Berita Viral

Viral Jembatan Bromo Mantuil Disorot Warganet, Disebut Terburuk di Banjarmasin: Kurang Aman

Sudah 4 tahun berdiri, hingga saat ini kondisi jembatan Gantung Atasan Pulau Bromo, Mantuil, Banjarmasin masih terus menjadi sorotan.

|
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Mariana
Instagram @mbae89_
JEMBATAN BROMO DISOROT - Viral kondisi jembatan Gantung Atasan Pulau Bromo, Mantuil, Banjarmasin disorot kondisinya kurang aman oleh warganet. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sudah 4 tahun berdiri, hingga saat ini kondisi jembatan Gantung Atasan Pulau Bromo, Mantuil, Banjarmasin masih terus menjadi sorotan, hingga viral di media sosial.

Dibangun untuk menghubungkan Kelurahan Mantuil di Kecamatan Banjarmasin Selatan dengan Pulau Bromo di Kota Banjarmasin, warganet kini sebut Jembatan Bromo sebagai jembatan terburuk di Banjarmasin.

Pasalnya jembatan dengan panjang kurang lebih 100 meter tersebut dinilai tak aman berdiri di atas Sungai Barito dan Sungai Martapura.

Dilansir melalui unggahan akun Instagram @mbae89_ Minggu (17/8/2025) seorang warganet menunjukan kondisi Jembatan Bromo saat dilalui menggunakan sepeda motor.

"Sini aku ajak ke jembatan terburuk yang ada di Banjarmasin, buruk untuk kamu yang jantungan," tulisnya.

Baca juga: Update Harga Emas Perhiasan 999 di Banjarmasin Selasa 19 Agustus 2025, Tak Ada Pergerakan

Baca juga: Update Harga Emas Antam Selasa 19 Agustus 2025 Naik Tipis Rp3.000 per Gram, Simak Rinciannya

Memiliki lebar sekitar 2,15 meter, Jembatan Bromo dinilai kurang aman lantaran sisi kanan dan kirinya yang tak memiliki pengaman.

Selain berbentuk jembatan gantung dengan sisi kanan dan kiri yang terbuka hanya dibatasi pegangan besi, Jembatan Pulau Bromo juga hanya bisa dilalui oleh satu unit kendaraan saja.

Terpaan angin yang berhembus kencang di atas ketinggian itu juga turut mempengaruhi keseimbangan pengemudi sepeda motor saat melintas sepanjang jembatan.

Tak sedikit warganet yang mengakui kerap merasa ketakutan saat melintasi jembatan tersebut.

"mey_faza : Aku menangis bedahulu mun dibawa bkndraan jalan sini,"

"nattayudha_09 : Pembuatan tanpa perhitungan yg tepat ,,, yang penting bisa d lewati, dan yg menjadi ciri khasmembangun tanpa adanya perawatan ke depan... , jembatan baru sperti jembatan puluhan taun silam,"

"rdnaftr : bejalan haja kd sanggup, apalagi sambil membawa kendaraan,"

"melany_agustn : Ngiluu ...liat kebawah ,vertigo langsung kumat,"

"lailasari98 : Bromo itu, jar Acil Ulun yg bediam Parak situ banyak kejadian urang terabah termasuk anak Sidin maka yg pas ditengah tengah nya dijembatan besi tu untung Aken Ulun kda gugur kebawah, dan Ulun jua pertama kali naik kesitu pas ditengah tengah jembatan besi tu merasa beguyang banar karna angin kencang, teitihi kebawah timbul Kada Kawa begarak lagi,"

Timpal sejumlah warganet dalam kolom komentar unggahan tersebut.

Banyak Menelan Korban

Jembatan Pulau Bromo terus memakan korban, alhasil Pemerintah Kota Banjarmasin bakal melandaikan turunan di sana.

Apalagi, teranyar jembatan ini memakan korban pada pekan lalu. Korbannya tiga orang. Pasangan suami istri dan seorang anaknya.

Kendaraan matic yang ditunggangi ketiganya meluncur bebas ketika menuruni oprit jembatan tersebut. Kendaraan berhenti ketika menabrak pagar pembatas.

Meski tidak ada korban jiwa saat kecelakaan turunan tersebut. Tapi tak jarang korban mengalami luka.

Warga Pulau Bromo, Widodo mengatakan, sudah banyak korban. Bahkan, turunan jembatan Pulau Bromo terlalu curam.

"Sudah sering banyak korban," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Syafiq Huwaida mengatakan, pihaknya sudah memikirkan beberapa pilihan untuk pencegahan kecelakaan.

Dibeberkannya, Dinas PUPR pada tahun 2023 sudah menyiapkan desain agar turunan tidak terlalu curam.

Rencananya, turunan jembatan akan dilandaikan. Rencananya, itu akan mengurangi kemiringan.

"Kami sudah mengusulkan. Tahun ini akan diubah bangunan. Rencananya akan direalisasikan pada anggaran perubahan," katanya.

Sementara, itu untuk anggaran masih dihitung untuk jenis kontruksi yang nantinya yang akan digunakan.

"Seefesien mungkin nanti akan dibangun. Yang jelas untuk mengurangi kemiringan. Dan akan memperlebar sudut dari tikungan. Sehingga nanti ada ruang ruang bebas bagi pengendara yang remnya ngeblog," bebernya.

Menurutnya, hal itu masih memungkinkan karena masih ada space lebar. Masih ada 11 meter lebar di kiri kanannya.

Dijelaskannya, untuk rencana pelandaianan ini hanya akan memanfaatkan lahan yang ada. Sehingga tidak perlu adanya pembebasan lahan lagi. (Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved