BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Salah satu produk diciptakan warga binaan Lapas Kelas IIA Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan patut mendapat apresiasi.
Dari beberapa produk, salah satunya tanaman Selada, bahkan sayuran ini telah menembus pasar lokal Kotabaru.
Selain Selada yang ditanam dengan pola hidroponik, banyak lagi produk lainnya antara lain, pembuatan kain sasirangan, telur asin, cetak batako, meubeler, tas, dompet dan lainnya.
Kesuksesan produk yang lahir dari tangan narapidana, melalui program pembinaan kemandirian di Lapas Kotabaru ini terus mengalami peningkatan signifikan.
Khususnya tanaman Selada, setiap minggunya Lapas Kotabaru memanen dan dijual ke pasar lokal hingga ritel modern yakni Winmart Kotabaru.
Baca juga: Sekdakab Kotabaru Said Akhmad Hadiri Acara Pinjam Pakai Eks Kantor PN yang Ditempati Bawaslu
Baca juga: Petani di Daerah Kabupaten Kotabaru Ini Tidak Bisa Tanam karena Sawah Banjir
Sebelumnya Winmart telah melakukan kerjasama khususnya memasarkan produk warga binaan.
Hal itu diungkapkan Kalapas Kotabaru Yosef Yembise, Rabu (13/7/2022).
Menurut dia, keberhasilan pembinaan kemandirian digaungkan, tak lepas dari antusiasme warga binaan.
"Program pembinaan antusias diikuti warga binaan, terbukti dengan meningkatnya produksi dari Lapas salah satunya adalah sayur Selada," katanya.
Lebih lanjut Yosef mengatakan, hasil penjualan produk warga binaan ini akan diarahkan untuk ditabung lewat Program Gernabung (Gerakan Narapidana Menabung).
Baca juga: PDAM Balangan Lakukan Penyesuaian Tarif Air Bersih, Berlaku Sejak 1 Agustus
Baca juga: Proyek Pintu Gerbang di Tanahbumbu Senilai Rp 5 M, Segera Lelang, Kabag BPBJ Sebut Masih Kaji Ulang
Pengelolaan keuangan ini, Lapas Kotabaru menjalin kejasama dengan Bank BRI Cabang Kotabaru untuk membuka rekening dan tabungan bagi warga binaan.
"Hasil dari penjualan produk narapidana ini pun sebagian akan disetor kepada negara lewat PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebagai wujud kontribusi warga binaan untuk negara," terangnya.
Rudi salah satu warga binaan mengatakan sangat senang dengan berbagai program pembinaan yang diberikan Lapas Kotabaru.
Walau berstatus narapidana, kata dia, masih bisa belajar bercocok tanam dan menabung untuk bekal hidup nanti setelah selesai menjalani pidana.
Lapas bukan tempat penyiksaan, namun sebuah Lembaga Pendidikan yang akan mempersiapkan warga binaan menjadi manusia mandiri.
banjarmasinpost.co.id/helriansyah