Berita Regional

Gara-gara Pilkades, Nenek Berusia 66 Tahun Diusir Kepsek dari Perumahan Guru, Terpaksa Ngontrak

Nenek bernama Rame br Situmorang itu harus meninggalkan rumah yang selama 18 tahun didiaminya di perumahan guru kompleks SDN 037155 Bongkaras.

Editor: Hari Widodo
TRIBUN MEDAN/DOHU LASE
Rame br Situmorang (kanan) ditemani anak, menantu, dan cucu-cucunya terduduk lemas saat ditemui di rumah kontrakannya, di Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Minggu (20/10/2019) sore. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, DAIRI - Pesta demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera membuat seorang nenek berusia 66 tahun di Desa Bongkaras Kecamatan Pungga-pungga harus angkat kaki dari rumah yang didiaminya.

Nenek bernama Rame br Situmorang itu harus meninggalkan rumah yang selama 18 tahun didiaminya di perumahan guru kompleks SDN 037155 Bongkaras.

Pengusiran sang nenek dari rumah tersebut dikarenakan tak mau didikte soal pilihannya pada Pilkades Bongkaras oleh Kepala SDN 037155 Bongkaras, Tama Mian br Sihite.

Imbasnya, Rame beserta tiga cucunya diusir dari perumahan tersebut.

 Kini, Rame yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini tinggal mengontrak di rumah sederhana, milik marga Tampubolon, bertarif Rp 600 ribu per tahun, berlokasi masih di seputaran Desa Bongkaras.

Baca: LINK Live Streaming TV Online Manchester United vs Liverpool Liga Inggris di Mola TV, Live TVRI

Baca: Hasil Liga Italia Sassuolo Vs Inter Milan: Drama 7 Gol, Romelu Lukaku Brace, Inter Tempel Juventus

Baca: Kisah Polwan Pergoki Tunangannya Selingkuh Viral di Twitter, Cuma Senyum dan Gandeng Keduanya

Baca: Gelar Operasi di Riam Adungan Tanahlaut, Dishut Kalsel Sita 500 Kayu Bulat Hasil Pembalakan Liar

Ditemui Tribun Medan di rumah kontrakannya, Rame mengungkapkan, kejadian bermula saat ia sedang duduk-duduk di depan rumah pada Rabu (16/10/2019) lalu sekitar pukul 07.30 WIB.

Tiba-tiba sang kepala sekolah, Tama Mian br Sihite, datang. Tanpa banyak basa-basi, kepala sekolah langsung menanyakan perihal calon kades mana yang didukung Rame.

Rame enggan memberitahu, karena menurutnya hal itu privasi. Kemudian, kepala sekolah menyebut untuk memilih calon kades petahana, berinisial MM.

"Kata kepala sekolah, kalau enggak kau pilih ini (MM-red), pergi kau dari sini," ujar Rame menirukan ucapan Tama Mian Sihite kepadanya, Minggu (20/10/2019) sore.

Selanjutnya, kepala sekolah pulang. Hari berikutnya, Kamis (17/10/2019), Rame didatangi lagi oleh kepala sekolah, dengan pembahasan yang sama.

Rame masih tetap pada jawabannya semula. Pada Jumat (18/10/2019), kepala sekolah kembali mendatangi rumah Rame dan langsung menyuruh Rame untuk mengemasi barang-barangnya serta angkat kaki dari rumah itu.

"Baru pada Sabtu (19/10/2019) pagi, saya angkat barang dan kosongkan rumah itu. Selain saya, sebetulnya ada keluarga lain yang menempati perumahan itu, tetapi hanya saya yang diusir," ujar Rame lagi

Ibu satu anak ini mengungkapkan, ia tinggal di perumahan SDN 037155 Bongkaras atas permohonan ia sendiri kepada Kepala SDN 037155 Bongkaras yang lama.

"Kami tinggal di situ karena memohon, karena dulu tidak ada yang menempati. Namun, dahulu kepala sekolahnya dulu bukan ini (Tama Mian br Sihite-red)," ungkap Rame.

 "Saya tidak mau lagi kembali ke sana. Saya ini orang tua, mana terima diperlakukan begitu (diusir-red). Kenapa rupanya kalau saya punya pilihan sendiri pada pilkades ini," kata Rame mengakhiri.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved