Berita Kalteng

Dinsos Kapuas Gagas Pelatihan Aplikasi SIKS-NG bagi Operator, Genjot Verifikasi Validasi DTKS

Penulis: Fadly Setia Rahman
Editor: Eka Dinayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinsos Kapuas menggagas kelas pelatihan aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG) bagi sejumlah operator data kelurahan dan desa yang ada di Kapuas, Kalteng

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Pentingnya memperbaharui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan ragam upaya, gagasan hingga terobosan.

Upaya verifikasi dan validasi atau verval DTKS digenjot Kadinsos Kapuas, Budi Kurniawan dan jajaran sejak awal tahun 2021 ini.

Memastikan penerima bantuan sosial (bansos) memang orang-orang yang seharusnya mendapatkannya.

Upaya bersama dari tingkat kabupaten, kecamatan bahkan kelurahan/desa untuk verval DTKS dilakukan.

Dinas Perhubungan Siapkan Angkutan untuk Bawa Kafilah MTQ ke-46 Tabalong

Update Covid-19 Kapuas, 22 Pasien Sembuh atau Selesai Isolasi

Peristiwa di Makam Syekh Ali Jaber Diungkap Arie Untung, Suami Fenita Temukan Ini Saat Ziarah

Sebagaimana juga arahan Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat yang terus berupaya agar masyarakat kurang mampu di daerahnya, bisa tercover bansos dari pemerintah secara merata dan tepat sasaran.

Tak heran, dengan DTKS yang benar-benar sudah diverifikasi dan valid, membuat Pemkab Kapuas melalui Dinsos, mampu menarik banyak bansos dari pusat untuk masyarakat yang memang memerlukannya di daerah setempat.

Terbaru, Dinsos Kapuas menggagas kelas pelatihan aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG) bagi sejumlah operator data kelurahan dan desa yang ada di Kapuas.

Kegiatan dihadiri Kadinsos Kapuas Budi Kurniawan dan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Kapuas, Yunabut, di Aula Kantor DPMD Jalan Tambun Bungai, Kualakapuas, Jumat (5/2/2021) sore.

"Kegiatan ini agar betul-betul dipahami dan dimengerti oleh para peserta yang menjadi operator di tingkat lapangan," kata Yunabut.

Karena, lanjutnya, aplikasi SIKS-NG ini berkaitan dengan DTKS.

"Karena ini berkaitan data, dengan data yang valid terdata di lapangan secara baik itu menjadi modal atau bahan dalam rangka memberikan pembinaan kepada masyarakat melewati bantuan-bantuan yang diberikan," tandasnya.

Dengan pelatihan tersebut diharapkan peserta paham dan mengerti.

"Sehingga nantinya dapat mengaplikasikannya dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, Kadinsos Kapuas, Budi Kurniawan mengatakan kegiatan kelas belajar pelatihan aplikasi SIKS-NG bagi sejumlah operator data bertujuan untuk penguatan sumber daya manusia (SDM) pengelola data.

Budi menyampaikan pengelolaan data bansos harus didukung dengan data yang akurat dan up to date.

"Kegiatan kelas pelatihan ini merupakan inisiatif dari kawan-kawan di Dinsos Kapuas dan operator data yang ada yang di kelurahan dan kelurahan yang ingin ada penguatan sumber daya manusia di Kabupaten Kapuas, Ini terkait dengan pengelolaan DTKS," bebernya.

Karena, menurutnya para pengelola data tersebut menyadari betapa pentingnya DTKS tersebut saat melakukan verifikasi dan validasi di tingkat lapangan.

"Sehingga bantuan-bantuan sosial itu nantinya lebih banyak didapat untuk masyarakat dan juga bisa lebih tepat sasaran dengan apa yang mereka lakukan, yakni verifikasi dan validasi data tersebut," tandas Budi.

Dalam kegiatan kelas pelatihan tersebut pihaknya juga tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Kegiatan dilaksanakan beberapa kali dan untuk satu kelas dibatasi hanya 15 peserta.

"Sampai hari ini tadi sudah ada 80 desa dan kelurahan yang telah mendaftarkan. Untuk 1 kelas dengan 15 peserta. Pelaksanaan dijadwalkan sebulan dua kali," tandasnya.

Diharapkan dengan segala macam upaya yang dilakukan dapat menghasilkan data valid dalam hal ini DTKS yang benar-benar mantap.

"Intinya, kami akan terus berupaya untuk verifikasi dan validasi data, kerjasama hingga tingkat kelurahan/desa. Strategi pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) itu adalah data, maka program dan kegiatan akan mengikutinya," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Fadly SR)

Berita Terkini