BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sosialisasi cici-ciri keaslian uang yang beredar sangat penting bagi masyarakat, tidak terkecuali masyarakat pesisir.
Berdasarkan survey yang dilakukan, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalsel, menyiapkan dana Rp2,7 miliar untuk program kas keliling susur sungai.
Hal ini diungkapkan Kepala KPw BI Kalsel, Herawanto dalam sesi pelepasan Kas Keliling Susur Sungai, bertempat di dermaga Pasar Terapung Kota Banjarmasin, Senin (1/7/2019).
Selain berencana melakukan sosialisasi tentang ciri-ciri uang palsu, KPw BI Kalsel juga bakal sosialisasika gerakan non-tunai atau cashless yang sedang digalakkan pemerintah saat ini.
Baca: Dari Penyair Maulid Habsy, Suara Merdu Syarifah Terasah, Bawakan Lagu Religi Dangdut dan Pop
Baca: Belasan Lapak Sementara di Area Pasar Dibongkar, Ini Penjelasan Kepala Satpol PP Kapuas
Baca: Pendaftar PPDB Online di SMKN 1 Pelaihari Tetap Datangi Sekolah untuk Dapatkan Informasi
Baca: NEWSVIDEO : Tak Kuat Naik Oprit Jembatan RK Ilir, Truk Trailer Hantam Sepeda Motor
Baca: KPU Banjarbaru Usulkan Rp 20,6 Miliar untuk Pilwali Banjarbaru 2020, Sekda Sebut Belum Dirapatkan
"Meski di daerah pelosok, gerakan non-tunai juga perlu disosialisasikan. Hal ini harus disosialisasikan kepada semua lapisan masyarakat karena tuntutan perkembangan ekonomi saat ini berbasis digital,” ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Ditambahkannya, selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, perputaran uang rupiah sangat tinggi. Karena itulah pihaknya memperkirakan bagitu banyak uang yang fisiknya rusak, lusuh dan tak layak edar dan harus ditarik kembali.
Adanya kegiatan ini diharapkannya, aksesibilitas masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai terhadap uang baru bisa terbuka dengan adanya layanan kas keliling susur sungai.
Kegiatan kas keliling susur sungai tersebut dilaksanakan selama lima hari, pada 1 – 5 Juli 2019. Yang ikut berjumlah sekitar 15 orang dari KPw BI Kalsel dan pendukung lainnya.
Kas keliling yang mulai berlayar di Sungai Martapura nantinya akan berhenti hingga dermaga Amuntai, Hulu Sungai Utara. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)