Berita Kalteng
Serahkan Dua Ekor Kucing Hutan ke BKSDA, Warga Sampit Ini Awalnya Mengira Kucing Biasa
Sempat dipelihara selama satu bulan, Yunita akhirnya menyerahkan dua ekor kucing hutan ke BKSDA Resort Sampit
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT – Sempat dipelihara selama satu bulan, Yunita akhirnya menyerahkan dua ekor kucing hutan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Resort Sampit.
Kucing hutan berkelamin jantan dan betina itu, didapatkan Yunita dari seorang teman saat membuka lahan. Ia khawatir, kedua ekor kucing itu mati.
Komandan BKSDA Resort Sampit Muriansyah membenarkan menerima kucing hutan dari warga bernama Yunita. Saat diserahkan, kedua Kucing Hutan tersebut dalam kondisi sehat.
Rencananya, satwa itu akan dibawa ke pusat rehabilitasi di Pangkalan Bun sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
“Habitat kucing hutan di Kotim masih cukup banyak, seperti di daerah Kota Besi, Samuda, dan Bagendang,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Baca juga: Kebun Binatang Jahri Saleh Banjarmasin Disiapkan Jadi Taman Edukasi, Gandeng Komunitas Pecinta Satwa
Muriansyah menjelaskan, berdasarkan keterangan Yunita, kedua satwa tersebut sempat dipelihara selama sekitar satu bulan.
Sebelum menyerahkan ke BKSDA, Yunita mengaku sempat galau selama tiga hari, memikirkan apakah akan terus memelihara atau mengembalikannya ke alam.
Kedua anak Kucing Hutan itu awalnya didapatkan Yunita dari seorang teman yang sedang membuka lahan hutan.
Temannya memberikannya karena tahu Yunita menyukai kucing.
“Waktu dikasih, kecil sekali. Saya kira kucing biasa. Setelah diperhatikan, ternyata benar-benar liar,” kata Yunita seperti disampaikan Muriansyah.
Rasa sayang sempat membuat Yunita ingin memeliharanya.
Namun, setelah mencari informasi, ia mengetahui bahwa Kucing Hutan sulit dijinakkan dan sering berakhir mati jika dipelihara di rumah.
"Setelah melihat informasi di Instagram BKSDA, Yunita memutuskan untuk menyerahkannya agar bisa kembali ke alam,” ucap Muriansyah.
Selama berada di rumah Yunita, sifat liar kedua kucing itu semakin terlihat.
Mereka menjadi agresif dan sulit dikendalikan. Menurut Yunita, memaksa memelihara satwa liar justru akan mempercepat kepunahan.
Baca juga: Penyu Awetan Gagal Dikirim, Kolaborasi Petugas Bandara Gagalkan Pengiriman Satwa Dilindungi
BKSDA mengapresiasi langkah Yunita yang memilih menyerahkan satwa dilindungi tersebut.
Muriansyah mengimbau, masyarakat agar tidak memelihara satwa liar dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukannya.
“Satwa seperti kucing hutan punya peran penting di ekosistem. Lebih baik mereka hidup bebas di habitatnya daripada dipelihara di rumah,” tegas Muriansyah.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Sulit Dijinakkan, Warga Serahkan Sepasang Anak Kucing Hutan ke BKSDA Resort Sampit Kotim
Kecurigaan Driver Ojol Terjawab, Isi Kresek Dibawa Wanita di Palangkaraya Ini Ternyata Jasad Bayi |
![]() |
---|
Bareskrim Polri Usut Dugaan Tambang Ilegal Galian Zirkon di Kalteng, Pelapor Direktur PT KRLM |
![]() |
---|
Pencuri Kotak Amal di Kotim Ditangkap, Aksinya Terungkap Gegara Alarm Suara Ngaji Buatan Warga |
![]() |
---|
Dua Jam Api Berkobar Dini Hari di Palangkaraya Kalteng, 16 Rumah dan 3 Bedakan Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Naik Motor, Dua Pelaku Berlari Usai Bakar Lahan Kosong di Palangkaraya Kalteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.