Editor : Hari Widodo
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Berstatus mahasiswa perguruan tinggi, tak sekedar menghabiskan waktu untuk menempuh pendidikan. Namun, disela perkuliahan juga bisa diisi dengan menjalankan usaha.
Seperti yang dilakukan Kiky Wulan Sari, mahasiswi STIE Pancasetia Jurusan Manajemen.
Kuliah dan sambil menjalankan usaha di bidang kuliner dia lakoni.
Mahasiswa semester lima ini menjalankan usaha kuliner cireng merapi.
Kini, usahanya itu berkembang dan sudah memiliki tujuh cabang.
Baca juga: Tingkatkan Penjualan di Masa Pandemi, Bisnis Kuliner Nasi Bakar di Banjarbaru Maksimalkan Ojol
Baca juga: Tingkatkan Penjualan, Pebisnis Kuliner Mentai Rice di Banjarmasin Gunakan Jasa Paid Promote
Situasi pandemi covid-19 yang terjadi sejak Maret lalu hingga sekarang juga berdampak dengan usaha. Bahkan, omsetnya merosot hingga lima puluh persen.
Ketua bidang food and beverages, waralaba Hipmi Kota Banjarbaru menuturkan bahwa saat ini perkuliahan masih dijalankan secara daring.
"Harus bisa membagi waktu kuliah dan menjalankan usaha. Cara membaginya kalau versi saya, di usaha sudah punya tim sendiri, seperti di keuangan, produksi, Juru masak, jadi setiap hari mereka kerja sesuai dengan tugasnya, saya tinggal memantau dan mencek kinerja mereka," katanya, Sabtu, (14/11/2020).
Jadi untuk usaha diirnya hanya memantau dan memikirkan di bagian marketingnya. Sehingga untuk kuliah masih tetap bisa dijalani dengan baik.
Kesibukkan menjalankan usaha dan kuliah, dirinya juga tetap menjaga imun tubuh ditengah situasi pandemi covid-19.
Dirinya menuturkan juga kuatir dengan adanya pandemi covid-19. Mengingat penyebarannya dikatakannya tidak pandang usia dan mematikan juga.
"Seminggu sekali olahraga dan mengkonsumsi vitamin c supaya badan tetap sehat apalagi dengan aktivitas yang banyak," katanya.
Baca juga: VIDEO Depot Neng Yasmin Banjarmasin, 17 Tahun Temani Hasrat Pencinta Kuliner Banjar
Untuk usaha cirengnya, dikatakannya sudah dia rintis sejak 2013 sampai sekarang. Awalny di Surabaya dan pada 2016 pindah ke Banjarbaru.
"Merintis bersama orangtua, awalnya cuma jualan dari kelas ke kelas, ke ruang guru, saat pindah di Banjarbaru mulai berani update di sosmed," tambahnya. (banjarmasinpost.co.id/aprianto)