Berita Banjar

Napi Lapas Karangintan Dilatih Keterampilan Budidaya Pertanian Sistem Hidroponik

Penulis: Milna Sari
Editor: Syaiful Akhyar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Napi Lapas Karangintan dilatih keterampilan budidaya tanaman pertanian sistem hidroponik oleh petugas Dinas TPH Kabupaten Banjar

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Lembaga Pemasyarakatan, Lapas Narkotika Kelas IIA Karangintan kerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar, berikan pelatihan kepada napi (narapidana) agar terampil dalam budidaya pertanian

Enam jenis pelatihan siap dilaksanakan yakni pelatihan Budidaya padi, Budidaya Sayuran sistem hidroponik, Budidaya Buah Semangka dan Melon, Budidaya Rempah dan olahannya, Budidaya Jamur Tiram, serta Budidaya Sayuran Pekarangan. Masing – masing jenis pelatihan ini akan dilaksanakan selama 12 kali pertemuan dengan lama pembelajaran tiap pertemuan tiga jam.

Narasumber yang akan mengawal kegiatan pelatihan jelas Kepaka Lapas Karangintan, Sugito kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (26/6/2020) berasal dari jajaran DTPH Kabupaten Banjar yang melibatkan para tenaga fungsional yang mumpuni di bidangnya dan dari praktisi / pelaku usaha. Kegiatan akan lebih banyak praktek langsung kelapangan tanpa meninggalkan pembekalan secara teori.

Sebagai pembukanya, pelatihan diawali dengan pelatihan budidaya sayuran system hidroponik. Acara dibuka oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karangintan dan dihadiri Kepala DTPH Kabupaten Banjar beserta jajaran kedua belah phak.

"Kita mengapresiasi tinggi kegiatan ini karena ketersediaan pihak DTPH yang telah berkenan menjalin kerjasama memberikan materi bimbingan ketrampilan bagi warga binaan serta telah ikut berperan dalam pengembangan kegiatan para narapidana dalam bentuk pelatihan di bidang agribisnis," jelas Sugito.

Sementara Kepala Dinas DTPH, HM Fachry juga berpesan agar semua jenis pelatihan yang diberikan akan memberikan manfaat bagi warga binaan. Serta dapat dijadikan bekal untuk hidup mandiri apabila nanti pada waktunya kembali ke masyarakat.

"Paling tidak untuk mencukupi keperluan sendiri, syukur-syukur dapat dijadikan sebagai mata pencaharian. Karena usaha di bidang pertanian masih sangat menjanjikan, apabila dilakukan secara benar dan serius," tambahnya.

(banjarmasinpost.co.id/milna sari)

Berita Terkini