Usaha Bakery di Tanahbumbu
UMKM KALSEL : Bermula dari Bolen Pisang, Begini Cerita Sukses Pelaku Usaha Bakery di Tanahbumbu
Farida Yulaicha Pelaku usaha Bakery di Tanahbumbu kini berhasil mengembangkan usahanya dari satu produk hingga menjadi puluhan jenis jualan.
Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Hari Widodo
Mulai dari bolen pisang seharga Rp 60.000 per boks isi 8 buah, Portuguese egg tart Rp 60.000 per boks isi 6 buah, aneka roti manis seperti roti vanila, sosis pizza, hazelnut, dan pisang coklat mulai Rp 10.000 per buah.
Kemudan juga ada, bolu gulung mulai Rp 120.000, sus dengan diplomat cream mulai Rp 10.000 per buah, aneka puding mulai Rp 6.000 per buah, hingga panekuk pisang dengan isian pisang dan coklat lumer seharga Rp 6.000 per buah.
Tak hanya manis, varian produk asin juga menjadi andalan, di antaranya risoles ayam sayur, risoles ayam, dan karipap dengan isian ayam sayur bumbu kari, yang semuanya seharga Rp 6.000 per buah.
Ada pula bakpao mini isian daging Rp 5.000 per buah, sosis solo dengan isian penuh ayam Rp 5.000 per buah, arem-arem ayam sayur Rp 5.000 per buah, semar mendem Rp 7.000 per buah, dan risoles mayones Rp 7.000 per buah. Dari puluhan produk tersebut, bolen pisang tetap menjadi best seller karena rasa otentiknya yang premium, seperti bolen dari Bandung.
Dari produk-produk di atas, yang menjadi best seller Maliqasultan adalah bolen pisang, karena rasanya yang otentik seperti tempat asal produk bolen, yaitu di Bandung, dengan rasa yang lebih diperkaya dengan tambahan bahan baku premium.
Ditanya bagaimana Maliqasultan Bakery berhasil merambah pasar yang begitu luas, bahkan hingga menjadi langganan perusahaan besar seperti Garuda dan perusahaan-perusahaan di Tanah Bumbu, Farida menjawab, "terus bergerak dan mencari peluang."
“Do it with your passion, bergerak mencari peluang, dan konsisten dalam segi rasa dan kualitas produk,” tegas pemilik UMKM Maliqasultan Bakery.
Dia bercerita, kesuksesan awal dimulai dengan bergabungnya mereka ke dalam organisasi yang bergerak di bidang kuliner seperti PPJI yang mereka geluti saat ini.
Baca juga: UMKM Kalsel- Usaha Bebek Sinjay di Jalan Sultan Adam Banjarmasin, Berawal Membantu Orang Tua
Di sinilah pintu relasi dibuka dan dikembangkan dengan jaringan nasional, serta berbagai pelatihan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkab Tanah Bumbu.
“Melalui pemberdayaan UMKM di daerah itu juga sebagai jalan untuk pemasaran yang lebih luas lagi. Serta mengikuti ekspo yang diadakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu,” ujarnya.
Farida berbagi pengalamannya tentang bagaimana Maliqasultan Bakery membangun brand awareness dan reputasi yang kuat hingga bisa dipercaya oleh perusahaan besar adalah manajemen penyimpanan yang menjaga kesegaran produk olahan dan konsistensi rasa.
Produknya juga bisa dipesan kapan saja dan siap di readykan sehingga mendapat nilai lebih di mata rekanan. (Banjarmasinpost/Muhammad Fikri Syahrin)
Foto Fikri Syahrin
Foto Farida Yulaicha
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.