BANJARMASINPOST.CO.ID - Sepintas sama dengan Ular Kobra, inilah Ular Kopi temuan Panji Petualang di tepi sungai yang dia eksplore baru-baru ini.
Sang pemilik King Kobra Garaga itu menemukan ular kopi yang memiliki tampang yang mirip Ular Kobra Hitam.
Ular kopi tersebut tengah bergelantung di akar pepohonan di tepi sungai. Demi mengedukasi warganet, Panji Petualang bergegas menangkap ular itu.
Namun, ular itu terus mencoba menyerang sang pecinta reptil. Panji pun berkali-kali mendapatkan perlawanan dari ular kopi yang dia amankan.
Baca juga: Cantiknya Anak Pasha Ungu Shakiena Azalea, Beranjak Remaja Paras Tak Kalah Dari Para Artis Muda
Baca juga: Isi Pesan Stefan William pada Celine Evangelista Usai Sah Cerai Bocor, Minta sang Mantan Hati-hati
Hal itu diketahui berdasarkan penelusuran Banjarmasinpost.co.id dalam kanal youtube PANJI PETUALANG. Sebuah video berjudul 'SOSOK KEPALA ANEH INI MUNCUL SAAT PANJI PETUALANG EXPLORE SUNGAI !' tayangan Rabu (20/10/2021).
Memiliki wujud bak ular kobra, tetapi ular kopi ini tak berbisa seperti kobra.
"Ternyata seekor elape radiata atau ular kopi jenis ular keluarga lanang sapi dan termasuk Colubridae, " kata Panji Petualang, dikutip Banjarmasinpost.co.id dari Youtube PANJI PETUALANG, Kamis (21/10/2021).
"Selewat penampilannya mirip kobra ya, " imbuhnya.
Dari penjelasan Panji, ular kopi ini suka berjemur di siang hari sebab manfaat sinar mataharinya berguna untuk membantu proses pencernaannya.
Baca juga: Gaji Lord Adi MasterChef Jadi Host di TV Disentil Gegara Marshel, Hesti Purwadinata Bereaksi
Baca juga: Kabar Anjasmara & Jihan Fahira Kini Terekam Imbas Adegan Sinetron Tersayang, Lihat Postingan si Dion
Panjang tubuh ular sapi mencapai 2-3 meter.
Tubuh bagian atas berwarna cokelat muda atau cokelat kekuningan, dengan dua pola garis berwarna hitam yang membentang di sisi badan.
Pada punggungnya juga terdapat bercak-bercak kecil berwarna keputihan. Bagian bawah tubuh berwarna keputihan.
Kepalanya berwarna cokelat mengkilap menyerupai warna tembaga, serta terdapat pola garis berwarna hitam di bagian belakang mata.
Baca juga: Tetangga Rekam Perlakuan Baim Wong ke Ibu Hamil yang Datang, Lihat Sikap Ayah Kiano dan Kenzo Kini
Di bagian atas kepala, antara kepala dan leher dihiasi garis berwarna hitam.
Ular ini tidak berbisa, tetapi air liur di mulutnya mengandung bakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi pada bekas gigitannya.
"Jenis ular ini jenis ular tidak berbisa. Tidak memiliki kemampuan untuk membunuh dengan bisa, " kata Panji.
Sama seperti kebanyakan ular lainnya, ular kopi ini membunuh dengan lilitan.
"Dia akan pakai sensor lidah untuk membunuh musuhnya, " jelasnya.
Nah, ular melet biasanya bukan diartikan ular itu takluk dengan pemiliknya.
Panji Petualang kupas tuntas soal hal ini, bahwasannya ular menjulurkan lidah itu tandanya tengah mendeteksi area di sekitarnya.
Mendeteksi bau, partikel udara dengan menggunakan jacobson indra yang ada di bagian mulutnya.
Sebagai informasi, Organ vomeronasal (VNO) atau disebut juga organ Jacobson adalah organ pembantu dalam sistem penciuman.
Ular ini adalah salah satu jenis ular tikus yang sering berkeliaran di sekitar manusia.
Walaupun begitu, ular ini sangat garang dan mudah marah ketika diganggu. Apabila ular ini diancam atau diganggu, ular ini akan memipihkan lehernya dan melengkungkannya menyerupai bentuk huruf "S", membuka mulutnya, lalu mengayun-ayunkan kepalanya.
Baca juga: Keberadaan Azriel Kala Aurel dan Atta Halilintar Kumpul Bareng Raul Lemos & Krisdayanti
Baca juga: Wajah Julia Perez Muncul Kala Ayu Ting Ting & Zaskia Gotik Beraksi di Panggung, Trio Cecepy Disentil
Pertolongan Pertama pada Korban Gigitan Ular
Berpetualang di alam bebas bisa jadi hobi yang sayang untuk dilewatkan.
Akan tetapi, Anda wajib berhati-hati ancaman risiko digigit ular. Itu sebabnya, pertolongan pertama digigit ular wajib Anda diketahui.
Meski demikian, tidak semua jenis hewan melata itu berbahaya. Hanya sekitar 15 persen ular di seluruh dunia serta 20 persen di Amerika Serikat yang berbisa dan gigitannya dapat menyebabkan luka parah hingga kematian.
Namun, gigitan ular berbisa, misalnya seperti kobra, akan menciptakan kondisi kegawatdaruratan medis dengan risiko kematian.
Saat orang sekitar Anda dipatuk ular, jangan panik. Lakukan langkah pertolongan pertama digigit ular berikut.
1. Pastikan Korban untuk Bersikap Tenang
Penanganan gigitan ular yang pertama adalah meyakinkan korban kalau gigitan bisa diatasi dengan tepat dan benar.
Sementara itu, bawa korban secepat mungkin menuju fasilitas kesehatan terdekat dan punya peralatan mendukung.
2. Posisikan di Tempat yang Aman
Hindari area-area di mana ular mungkin bersembunyi, seperti di bawah batu atau balok kayu.
Bila Anda sedang mendaki gunung atau menjelajahi area yang baru, sebaiknya ketuk-ketuk dulu area di hadapan Anda dengan tongkat kayu.
Saat diberi cukup peringatan dengan ketukan kayu, ular biasanya akan memilih untuk menjauhi Anda.
3. Tanggalkan Segala Benda di Sekitar Luka Gigitan
Lepaskan pakaian ataupun aksesori, seperti cincin dan gelang di sekitar area gigitan (bila ada). Pasalnya, area gigitan sangat mungkin untuk membengkak dan menghalangi selama proses pertolongan pertama.
4. Meminimalkan Gerakan
Arahkan korban untuk meminimalkan gerakan. Hal itu bertujuan untuk mencegah racun makin meluas ke bagian tubuh lain.
Jika perlu, buatlah pembidaian longgar di area bekas gigitan ular. Cara sederhana ini dapat membantu korban untuk tak banyak bergerak.
5. Pastikan Area Tergigit Berada di Bawah Jantung
Penanganan gigitan ular berikutnya adalah dengan memosisikan lokasi gigitan tidak lebih tinggi dari pada jantung atau dada.
Misalnya, area tangan yang dipatuk, pastikan organ tersebut tak diangkat melebihi atau sejajar jantung dan dada.
6. Hindari Pembendungan Ketat terhadap Bagian Tubuh Tertentu
Jangan pakai torniket atau mengikat bagian tubuh tertentu pada korban. Pengikatan yang tidak tepat berisiko mematikan seluruh sel atau jaringan. Biasanya hal itu disebabkan ikatan yang terlalu kuat.
Pada kondisi tersebut, aliran darah bisa berhenti total. Ujungnya, bisa terjadi kematian jaringan total hingga berujung pada amputasi.
7. Hindari Terlalu Banyak Menyentuh atau Mengelola Area Gigitan
Jangan tekan bagian yang tergigit dengan kompres dingin atau berusaha memotongnya dengan pisau. Anda juga tidak boleh mengisap racun ular menggunakan mulut.
8. Hindari Pemberian Makanan atau Minuman
Sebaiknya orang yang baru digigit ular tidak diberi makanan atau minuman lewat mulut. Korban rentan tersedak ketika kehilangan kesadaran. Hindari juga untuk memberikan minuman, berupa alkohol atau kopi.
Kopi dan alkohol bisa mempercepat diserapnya racun oleh tubuh. Jangan pula memberi sembarang obat tanpa rekomendasi dokter.
9. Segera Cari Pertolongan, jika Ada Perburukan
Biasanya, setelah gigitan ular berbisa, timbul rasa nyeri terbakar yang cukup berat di area tersebut dalam waktu 15-30 menit.
Kondisi dapat berkembang menjadi pembengkakan, memar, serta perubahan warna pada luka hingga ke lengan atau tungkai.
Tanda dan gejala lainnya termasuk mual, sesak napas dan rasa lemas secara umum, serta rasa aneh di mulut.
Jangan sia-siakan waktu untuk mencari atau membunuh ular tersebut. Prioritaskan korban dengan segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Jika Anda ingat, jelaskan ciri-ciri binatang melata yang mematuk kepada petugas medis.
Baca juga: Intip Hadiah Lesti Kejora dan Rizky Billar untuk Nikahan Ridho DA & Syifa, Kembaran Rizki Pamer Ini
Baca juga: Keadaan Rumah Baru Baim Wong Tuai Ledekan Raffi Ahmad, Ayah Kiano dan Kenzo Pun Bereaksi Begini
Simak video selengkapnya: Klik
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)