BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak terasa 13 Tahun sudah ulama kharismatik asal Martapura, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang biasa disapa Guru Sekumpul berpulang.
Dalam hitungan hari, Haul ke 13 Guru Sekumpul, Joko Widodo dikabarkan akan hadir menjadi bagian jamaah haul Guru Sekumpul.
Setiap tahunnya, haul Guru Sekumpul selalu dipenuhi dengan ratusan ribu warga yang datang dari berbagai daerah.
Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari atau Guru Sekumpul lahir di Tunggul Irang, Martapura, 11 Februari 1942.
Baca: Link Live Streaming Rusia Vs Brazil Babak Kedua, Sementara Brasil Unggul 1-0
Baca: Ingatkan Kembali 10 Pesan Guru Sekumpul Untuk Umat Muslim
Baca: Nike Ardilla Disebut Jadi Anak Angkat Guru Sekumpul, Nike Dikabarkan Sering Lakukan Ini
Meninggal dunia di Martapura, 10 Agustus 2005 pada usia 63 tahun.
Meninggalnya salah satu ulama kharismatik ini jadi duka mendalam khususnya bagi masyarakat Kalsel.
Meski begitu, kisahnya masih tetap menjadi cerita bagi warga Kalsel.
Dilansir wikipedia, Guru Sekumpul dikenal memiliki kelebihan sejak usia 7 tahun.
Guru Sekumpul sudah hafal Al-Qur'an semenjak berusia 7 tahun dan hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun.
Baca: Didemo di Kalsel Gara-gara Goyang Ngebor, Inul Dinasihati dan Diangkat Anak oleh Guru Sekumpul
Baca: Kisah Legenda Musik Indonesia Chrisye Jadi Mualaf Berkat Abah Guru Sekumpul
Pada usia 9 tahun, ketika malam Jumat Guru Sekumpul bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit.
Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”.
Guru Sekumpul ingin masuk, tetapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur.
Dia pun terbangun. Pada malam jum’at berikutnya, ia kembali bermimpi hal serupa.
Dan pada malam jumat ketiga, ia kembali bermimpi serupa.
Baca: Earth Hour Indonesia 2018, Siap-siap Lampu di Stadion Utama Gelora Bung Karno Dimatikan Satu Jam
Baca: Agenda Presiden Jokowi di Banjarbaru, Selain Hadiri Haul Guru Sekumpul Juga Lakukan Ini
Tapi kali ini ia dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syekh. Ketika sudah masuk ia melihat masih banyak kursi yang kosong.
Ketika Guru Sekumpul merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.
Di usia kurang lebih 10 tahun, Guru Sekumpul mendapat khususiah dan anugerah dari Tuhan berupa Kasyaf Hissi.
Yakni kelebihan yang dianugerahkan Allah SWT pada Guru Sekumpul yang melihat dan mendengar alam di luar kebendaan atau alam ghaib.
Pada usia itu pula, Guru Sekumpul pernah didatangi oleh seorang penjahat yang sangat ditakuti masyarakat.
Kedatangannya sempat mengejutkan pihak keluarga. Namun yang terjadi, penjahat tersebut malah sungkem dan minta ampun.
Ia memohon untuk diperiksak ilmu yang dimiliki, jika salah atau sesat meminta agar dibawa ke jalan yang benar dan dia pun minta agar ditobatkan.
Pada usia 14 tahun, Guru Sekumpul dikaruniai futuh (pencerahan spiritual) saat membaca sebuah tafsir al-Qur’an.
Makna fath (jamaknya futuh) adalah terbuka mata hati (dalam menerima kebenaran). Kebanyakan Ulama menafsirkannya dengan kemenangan.
Pada masa remaja ini pula Guru Sekumpul mengalami perjumpaan spiritual dengan Sayyidina Hasan dan Husain, cucu Rasulullah.
Kedua cucu Rasulullah ini masing-masing membawa pakaian dan mengenakannya langsung kepada Guru Sekumpul lengkap dengan sorbannya.
Menururut riwayat, Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya.
(Banjarmasinpost.co.id/restudia)