Berita Viral

Travis Kelce Kekasih Taylor Swift Tiru Gerakan Aura Farming Pacu Jalur, Terekam saat Selebrasi

Masih viral di media sosial, gerakan penari cilik pada ajang pacu jalur, hingga ditiru publik figur ternama dunia.

|
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
TikTok @traviskelce
DITIRU TRAVIS KELCE - Aksi Travis Kelce kekasih Taylor Swift tirukan gerakan penari cilik pacu jalur saat selebrasi, diunggah pada Kamis (3/7/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Masih viral di media sosial, gerakan penari cilik pada ajang pacu jalur, hingga ditiru publik figur ternama dunia.

Gerakan itu di antaranya dilakukan Travis Kelce American Professional Football Player yang juga kekasih penyanyi ternama Taylor Swift hingga para pemain klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), serta juara Liga Champions 2025.

Ternyata penari cilik pada ajang perlombaan pacu jalur memiliki tugas khusus.

Setelah aksinya viral hingga merambah kancah internasional, para penari cilik pada ajang Pacu Jalur tersebut memiliki julukan khusus yakni The Aura Farming on Boat.

Tak sekadar berjoget, ternyata para penari cilik pada ajang Pacu Jalur ini juga memiliki tugas khusus.

Baca juga: Viral Pengemis di Gorontalo Raup Rp5,7 Juta Sepekan Tabungan Ratusan Juta, Diamankan Berkali-kali

Baca juga: Viral 2 Anak Antar Ibunya ke Panti Jompo, Islam Wajibkan Anak Berbakti kepada Orangtua

Dikutip melalui kompas.com, Jumat (4/7/2025) Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa ada tiga sosok yang berperan penting di atas jalur selama perlombaan: Pertama, Tukang Tari atau Anak Coki, yakni penari di bagian paling depan.

"Biasanya bocah penari ini akan menari di depan jalur kalau dia menang atau unggul. Kalau masih berimbang biasanya hanya berayun-ayun saja. Setelah finish dia sujud syukur di ujung perahu," kata Roni, dikutip dari wonderfulimages.kemenparekraf.go.id.

Kedua, Timbo Ruang, berada di tengah, bertugas memberikan aba-aba kepada para atlet dayung (anak pacu).

Ketiga, Tukang Onjai, berada di bagian belakang, bertugas mengarahkan jalur agar tetap stabil.

Pemilihan anak-anak sebagai penari bukan tanpa alasan. Salah satunya karena bobot tubuh mereka yang ringan, sehingga cocok ditempatkan di bagian depan jalur yang sensitif terhadap keseimbangan.

"Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur namanya onjai," ujar Roni.

"Karena transportasi darat belum berkembang pada masa itu, jalur tersebut sebenarnya digunakan sebagai sarana transportasi penting bagi penduduk desa. Digunakan sebagai sarana pengangkutan hasil bumi, seperti buah-buahan lokal dan tebu.

Selain itu, berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang per perahu atau sampannya," kata Roni kepada Media Center Riau, Rabu (2/7/2025).

Pada perkembangannya, perahu transportasi memanjang sengaja dihias dengan unsur daerah setempat, biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau.

Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia dan menjadikannya agenda pariwisata nasional KEN Kemenparekraf.

"Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional," ucap Roni.

Untuk diketahui, Pacu jalur merupakan tradisi balap perahu yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Secara etimologi, "pacu" bermakna perlombaan, dan "jalur" merujuk pada perahu atau sampan.

Jadi, Pacu Jalur secara sederhana dapat diartikan sebagai "perlombaan mendayung perahu".

Atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, yang berfungsi sebagai aba-aba jelas bagi peserta mengingat luasnya arena dan riuhnya ribuan penonton.

Uniknya, dalam setiap perlombaan, selalu ada penari kecil di bagian depan jalur.

Mereka menari penuh semangat ketika jalur melaju cepat membelah Sungai Kuantan.

Sosok Dika the Aura Farming on Boat

Menjadi penari cilik pada ajang perlombaan pacu jalur, sosok Dika mendadak viral bahkan sampai ke mancanegara.

Aksi Dika menari di atas perahu atau jalur yang didayung oleh puluhan orang pria tersebut dalam lomba tradisional Pacu Jalur tersebut berhasil menyihir netizen bahkan sampai ditirukan oleh para bule.

Gerakannya saat menari di atas perahu saat lomba Pacu Jalur bahkan diikuti oleh influencer-influencer atau pendengung dunia, hingga akun Tiktok resmi klub sepakbola Paris Saint-Germain (PSG).

Lantas siapakah sebenarnya sosok Dika yang penampilannya berhasil mencuri perhatian tersebut?

Dilansir melalui unggahan di akun Instagram @kitasport.idn, Rabu (2/7/2025) Dika merupakan penari cilik Pacu Jalur atau Tukang Tari dari tim Tuah Koghi, di Provinsi Riau.

Ia memiliki tugas menari di ujung jalur kala para pendayung tengah berlomba memacu jalur.

Biasanya Dika tampil menari dengan mengenakan baju adat melayu.

Bukan menari biasa, Dika juga harus memiliki kemampuan menjaga keseimbangan lantaran jalur yang dipacu di atas air tersebut kerap bergoyang dan berkecepatan tinggi.

Selain itu sebagai penari cilik pacu jalur Dika juga harus memiliki kemampuan berenang yang mumpuni.

Dalam video tersebut Dika yang sudah menjadi penari mengaku ingin menjadi pemacu jalur jika kelak sudah dewasa.

"Ingin jadi atlet pacu jalur," tuturnya.

Selama menjadi penari, Dika menuturkan dirinya paling menyukai Tepian Narosa tempat lomba Pacu Jalur biasa diselenggarakan.

Meski aksinya menari kerap membuat penonton was-was, bocah tersebut mengaku lebih takut jika timnya mengalami kekalahan dari pada terjatuh ke air.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved