BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Sebanyak 1.401 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan terima remisi dan pengurangan masa pidana khusus Idulfitri 1445 Hijriah, Rabu (10/4/2024).
Surat Keputusan diserahkan simbolis oleh Kepala Lapas Narkotika KarangIntan, Wahyu Susetyo, kepada perwakilan warga binaan selepas pelaksanaan salat Idulfitri 1445 Hijriah di lapangan upacara dalam Lapas.
"Pemberian remisi dan pengurangan masa pidana merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai
reward kepada narapidana yang senantiasa selalu berusaha berbuat baik, memperbaiki diri, dan kembali menjadi anggota masyarakat yang berguna," ujar Wahyu yang bacakan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona H Laoly.
Disampaikannya, program pembinaan yang diikuti warga binaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana, sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik, taat hukum, bertanggung jawab, dan dapat aktif berperan dalam pembangunan.
Baca juga: Berharap Bisa Bantu Masyarakat di Idulfitri 1445 H, Yayasan Hasnur Centre Bagi 1.130 Paket Sembako
Baca juga: Sampaikan Sambutan Idulfitri 1445 Hijriah, Gubernur Ajak Jemaah Sabilal Muhtadin Doakan Palestina
Baca juga: Lebaran 2024, 263 WBP Rutan Rantau Terima Remisi Khusus, Tiga Diantaranya Kasus Korupsi
Pada salat ied di Lapangan Lapas Narkotika Karang intan, Kepala Lapas Wahyu Susetyo, bersama jajaran struktural dan petugas, membaur bersama ribuan warga binaan untuk menunaikan salat IdulFitri.
"Sesungguhnya, hakikat hari raya Idulfitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas nafsu di medan jihad Ramadan. Setelah berhasil menundukkan nafsu, kita dapat kembali ke fitrah.
Jadi, IdulFitri berarti kembali kepada fitrah Islamiyah, kembali suci setelah dibersihkan dengan puasa Ramadan satu bulan lamanya dan disempurnakan dengan mengeluarkan zakat fitrah dan saling memaafkan dari salah serta khilaf di antara sesama manusia," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)