Carrick Baru, Man Utd Mengejar Langkah untuk Membawa Bintang Inggris Rp2,1 Triliun ke Man Utd

BANJARMASINPOST.CO.ID - Manchester United termasuk di antara sejumlah klub yang berminat merekrut gelandang yang kemampuannya dianggap sama dengan Michael Carrick.

Pembangunan kembali Manchester United di musim panas terus berlanjut dengan cepat saat mereka mencari bagian terakhir untuk melengkapi tim Ruben Amorim yang sedang berkembang.

Setelah menghabiskan lebih dari £200 juta untuk Matheus Cunha, Bryan Mbeumo dan Benjamin Šeško, United telah menunjukkan niat yang jelas untuk memperkuat lini serang.

Namun, meskipun adanya peningkatan kekuatan, masih ada pertanyaan mengenai keseimbangan lini tengah - terutama dalam hal atletis, perkembangan bola, dan pengendalian pertandingan melawan lawan papan atas.

Baca juga: Fabrizio Romano Ungkap Transfer Chelsea100 Persen Berharap Bintang Man Utd Menandatangani Kontrak

Amorim tidak merahasiakan keinginannya untuk mendapatkan gelandang tengah tambahan yang mampu mengatur tempo sekaligus memberikan kekuatan fisik.

Gelandang pilihan Amorim

Carlos Baleba dari Brighton awalnya ditunjuk sebagai kandidat utama, tetapi dengan Seagulls yang menuntut £100 juta, United telah beralih ke opsi lain .

Lucien Agoumé dari Sevilla juga masuk radar, tetapi perkembangan yang paling menarik menyangkut gelandang muda Inggris yang ketenangan dan kecerdasannya dalam mengolah bola telah membuatnya dibandingkan dengan Michael Carrick.

Perbandingan itu cukup jitu. Carrick memang tidak pernah paling dinamis dalam hal kecepatan atau kekuatan, tetapi kemampuannya mengantisipasi bahaya, mengatur tempo, dan mendistribusikan bola dengan presisi menjadi fondasi dominasi Manchester United selama ia berada di Old Trafford.

Tim Amorim saat ini kekurangan konduktor seperti itu, dan pencarian untuk mengisi peran tersebut telah membawa mereka kepada salah satu talenta baru yang paling cemerlang di Liga Primer .

Menurut laporan, melalui Daily Mirror, Manchester United termasuk di antara sejumlah klub yang berminat merekrut gelandang Crystal Palace, Adam Wharton.

Pemain berusia 21 tahun ini mengalami peningkatan pesat sejak meninggalkan Blackburn Rovers dan dengan cepat membuktikan dirinya sebagai tokoh kunci di Selhurst Park.

Ketenangan Wharton dalam penguasaan bola dan kemampuannya mengatur ritme telah membuatnya mendapat pujian dari seluruh pemain.

Pembuat konten Palace, HLTCO, baru-baru ini menggambarkannya sebagai " bakat yang benar-benar istimewa ," sementara penampilannya yang matang telah membuatnya mendapatkan tiga caps untuk timnas Inggris dan satu tempat di skuad Gareth Southgate untuk Euro 2024.

Kesepakatan besar, langkah kontroversial, dan kegagalan pemain-pemain besar. Ini adalah rumah bagi berita dan opini transfer di Football FanCast.

Setelah kehilangan Eberechi Eze dalam kesepakatan senilai £60 juta ke Arsenal, setiap langkah Wharton diperkirakan menelan biaya £100 juta.

Manchester United tidak sendirian dalam upaya mereka. Real Madrid, Manchester City, dan Liverpool juga memantau perkembangannya, sebuah cerminan besarnya potensinya.

Kompetisi ini berarti ini akan menjadi transfer yang rumit untuk diselesaikan - terutama bagi klub yang masih mencari jalan di bawah Amorim.

Profil Wharton dan perbandingan dengan Carrick

Apa yang membuat Wharton begitu menarik bagi Manchester United bukan hanya kualitas teknisnya tetapi juga gaya permainan yang diwakilinya.

Tidak seperti gelandang bertahan modern yang tipikal yang didefinisikan oleh atletis dan intensitas menekan, Wharton beroperasi dengan kecerdasan, kesadaran posisi, dan jangkauan umpan yang terjamin.

Profil itu tentu mengingatkan kita pada Carrick, yang bergabung dengan United pada tahun 2006 dan kemudian membentuk kemitraan lini tengah yang tangguh bersama Paul Scholes.

Carlos Tevez dengan Paul Scholes dan Michael Carrick.
Nilai Carrick terletak pada visinya, distribusi dan kemampuan mengantisipasi permainan daripada fisiknya yang kasar.

Ia mendikte pertandingan melalui ketenangan dan variasi umpan, dan Wharton mulai menunjukkan tanda-tanda profil serupa.

Secara statistik, pemain Palace ini sudah memiliki peringkat yang mengesankan di antara rekan-rekan posisinya.

Adam Wharton musim 2024-25 dalam angka (abadi)
Menurut FBref, pada musim lalu ia berada di persentil ke-91 dibandingkan dengan pemain yang posisinya serupa untuk umpan kunci (1,78 per 90) dan umpan progresif (7,31 per 90), sementara juga mencapai persentil ke-93 untuk aksi penciptaan tembakan (4,03 per 90).

Kontribusinya dalam bertahan juga patut dicatat, dengan angka persentil ke-96 untuk pemulihan bola (6,97 per 90) dan persentil ke-93 untuk tantangan yang diselesaikan terhadap penggiring bola (3,00 per 90).

Angka-angka ini menyoroti kemampuannya untuk memengaruhi pertandingan di kedua ujung lapangan.

Statistik Adam Wharton untuk musim 2024/25 berdasarkan data dari FBref:

• Pertandingan dimainkan: 20
• Starter (dimulai): 16
• Assist: 2
• Dribble progresif: 14
• Umpan progresif: 107
• Akurasi umpan: 75,6 persen

Mendaur ulang penguasaan bola, menghentikan serangan, dan memajukan bola ke area berbahaya.

Campuran antara ketenangan dan perkembangan inilah yang membuatnya menonjol di lingkungan Liga Premier, di mana banyak gelandang bertahan yang terutama bersifat merusak.

Tantangan bagi United adalah mendatangkan Wharton dari Palace dengan biaya yang mencerminkan dampaknya saat ini dan potensi maksimalnya.

Dengan Eze yang sudah pergi dan Wharton terikat kontrak jangka panjang, Palace tidak akan merasa tertekan untuk menjual kecuali tawaran luar biasa diajukan.

Meskipun demikian, kemiripannya dengan Carrick sangatlah signifikan. Ketika Sir Alex Ferguson menyetujui kesepakatan senilai £18 juta untuk mendatangkan Carrick dari West Ham hampir dua dekade lalu, banyak yang mempertanyakan pengeluaran tersebut. Jika dipikir-pikir kembali, transfer itu terbukti menjadi salah satu transfer terpentingnya.

Perjuangan lini tengah United baru-baru ini menggarisbawahi mengapa pemain berprofil Wharton bisa membawa perubahan besar.

Tim Amorim mengakhiri musim lalu di posisi ke-15 dan kalah di final Liga Europa melawan Tottenham, sebuah kampanye yang memperlihatkan kurangnya kontrol dalam penguasaan bola dan terlalu bergantung pada momen-momen kecemerlangan individu.

Sementara Cunha, Mbeumo dan Šeško harus menambah keunggulan, tanpa keseimbangan di lini tengah kontribusi mereka dapat diremehkan.

Wharton bukanlah jaminan kesuksesan, dan ia juga tidak akan mampu memperbaiki masalah United sendirian. Namun, kecerdasannya, umpan-umpannya yang progresif, dan kemampuannya membaca permainan menjadikannya komoditas langka, dan seseorang yang bisa berkembang menjadi gelandang andalan yang kurang dimiliki United sejak Carrick pensiun.

Apakah mereka dapat membujuk Palace untuk berpisah dengannya masih harus dilihat.

Namun, untuk saat ini, Wharton telah melakukan cukup banyak hal untuk membuat Old Trafford memimpikan lini tengah yang sekali lagi dibangun berdasarkan kontrol dan ketenangan.

Baca juga: Man Utd Tawarkan Pemain Muda Chelsea dalam Proposal Pertukaran Alejandro Garnacho, Sancho Terdampak

Putusan Paul Scholes untuk Kobbie Mainoo di Tahun 2024 Membuka Mata di Tengah Rumor Hengkang dari Man Utd

Komentar Paul Scholes tentang Kobbie Mainoo kembali mengemuka setelah terungkap bahwa pemain muda Manchester United itu kemungkinan akan meninggalkan klub di akhir bursa transfer.

Mainoo tampil impresif di bawah asuhan Erik ten Hag dan menjadi bagian penting timnas Belanda tersebut, mencetak gol di final Piala FA 2024 dan kemudian menjadi bintang bagi Inggris di Piala Eropa musim panas itu.

Namun, sejak kedatangan Ruben Amorim di Old Trafford, Mainoo kesulitan menembus tim utama. Amorim mengatakan ia tidak mampu bermain lebih ke dalam di lini tengah karena kurangnya disiplin dalam bertahan.

Akibatnya, pemain berusia 19 tahun itu sama sekali tidak tampil untuk United dalam dua pertandingan pembuka mereka, dan dengan spekulasi seputar masa depannya di klub, komentar Scholes semakin menarik.

Komentar Scholes tentang Mainoo Muncul Kembali

Kembali ke media sosial pada tahun 2024, Scholes memuji bakat-bakat yang sedang naik daun, dan mengecilkan perbandingan dengannya.

Bacalah beberapa perbandingan antara saya dan anak ini. Jangan buang waktu, dia 10 kali lipat pemain saya di usia 19 tahun.

Ketenangan itu tidak datang secepat Kobbie. Saya rasa itu datang lima atau enam tahun setelah karier saya dimulai. Itulah mengapa saya takjub.

Dia begitu santai, permainannya begitu mudah baginya. Rasanya seperti puisi yang bergerak. Ketenangan itu akan sangat penting sepanjang kariernya. Itu [sesuatu] ada di dalam diri Anda.

"Anak ini tidak punya batas kalau dia terus menundukkan kepalanya. Dan dia terlihat seperti tipe orang yang akan tetap tenang."

Statistik Utama GIVEMESPORT: Scholes mencetak gol pada debutnya di Liga Primer untuk Manchester United.

Scholes kemudian melanjutkan dan mengatakan bahwa sebagian dari apa yang dilakukan Mainoo lebih mengingatkan pada Zinedine Zidane daripada dirinya sendiri.

"Dia adalah sosok yang paling mirip dengan [Zinedine] Zidane yang pernah saya lihat dalam hal mengambil bola, menerima bola, dan melaju melewati orang," jelas pemenang Liga Primer tersebut.

Saya dengar ada pemain muda yang mampu mengimbangi Casemiro saat latihan, terkadang lebih baik darinya. Tapi kita harus berjuang keras. Pertama kali melihatnya, saya ingat ketenangannya.

Cara dia menerima bola dengan percaya diri; saya sungguh tak percaya pemain semuda itu bisa melakukan itu.

Akan tetapi, terlepas dari semua kemampuannya dalam mengolah bola, Mainoo tampaknya masih belum dipercaya dalam aksi menekan dan bertahan oleh Amorim, yang mana telah membuat pemain seperti Casemiro, Bruno Fernandes, Mason Mount dan Manuel Ugarte menerima lebih banyak menit bermain musim ini dibanding lulusan akademi tersebut .

Meski begitu, diyakini bahwa Mainoo mungkin bersedia mempertimbangkan untuk dipinjamkan ke klub lain karena ia masih yakin dapat memiliki masa depan di Theatre of Dreams.

(Banjarmasinpost.co.id)