Berita Banjarbaru
Perpanjangan Runway Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Ditarget 2026, Kemenhub Cek Studi Kelayakan
Pemprov Kalsel menargetkan proyek perpanjangan runway Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru bisa dimulai pada tahun 2026.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Budi Arif Rahman Hakim
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan proyek perpanjangan runway Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru bisa dimulai pada tahun 2026.
Penambahan panjang landasan pacu sejauh 500 meter ini diharapkan mendukung kesiapan bandara dalam melayani penerbangan internasional secara reguler.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, M Fitri Hernadi mengatakan, estimasi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 300 miliar.
Pemprov telah menyurati Kementerian Perhubungan guna mendorong percepatan penyediaan dana serta tahapan teknis lainnya.
“Kami berharap pembangunan sudah bisa dimulai 2026. Kami juga sudah bersurat ke Kemenhub agar bisa membantu penyediaan anggaran untuk penambahan runway sekitar 500 meter,” ujar Fitri, Jumat (20/6/2025).
Saat ini, kata dia, koordinasi tengah berjalan antara Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura, dan Pemprov Kalsel.
Baca juga: Warga Pengaron Banjar Tewas Ditebas Ipar, Pelaku Mengaku Tak Sadar karena Mabuk
Baca juga: Tongkang Hanyut Hantam Permukiman di Batola, Dua Rumah Rusak Parah
Baca juga: Remaja di Banjarmasin Jadi Korban Asusila Ayah Tiri, Pelaku Ancam Tinggalkan sang Ibu
Pihak Biro Perencanaan Kemenhub juga telah menghubungi pengelola Bandara Syamsudin Noor terkait studi kelayakan dan penyusunan DED (Detail Engineering Design).
“Kalau memang sudah memenuhi persyaratan, akan ada rapat lanjutan membahas alokasi anggaran dan proses selanjutnya,” jelasnya.
Langkah ini juga menjadi bagian penting dalam menyambut rencana maskapai AirAsia yang tengah menjajaki pembukaan rute langsung dari Banjarmasin menuju Kuala Lumpur dan Kuching, Malaysia.
Menurut Fitri, pertemuan antara Pemprov dan AirAsia yang digelar Kamis (19/6) membahas potensi penumpang, pariwisata, hingga ekonomi daerah sebagai bahan pertimbangan maskapai.
“Kalau melihat situasi pertemuan, cukup menyenangkan. Mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan, sehingga akan ada penerbangan internasional keluar dan ke Syamsudin Noor,” katanya.
Dishub Kalsel menilai pentingnya kehadiran penerbangan internasional reguler, bukan hanya penerbangan seremonial satu-dua kali.
“Harapannya ini berkelanjutan. Bisa saja mulai dari satu minggu sekali, lalu bertambah sesuai permintaan. Bahkan mungkin maskapai lain juga ikut membuka rute internasional dari Syamsudin Noor,” ujarnya.
Malaysia dinilai sebagai negara tujuan paling realistis untuk tahap awal, karena tingginya mobilitas warga Kalsel ke negara tersebut.
Selain untuk pengobatan dan kunjungan keluarga, momen keagamaan seperti Haul Guru Sekumpul juga menarik banyak jemaah dari luar negeri, termasuk Malaysia.
4th Kalimantan Fire & Rescue Challenge Digelar di Banjarbaru, Tingkatkan Skill Rescue Perusahaan |
![]() |
---|
Mencekam, Simulasi Evakuasi Korban Gempa Dahsyat 6,0 SR Guncang BBPKS Banjarmasin |
![]() |
---|
Jalani Pendidikan di SPN Polda Kalsel, 800 Siswa Tamtama 5 Bulan Dibentuk Mental dan Kepribadian |
![]() |
---|
Ini Wajah Baru Pejabat Kejati Kalsel dan Enam Kajari yang Dilantik |
![]() |
---|
Tetiba Lahan di Gunung Kupang Banjarbaru Terbakar Malam Hari, Kepala BPBD Ungkap Dugaan Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.