BANJARMASINPOST.CO.ID - Aksi Kiano Tiger Wong jalan-jalan berkeliling Kota Tua Jakarta picu antusiasme pengunjung dan warga sekitar.
Putra pertama Baim Wong dan Paula Verhoeven berfoto ria di beberapa spot yang tersedia di sana.
Ada menaiki sepeda yang dijaga none Belanda hingga sepeda yang dijaga oleh manusia patung.
Tak bersama sang ayah, Kiano Tiger Wong, kakak Kenzo Eldrago Wong tersebut liburan dengan Paula Verhoeven dan tim Baim Paula.
Baca juga: Disemangati Fuji Dengan Kata Sayang Thoriq Adik Atta Halilintar Semringah, Aurel Beri Sinyal Ok
Baca juga: Melly Goeslaw Perkuat Dewi Rindu, Ciptakan Soundtrack Kuterima Takdirku Dinyanyikan Natalie Zenn
Menariknya Kiano bagi-bagi uang kepada para none Belanda dan manusia patung. Uang itu untuk bayaran mereka yang sudah menemani Kiano berfoto bersama Paula juga.
Bahkan dikatakan bahwa Paula dulunya merupakan seorang none Jakarta Barat di tahun 2006 silam. Namun banyak yang tidak mengetahui akan hal tersebut.
Momen Kiano bagi-bagi uang di Kota Tua Jakarta terekam dan dibagikan melalui kanal YouTube Baim Paula, tayangan Jumat (17/12/2021) berjudul ‘KIANO BERBAGI BARENG MAMA PAU.. KIANO KALAU DIKASIH UANG, PASTI DIKASIH LAGI KE ORANG LAIN’.
Kali pertamanya Kiano liburan ke Kota Tua Jakarta, bangunan bersejarah yang menyimpan banyak cerita masa lampau.
Kedatangannya ke sana membuat riuh para pengunjung yang berdatangan.
Mereka berteriak kencang memanggil nama Kiano.
Baca juga: Komentar Dokter Reisa Lihat Ariel NOAH Diperankan Iqbal di Video Klip, Mael Lee Paling Jadi Sorotan
Baca juga: Perbuatan Ajil Ditto pada Natasha Wilona yang Ultah Terekam, Doa Supaya Berjodoh Pun Mencuat
Ya, fans Kiano memang banyak dan berada di mana-mana.
Nah aksi Kiano bagi-bagi uang dan disapa fans terekam kamera dan jadi perhatian.
Satu per satu lembaran uang Rp 50.000-an dimasukkan ke dalam topi wadah uang oleh Kiano.
“Lagi lagi lagi taroh lagi kak. Kasih lagi ke situ tuh kasih, “ kata Paula Verhoeven, dikutip Banjarmasinpost.co.id dari YouTube Baim Paula, Sabtu (18/12/2021).
Ada saja ulahnya ngeledek none Belanda yang berjaga di spot foto.
Uang tersebut tak langsung diberikan namun sengaja terlebih dahulu untuk candaan sehingga membuat orang-orang tertawa.
“Tuh banyak yang pada teriakin Kiano. Dadah dulu dadah kakak hiiii, “ ujar Paula.
Simak video selengkapnya: Klik
Baca juga: Pekerjaan Baru Teuku Ryan Sejak Jadi Suami Ria Ricis, Ipar Oki Setiana Dewi Kini Jadi Artis Sinetron
Baca juga: Aset Rumah dan Tanah Irwansyah Hilang Gegara Tertipu Saudara, Zaskia Sungkar Juga Kehilangan Mobil
Melatih Anak Gemar Bersedekah
Salah satu sifat terpuji yang hendaknya ditanamkan pada anak-anak sejak dini adalah gemar berderma, gemar berbagi, gemar bersedekah. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam merupakan pelopor dan teladan terbaik terhadap sifat ini.
Selain menjadi pelopor dan contoh dalam berbagi, beliau juga sangat gigih mendidik dan menanamkan sifat ini kepada sahabat-sahabatnya.
Beliau banyak membacakan dan mengajarkan ayat-ayat Allah tentang keutamaan dan pentingnya bersedekah, diantaranya dapat dilihat di dalam al-Qur’an Surat: Al-Baqarah (2) ayat 261, ayat 274, Al-Ahzab (33) ayat 35, Al-Hadid (57) ayat 18 dan lain-lain.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberikan jaminan bahwa harta tidak akan berkurang dengan sedekah.
“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (Terjemahan HR. Muslim).
Dalam hadits lain, diriwayatkan bahwa Asma` bintu Abu Bakar radhiyallahu ‘anhuma pernah bertanya,
“Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki harta kecuali apa yang dimasukkan Az-Zubair kepadaku. Apakah boleh aku menyedekahkannya?’” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bersedekahlah. Jangan engkau kumpul-kumpulkan hartamu dalam wadah dan enggan memberikan infak, niscaya Allah akan menyempitkan rezkimu.” (Terjemahan HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan kepada seorang wanita yang tidak memiliki kelapangan harta ataupun makanan, kecuali sedikit, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memberikan motivasi untuk bersedekah dan tidak menahannya, terutama kepada tetangganya.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai wanita-wanita muslimah! Janganlah seorang tetangga meremehkan untuk memberikan sedekah kepada tetangganya, walaupun hanya sepotong kaki kambing.” (Terjemahan HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Secara fitrah tidak seorangpun yang simpati kepada orang yang pelit dalam berbagi dan berderma selain dirinya sendiri. Karena itu Islam mencela orang yang memiliki sifat ini. Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan salah satu bentuk celaannya, yaitu mendapatkan do’a yang negatif dari malaikat.
Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Sedangkan yang lainnya berkata,“Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir”. (Terjemahan HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ada dua cara yang paling efektif untuk menanamkan sifat gemar bersedekah pada anak-anak:
1. Keteladanan (qudwah)
Cara yang terbaik dan utama dalam menanamkan sifat ini adalah memperlihatkan keteladanan, memperlihatkan contoh nyata pada anak, karena anak adalah “peniru setia” terhadap lingkungannya.
Dalam hal ini, contoh itu dilihat langsung oleh anak dari orangtua dan guru.
Bukankah metode utama yang digunakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mendidik generasi sahabat adalah dengan keteladanan. Orang bijak pun berkata:
“Satu contoh lebih baik daripada seribu kata-kata nasihat”.
Metode ini sangat berbekas dan sangat efektif dalam menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik pada anak. Karena itu sering-seringlah anda memperlihatkan mereka contoh berbagi pada orang lain.
Misalnya pada saat memberi bantuan pada korban musibah, memberi sedekah atau hadiah pada orang lain, hadirkan pula mereka di acara-acara penggalangan dana dan perlihatkan contoh berbagi itu dari diri anda baik sebagai orang tua maupun sebagai guru.
Baca juga: Postingan Gisel dan Wijin Munculkan Isu Putus, Gisella Anastasia: Alunannya Tak Lagi Sama
2. Memberikan latihan langsung
Anak-anak pada dasarnya kurang efektif mendapatkan pelajaran jika hanya teori saja, harus diiringi dengan praktek langsung. Bahkan kadang-kadang pembelajaran hanya efektif dengan praktek saja.
Anak adalah experience learner, mereka adalah pelajar yang mendapatkan pelajaran langsung dengan pengalaman (baca: dialami, dipraktekkan langsung).
Bukankah cara yang terbaik belajar naik sepeda adalah dengan praktek langsung? Tidak dengan teori, demikian juga belajar mengoperasikan komputer, tidak akan banyak manfaatnya apabila tidak diiringi dengan praktek langsung.
Ada beberapa cara yang bisa dipraktekkan pada anak agar terbiasa berbagi, misalnya ketika mereka ke masjid untuk menunaikan shalat Jum’at, bekali mereka uang secukupnya dan beri pesan untuk dimasukkan dalam kotak infak.
Cara lain, bila anda ingin membagi kue, mintalah ia yang membagi untuk anggota keluarga yang ada, buatkan aturan main, misalnya setelah kue dibagi, masing-masing boleh mengambil bagiannya terlebih dahulu dan anak anda yang membagi mendapat giliran mengambil terakhir.
Cara ini mengajarkan anak bahwa sesuatu harus dibagi. Dengan mendapatkan giliran terakhir ia akan memahami bahwa harus belajar membagi dengan adil, agar dirinya tidak kebagian potongan kue yang paling kecil atau jumlah yang paling sedikit.
Cara lain, ketika bermain di rumah bersama adiknya, didiklah mereka untuk dapat menggunakan satu benda secara bergantian. Misalnya berbagi tempat dan waktu untuk bermain game di komputer.
Orang tua bisa mempersilakan anak yang lebih dahulu memiliki ide bermain game sebagai pengguna pertama.
Gunakan timer atau jam dinding. Saat timer berbunyi atau jarum panjang menunjuk angka yang sudah disepakati sebagai tanda berakhirnya waktu bagi pemain pertama, berikan kesempatan selanjutnya kepada pemain kedua (anak yang lain).
Jangan lupa untuk menjelaskan konsekuensi apa yang akan diterapkan bila terjadi pelanggaran bagi keduanya. Jika pemain pertama tidak mau bergantian, laksanakan konsekuensi yang telah disepakati bersama. Perlahan-lahan, mereka akan memahami konsep berbagi.
Anak-anak pada dasarnya sangat taat aturan sehingga orang tua perlu membuat dan memiliki aturan yang jelas dan konsisten.
Dengan melatih anak sejak kecil untuk berbagi, bersedekah dan membantu sesama, maka diharapkan anak itu akan terbiasa dan tumbuh menjadi orang yang suka berderma.
Baca juga: Tarif Mayang dan Chika si Adik Vanessa Angel Sekali Manggung Terkuak, Bandingkan Bayaran Fuji
Baca juga: Pulang ke Rumah di Gang, Kondisi Ayu Ting Ting Usai Karantina Tuai Komentar Iis Dahlia, Wendy: Sikat
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)