Ekonomi dan Bisnis
Inspeksi Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Banjar, DKUMPP: Lonjakan Harga Terjadi Saat Masuk Pengecer
DKUMPP Kabupaten Banjar telah melakukan inspeksi menyikapi harga elpiji 3 kg yan melonjak
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID. MARTAPURA - Harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer di wilayah Kabupaten Banjar melonjak tajam. Bahkan dua kali lipat dari harga eceran tertinggi, alias tembus Rp 40.000 per tabung.
AdapUn harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp18.500.
Berdasarkan pantauan di lapangan, elpiji 3 kg yang dikenal sebagai "gas melon" kini dijual dengan kisaran harga antara Rp40.000 lebih per tabung oleh pengecer.
Padahal, hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar menunjukkan bahwa distribusi ke pangkalan masih berjalan lancar dan sesuai harga HET.
“Kami sudah inspeksi bahwa distribusi dari agen ke pangkalan berjalan baik, dan harga di pangkalan pun masih sesuai HET. Namun, lonjakan harga terjadi saat masuk ke tingkat pengecer,” ujar Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Gas Melon di Tanahbumbu Tembus Rp 55 Ribu, Pertamina Segera Gelar Pasar Murah Elpiji
Menurut Made, pihaknya menerima banyak laporan dari warga terkait kelangkaan gas di pangkalan dan mahalnya harga di tingkat pengecer. Karena hal ini, DKUMPP bersama instansi terkait PT Pertamina Patra Niaga untuk segera mengambil langkah konkret.
“Solusi jangka pendek, kita akan gelar operasi pasar atau pasar murah elpiji 3 kg di wilayah-wilayah yang harganya tinggi. Untuk jangka panjang, kami akan memperkuat pengawasan dan monitoring secara intensif agar harga kembali sesuai ketentuan,” jelasnya.
Dalam upaya ini, DKUMPP juga telah bersurat ke PT Pertamina Patra Niaga agar pasar murah bisa segera digelar, bahkan kemungkinan besar dimulai besok di beberapa titik yang terdampak lonjakan harga.
I Gusti Made Suryawati menambahkan, hingga saat ini Kabupaten Banjar memiliki 754 pangkalan elpiji yang tersebar di 20 kecamatan. Masyarakat dihimbau untuk membeli gas elpiji 3 kg langsung di pangkalan resmi agar mendapatkan harga sesuai HET dan menghindari spekulan.
Sementara itu, beberapa warga yang ditemui mengaku kesulitan mendapatkan gas dengan harga normal.
Baca juga: Pedagang Gorengan di Semangat Dalam Batola Keluhkan Harga Elpiji 3 Kg Rp 40 Ribu
“Di pangkalan sudah habis, di luar mahal sekali. Kami bingung harus beli ke mana,” ungkap Norlaila, seorang warga Martapura.
Dengan langkah pasar murah dan peningkatan pengawasan, pemerintah berharap harga gas elpiji 3 kg di Kabupaten Banjar bisa kembali stabil dan tidak memberatkan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.
(Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)
| Penerbangan Langsung ke Arab Saudi, Dosen Ibitek Banjarmasin Ungkap Dampak Ganda Ekonomi Kalsel |
|
|---|
| Selesaikan Masalah Condotel, Grand Tand Hotel Lakukan Pemecahan Sertifikat, Investor Diminta Sabar |
|
|---|
| Belum Ada Koperasi Merah Putih di Kalsel Terima Kredit Perbankan, KMP Tetap Wajib Penuhi Kelayakan |
|
|---|
| Usaha KMP di Kalsel Mulai Berdetak, Koperasi Kintapura Tanahlaut Jual Lele 250 Kg |
|
|---|
| Penerbangan Perdana Air Asia Banjarmasin-Kuala Lumpur Resmi Dibuka, Bawa 180 Penumpang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.