BANJARMASINPOST.CO.ID - Kabar duka tengah menyelimuti warga Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya Barito Kuala (Batola), salah seorang Prajurit TNI berdarah Anjir Muara, Prada Yahya gugur saat mengemban tugas di Tanah Papua.

Prada Yahya dikabarkan meninggal dunia dalam kontak tembak antara TNI dengan anggota Organiasasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 10.05 WIT.

Akibat luka tembak yang bersarang pada dada kanannya, Prada Yahya meninggal dunia setelah kehabisan darah.

Profil Prada Yahya

Sosok putra Banua Prada Yahya lahir di Barito Kuala (Batola) pada 19 Januari 2000.

Baca juga: Bupati Batola Ucap Duka, Prada Yahya yang Gugur di Papua adalah Anggota Yonif 500/Sikatan Surabaya

Baca juga: Link TV Online Indosiar Live Streaming Persib vs Semen Padang Super League Hari ini Jam 15.30 WIB

Di usianya yang kini menginjak 25 tahun, Prada Yahya menjadi prajurit TNI dari satuan Yonif 500/Sikatan.

Ia menduduki Pangkat Prada dengan Jabatan terakhir Tabakpan-2 Pokpan 1/3/I Ki A Yonif 500/Sikatan.

Almarhum sempat menempuh pendidikan di MIS Irsyadussalam, Sungai Punggu Baru, Kecamatan Anjir Muara, Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Prada Yahya tinggal di Jalan Handil Jaya Baya RT O1. Desa patih muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara.

Rencana penyambutan jenazah Prada Yahya akan dilakukan pada Sabtu (9/8/2025) Pukul 19.30 WITA di Terminal Kargo Bandara S. NOOR Banjarbaru.

Jenazah Prada Yahya rencananya akan dimakamkan di TPU Jalan Handil Jaya Baya RT. 01. Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Batola.

Kronologi Baku Tembak

Kontak tembak terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupatan Intan Jaya mengakibatan satu personel yakni Prada Yahya gugur.

Dari laporan yang diterima Bpost, Prada Yahya gugur setelah mengalami luka tembak di bagian dada kanan atas.

Kejadian bermula ketika tim dari TNI mendengar bunyi letusan tembakan sebanyak 1 kali dari arah barat. 

Bunyi letusan tersebut kemudian mengenai Prada Yahya, Aparat kemudian mengevakuasi korban guna dilakukan pertolongan.

Data dihimpun selanjutnya, nampak 5 orang OPM melarikan diri dengan membawa 1 pucuk senjata.

Aparat kemudian melakukan tembakan balasan.

Saat dievakuasi Prada Yahya mengalami penurunan kesadaran dan dinyatakan meninggal dunia.

Aparat juga dikabarkan sedang melakukan pengejaran terhadap OPM.

Korban kabarnya telah dievakuasi ke Timika hari ini, Sabtu (9/8/2025) selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman.

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)