Selebrita

Rasakan Dampak Kabut Asap, Ustadz Abdul Somad Sebut Pembakar Lahan Harus Digantung di Monas Ditembak

Ustadz Abdul Somad mengatakan pelaku pembakar lahan harus digantung di Monas, ditembak

Editor: Hari Widodo
Istagram Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bencana kabut asap sebagai buntut dari kebakaran lahan yang terjadi rupanya juga membuat Ustadz Abdul Somad tak nyaman.

Tak hanya menghirup kabut asap, namun perjalanannya ke sejumlah daerah pun harus tertunda karena penerbangan terganggu.

Ustadz Abdul Somad pun mengeluarkan pernyataan keras terkait pelaku pembakar lahan. Ia mengatakan, kebakaran yang terjadi saat ini tak bisa dilawan dengan Istisqa (Salat Minta Hujan).

Menurut Ustadz Abdul Somad, kebakaran itu harus dilawan dengan penegakan hukum yang tegas.

Ustadz Abdul Somad menyampaikan hal itu saat mengisi tausiyah di Kepualauan Riau baru-baru ini.

Baca: Oknum ASN Digerbek Istri Saat Asyik Bersama Wanita Lain Juga ASN di Kamar Hotel, Ini yang Terjadi

Baca: Kesombongan Merry Ungkap Sifat Buruk Nagita Slavina di Depan Raffi Ahmad Saat Temui Ayah Rafathar

Baca: Korlantas Resmi Luncurkan Smart SIM, Ingin Mendapatkan SIM Pintar, Begini Caranya

Baca: Babak Baru Perseteruan Nikita Mirzani dan Elza Syarief Kuasa Hukum Sajad Ukra, Polisi Siap Panggil

UAS memulai tausiyahnya dengan menyampaikan pesan Salman al Farisi, Sahabat Rasulullah SAW.

Dalam satu pernyataannya, Salman mengungkapkan, kalau Allah SWT ingin membinasakan seorang hamba, dicabutnya sifat malu, dicabutrasa aman, dicabut sifat rahmat dan dicabut Islam. 

"Gara-gara rahmat dicabut (dari dalam hati), sanggup orang membakar hutan. 6,7 juta orang menghirup udara kotor," kata Ustadz Abdul Somad.

Anehnya, kata Ustadz Abdul Somad, yang membakar itu pula ikut solat Istisqa.

"Ya Allah turunkan hujan ya Allah. Yang membakarkan ente. Saya seumur-umur hidup tak pernah salat Istisqa. Tak pernah. Sekalipun tak pernah," kata UAS. 

"Bebuih mulut orang minta saya salat Istisqa, ndak. Karena saya tahu ini bukan kebakaran, dibakar," paparnya. 

"Ini kejahatan. Mendoakan orang jahat kok didoakan. Pembakar-pembakar ini musti digantung di Monas. Ditembak," tegasnya.

UAS lalu bertanya ke jemaah apakah setuju pengedar sabut ditembak mati?

Setelah dijawab setuju oleh jemaah, UAS kembali mengajukan pertanyaan.

"Mana yang lebih berbahaya, pengedar sabu-sabu apa pembakar hutan?," kata UAS.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved