Selebrita

Bukan untuk Luna Maya, Ariel NOAH Bongkar Makna Lagu Tak Ada yang Abadi pada Raditya Dika

Editor: Murhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Luna Maya dan Ariel Noah

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bukan untuk Luna Maya! Ariel NOAH membongkar makna lagu ' Tak Ada yang Abadi' pada Raditya Dika. Disebutnya, lebih personal.

Ya, Ariel NOAH membongkar arti lagu Tak Ada yang Abadi yang ditulisnya sendiri, ternyata artinya lebih personal dari pada lagu Dara yang disebut untuk Luna Maya.

Ya, lagu Dara disebut-sebut terinspirasi dari hubungan asmara Ariel Noah dengan Luna Maya yang dulu sempat menjadi pusat pemberitaan.

Namun menurut Ariel Noah, arti lagu Tak Ada yang Abadi justru terasa lebih dekat dan personal untuk dirinya.

Baca: Teriakan Luna Maya di Depan Chika Jessica Setelah Dapat Kotak dari Sosok yang Disebutnya Suami, BTS?

Baca: Sempat Hilang di TV, Andre Taulany Akhirnya Menampakkan Diri, Posting Pesan Video untuk Sule

Baca: Bandingkan Perlakuan Reino Barack ke Syahrini Sejak Akad Nikah di Jepang Hingga Ramadhan 2019

Baca: Mirip Raffi Ahmad? Ini Deretan Foto Putra Sulung Yuni Shara, Eks Raffi yang Dibenci Nagita Slavina

Baca: Biaya Pengobatan Kanker di Singapura Terungkap, Istri SBY, Ani Yudhoyono Boleh Keluar Rumah Sakit

Hal itu diungkapkan Ariel Noah saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Raditya Dika yang tayang Rabu 15 Mei 2019.

Menurut Ariel Noah arti lagu Tak Ada yang Abadi membahas tentang perubahan yang terjadi di dalam kehidupannya.

Awalnya Raditya Dika mengatakan Ariel Noah boleh tak menjawab pertanyaanya soal lagu yang paling personal bagi mantan kekasih Sophia Latjuba itu.

"Nah ini pertanyaannya boleh dijawab apa enggak ya, lagu apa yang paling personal buat lu yang pernah lu ciptain?" tanya Raditya Dika.

Mendengar pertanyaan Raditya Dika, Ariel Noah sontak tertawa.

Ariel Noah kemudian terlihat kesulitan saat menjawab pertanyaan tersebut.

"Paling personal? hmmm sebenarnya ada beberapa kalau personal," ucap Ariel Noah.

"Hmmm apanya, yang paling personal ya, ntar dulu," tambahnya.

Setelah berpikir keras, Ariel Noah mengungkapkan lagu Tak Ada yang Abadi adalah yang paling personal baginya.

"Eeee Tak Ada yang Abadi personal," jelas Ariel Noah.

Raditya Dika lantas bertanya makna dari lagu tersebut.

"Dan itu bercerita tentang perpisahan?" tanya Raditya Dika.

Ariel Noah menjelaskan lagu Tak Ada yang Abadi bercerita tentang kehidupan.

Terutama soal perubahan yang selalu terjadi di dalam kehidupannya.

Perubahan tersebut mencakupi popularitas, pertemanan, hingga hubungan asmara.

"Sebenarnya itu bercerita tentang kehidupan sih," tutur Ariel Noah.

"Itu perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup kalau lagi mikirin itu ya,"

"Misalnya kayak Popularitas, pertemanan, hubungan asmara, macem-macem yang tadinya ada jadi enggak ada,"

"Segala macam hal kaya gitu sih," tambahnya.

Ariel Noah mengatakan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupannya, membuat dirinya mantap menciptakan lagu tersebut.

"Kayanya gua mesti angkat tema itu deh," ucap Ariel Noah.

Seperti yang diketahui, lagu Tak Ada yang Abadi di luncurkan ke pasaran pada tahun 2014.

Lagu tersebut merupakan bagian dari Album Second Chance, lagu lainnya yang ada dalam album ini antara lain Seperti Kemarin, Dara dan Menunggumu.

Album Second Chance sendiri terbilang cukup sukses dan mendapatkan nominasi dalam penghargaan Anugerah Musik Indonesia untuk kategogi Best Pop Album, Best of the Best Album dan Best Recording Album Producer.

Aturan Ketat Ariel Noah pada Putrinya Soal Musik

Aturan ketat Ariel Noah pada putrinya Allea Anata soal musik belum lama ini dipaparkan duda 37 tahun itu.

Aturan ketat Ariel Noah itu bukan isapan jempol belaka, sebab pria bernama asli Nazril Irham tersebut tak segan memberi hukuman pada Allea Anata bila melanggar.

Aturan ketat Ariel Noah soal musik itu berkaitan dengan jatah menonton musik Allea Anata dalam satu tahun.

Hal ini seperti dipaparkan vokali band Noah, Ariel atau yang akrab disapa Ariel Noah dalam wawancara di Youtube Womantalk.com berjudul 'Tips Parenting dari Ariel NOAH'.

Ariel Noah pun mengungkap pola didik yang selama ini diterapkannya untuk Allea Anata Irham.

Seperti orangtua pada umumnya, Ariel Noah punya beberapa aturan, reward, dan punishment yang ia terapkan pada Si Kecil.

Bagi Ariel Noah, pola didik yang menerapkan pemberian hadiah ataupun hukuman bisa berdampak baik untuk anak.

“Reward and punishment itu memang cara kerjanya manusia dari jaman dulu banget sih, bisa jadi motivasi, kalau arahnya bener bisa jadi bagus,” jelas Ariel Noah dikutip dari tayangan Youtube Womantalk yang diunggah pada 3 Mei 2019.

Ariel Noah memberlakukan sistem pemberian hadiah atau reward, tapi dia menerapkan sistem hukuman atau punishment dengan sudut pandang yang berbeda.

Ariel Noah memilih untuk membiasakan anaknya menjaga konsekuensi.

“Tetap ada reward itu, cuma punishment itu kayak konsekuensi yang diajarin sih,” ucap Ariel Noah.

Contoh sederhananya, Ariel memberi kebebasan untuk Allea Anata menyalurkan hobinya menonton konser.

Tapi konsekuensinya, Allea Anata hanya diizinkan untuk menonton konser tiga kali dalam setahun.

Meski sama-sama menyukai musik, Ariel Noah melarang keras putrinya untuk menonton konser terus-menerus.

“Udah dibilangin dalam setahun ga bisa sebanyak itu ya. Senang musik, mau nonton (konser) ga masalah siapa aja, tapi ga bisa dibiarin dia nonton semuanya.”

“Jadi setahun bisa dua kali nonton atau setahun tiga kali, jadi dia bisa nonton A, bisa nonton B, bisa nonton C,” jelas Ariel Noah.

Ariel mengaku tak pernah sampai hati untuk memberi hukuman pada Allea Anata jika berbuat salah.

Tapi jika Allea Anata melanggar konsekuensi soal konser, Ariel Noah terpaksa harus tega.

“Terus tiba-tiba di tahun itu ada bomnyalah yang D, dan dia ga tau dia juga pengin nonton yang D, walaupun kasian sih tapi tetap aturan itu musti dipegang, jadi mohon maaf aja tahun ini ga bisa.”

“Jadi konsekuensi dia, kurang teliti, konsekuensi itu harus dipegang,” papar Ariel Noah.

Sebelumnya, Ariel Noah sempat menjelaskan bila ia tipe orang tua yang memposisikan diri sebagai guardian alias bisa menjadi penjaga bagi anak-anaknya.

"Pasti orangtua itu pertamanya yang harus dipunya itu sebagai guardian. Jadi dia akan kayak penjaga gitu, mungkin juga pendididik," jawab Ariel Noah seperti dikutip dari Youtube Womantalk.com.

Namun, Ariel Noah tak memungkiri meski berperan dalam mendidik, faktor lingkungan juga berdampak besar pada perilaku sang anak.

"Tapi sebagai pendidik juga nggak bisa 100%. Karena kita ngalamin sendiri. Dari rumah dapat budi pekerti tapi saat kita mulai agak gede yang ngajarin kita adalah lingkungan."

"Pengaruh dari temen-temen biasanya akan lebih kuat. Akhirnya dari kita yang mengajari mereka, memang kita harus siap-siap menerima jagain mereka," lanjut Ariel Noah.

Ariel Noah tak memungkiri bahwa setiap anak pasti melakukan kesalahan.

Namun, dari kesalahan itu lah dirinya menilai bahwa sang anak akan belajar.

Oleh karena itu, ia menghindari sifat overprotektif yang justru akan mengekang sang anak mencoba hal baru dan tidak terdidik untuk mandiri.

"Karena kalau overprotektif itu kadang-kadang dia itu enggak dibiarkan untuk melakukan kesalahan jadi dia enggak bisa belajar dari kesalahannya," papar Ariel Noah.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Ariel Noah Bongkar Makna Lagu Tak Ada yang Abadi, Sebut Lebih Personal dari Lagu Dara, Ini Maknanya

Berita Terkini