Berita Banjar

PPDB Daring Belum Banyak Dipahami Orang Tua Calon Siswa, Ini Kendalanya

Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem daring mulai diterapkan di banyak sekolah di Kabupaten Banjar.

Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/edi nugroho
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem daring mulai diterapkan di banyak sekolah di Kabupaten Banjar.

Meski begitu sistem baru ini nyatanya belum dipahami banyak orang tua murid.

Terang Kepala Sekolah SMPN 1 Martapura, Rahmadi kepada Banjarmasinpost.co.id Jumat (1/5/2020) pihaknya menyediakan kontak WhatsApp untuk melayani pertanyaan orangtua murid.

"Rata-rata orang tua murid sudah mulai paham, tapi masih banyak juga yang belum paham karena masalah email yang bermasalah dan Google Drive yang biasanya kepenuhan," jelasnya.

Satgas PSBB Martapura dan Banjarbaru Dibentuk, Jalan Tikus Pun Dijaga

Satgas PSBB Martapura dan Banjarbaru Dibentuk, Jalan Tikus Pun Dijaga

Pedagang Ikan Terkapar Meninggal Dunia di Jalan RK Ilir Banjarmasin, Warga Tak Berani Menolong

Dalam beberapa hari dibuka pendaftaran ungkap Rahmadi sudah ada lebih dari 70 pendaftar yang masuk ke SMPN 1 Martapura

Ia sendiri mengatakan penerapan PPDB daring tak begitu masalah bagi sekolahnya. Pasalnya SMPN 1 Martapura (Spentura)  sudah memiliki website sebelumnya.

"Website kita sudah ada, cuma kemarin sempat tidak aktif karena ahli IT nya sudah berhenti," sebutnya.

Masih Rahmadi, memang kendala PPDB daring adalah minimnya ahli IT di sekolah.

Senada dengan Rahmadi, Kepsek SMPN 3 Martapura Rudi Ante mengaku juga terpaksa tetap melayani pendaftaran dari WhatsApp.

"Sebenarnya kami ingin full online, hanya saja dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya kendala teknis serta kemungkinan calon pendaftar kurang familiar dengan sistem online, maka kami putuskan menggunakan sistem online bagi calon yang memiliki fasilitas dan kemampuan IT, serta sistem semi online untuk membantu calon yang terkendala dengan IT," jelasnya.

Ditanya terkait tenaga ahli IT yang masih minim di sekolah, Rudi membenarkan. Di sekolahnya pun tambahnya berusaha maksimal memanfaatkan dan memberdayakan fasilitas serta personil yang mempunyai kemampuan IT. Termasuk dalam hal pelaksanaan PPDB.

Kadisdik Kabupaten Banjar, Maidi Armansyah membenarkan masih ada 51 sekolah lagi yang masih menerapkan sistem semi daring dan konvensional.

Penerapan sistem daring terangnya memang memerlukan tenaga ahli IT dan tenaga ahli pengisi konten di website.

"Kalau bikin websitenya mudahnya tinggal bayar, tapi tenaganya yang masih minim," sebutnya.

Ia berharap penerapan PPDB daring bisa diterapkan untuk tahun ajaran baru selanjutnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved