Selebrita

Beda Fakta Film Animasi Jumbo dan Merah Putih One For All: Anggaran, Sinopsis Hingga Pengisi Suara

beda fakta antara Film Animasi Jumbo dan Merah Putih One For Alll. Memang,  dua film animasi lokal itu menjadi sorotan publik.

Editor: Murhan
Kolase Tangkap layar YouTube CGV Kreasi
MERAH PUTIH ONE FOR ALL - Berikut ini informasi terkait siapa Pembuat Film animasi Merah Putih: One for All. Film animasi viral ke kritik tajam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini beda fakta antara Film Animasi Jumbo dan Merah Putih One For All.

Memang, dua film animasi lokal itu menjadi sorotan publik dengan cara yang sangat berbeda. 

Sama-sama mengangkat semangat kebangsaan, kualitas produksi, anggaran, dan respons penonton terhadap keduanya menunjukkan kontras yang mencolok.

Seperti Merah Putih: One For All, digarap dalam waktu kurang dari dua bulan dengan anggaran Rp6,7 miliar.

Film ini menuai kritik tajam karena animasi yang dianggap kaku dan tidak sesuai standar industri. 

Sementara itu, Jumbo dipuji sebagai tonggak baru animasi Indonesia, dengan visual memukau dan cerita yang menyentuh jutaan penonton.

Baca juga: Rekor Film Agak Laen Mulai Terancam, Animasi Jumbo Sudah Sentuh Angka 9 Juta Penonton

Artikel ini mengulas perbandingan menyeluruh antara keduanya dari tema cerita, proses produksi, hingga bagaimana publik menanggapi masing-masing film. 

Mana yang benar-benar layak disebut sebagai kebanggaan animasi Indonesia?

Merah Putih: One For All 

Merah Putih: One For All  adalah film animasi Indonesia bertema nasionalisme yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. 

Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, dengan Toto Soegriwo sebagai produser utama dan Endiarto serta Bintang Takari sebagai sutradara dan penulis naskah.

Sinopsis Singkat

Film ini mengisahkan:

Sebuah desa yang bersiap menyambut Hari Kemerdekaan.

Tiga hari sebelum upacara, bendera pusaka Merah Putih hilang secara misterius.

Delapan anak dari latar budaya berbeda (Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa) membentuk “Tim Merah Putih”.

Mereka menjalani misi heroik untuk menemukan dan mengibarkan kembali bendera tersebut tepat pada 17 Agustus.

Kontroversi dan Kritik

Film ini menjadi sorotan karena:

Anggaran besar: Rp6,7 miliar, namun kualitas animasi dinilai buruk dan kaku.

Waktu produksi sangat singkat: hanya sekitar dua bulan.

Dugaan penggunaan aset visual stok dari situs animasi seperti Reallusion.

Respons publik negatif: trailer yang dirilis di YouTube dibanjiri kritik dan meme.

Film ini dimaksudkan sebagai simbol persatuan dan semangat kebangsaan, namun justru memicu perdebatan soal kualitas, transparansi anggaran, dan etika produksi.

Film Jumbo 

Film Jumbo (2025) adalah film animasi fantasi petualangan asal Indonesia yang meraih kesuksesan luar biasa dan menjadi fenomena nasional. 

Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut penyutradaraannya, film ini diproduksi oleh Visinema Studios dan dirilis pada 31 Maret 2025.

DEKATI REKOR - Kolase poster film Jumbo dan Agak Laen dicapture Sabtu (10/5/2025).
DEKATI REKOR - Kolase poster film Jumbo dan Agak Laen dicapture Sabtu (10/5/2025). (Instagram visinemaid/pilem.agak.laen)

Sinopsis Cerita

Film ini mengisahkan:

Don, anak yatim piatu berusia 10 tahun yang bertubuh besar dan sering diejek dengan sebutan “Jumbo”.

Ia memiliki buku dongeng warisan orang tuanya yang menjadi sumber inspirasi dan pelarian dari dunia yang tidak ramah.

Don ingin membuktikan dirinya dengan mengikuti pertunjukan bakat, menampilkan sandiwara panggung berdasarkan buku dongeng tersebut.

Namun, buku itu dicuri oleh seorang perundung bernama Atta.

Dalam pencariannya, Don bertemu Meri, seorang anak dari dunia lain yang juga mencari orang tuanya.

Petualangan ajaib pun dimulai, mengajarkan Don tentang persahabatan, keberanian, dan kepercayaan diri.

Fakta Menarik

Durasi: 102 menit

Bahasa: Indonesia

Pendapatan kotor: Rp360–380 miliar (perkiraan), menjadikannya film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa

Pengisi suara: Prince Poetiray, Quinn Salman, Bunga Citra Lestari, Ariel NOAH, Angga Yunanda, dan lainnya

Diproduksi selama 5 tahun oleh lebih dari 400 kreator lokal

Akan tayang di 17 negara, termasuk Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat

Perbandingan 

Genre & Tema

Jumbo

Fantasi petualangan, persahabatan, kepercayaan diri

Merah Putih: One For All

Nasionalisme, persatuan anak-anak Nusantara

Sutradara

Jumbo

Ryan Adriandhy (komika, debut penyutradaraan)

Merah Putih: One For All

Endiarto & Bintang Takari

Studio Produksi

Jumbo

Visinema Studios

Merah Putih: One For All

Perfiki Kreasindo (Yayasan Usmar Ismail)

Durasi Produksi

Jumbo

5 tahun (2020–2025)

Merah Putih: One For All

Sekitar 2 bulan (Juni–Agustus 2025)

Anggaran

Jumbo

Rp40–70 miliar (perkiraan)

Merah Putih: One For All

Rp6,7 miliar

Pengisi Suara

Jumbo

Cinta Laura, Ariel NOAH, Angga Yunanda, BCL, dll

Merah Putih: One For All

Tidak banyak nama besar

Jumlah Penonton

Jumbo

>10 juta (terlaris sepanjang masa di Indonesia)

Merah Putih: One For All

Belum diketahui, tapi viral karena kontroversi

Kualitas Animasi

Jumbo 

Dianggap setara standar internasional, visual rapi dan detail

Merah Putih: One For All

Dinilai kaku, seperti proyek tugas sekolah

Cerita & Pesan

Jumbo

Menyentuh, penuh emosi dan pesan moral kuat

Merah Putih: One For All

Premis sederhana, tapi eksekusi dinilai dangkal dan penuh slogan

Tujuan Rilis

Jumbo

Hiburan keluarga, karya seni

Merah Putih: One For All

Kampanye nasionalisme menjelang HUT RI ke-80

Respons Publik

Jumbo

Pujian luas, jadi benchmark animasi lokal

Merah Putih: One For All

Kritik tajam, jadi bahan meme dan perdebatan

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved