Kabar Kaltara

 Hewan Langka Trenggiling Temuan Warga Bulungan Kaltara Ini Sempat Ada yang Menawar Rp2 Juta    

Editor: Edi Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sugondo saat melepaskan kembali hewan Trenggiling di alam bebas, Minggu (19/1/2025). Dia bingung tak tahu harus melapor kemana. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG SELOR – Sedang mencari rumput untuk makanan sapi, warga Bulungan ini temukan hewan langka Trenggiling.

Saat itu   Sugondo (65) seorang warga Desa Tanjung Buka SP2hendak mencari rumput untuk ternak sapi nya, namun ia dikejutkan karena melihat seekor hewan aneh dengan bentuk fisik yang unik.

 “Saya kan dari jawa, tinggal di Kalimantan kurang lebih sudah 20 tahun. Saya kaget pas lihat hewan ini karena belum pernah lihat sebelumnya, akhirnya saya bawa pulang takutnya hewan jadi-jadian kan,” kata Sugondo, Minggu (19/1/2024).

Sugondo mengatakan sempat ada beberapa orang yang ingin membeli hewan langka tersebut dengan nominal yang cukup mahal sekitar Rp 1 juta – Rp 2 Juta

Baca juga: Ibu Hamil Dapat Rp 3 Juta Per Tahun, Ini Cara Mengecek Pencairan Bansos PKH Tahap 1  Januari 2025

Baca juga: Profil Roy Rizali Anwar, Sekda Kalsel yang Naik Jadi Dirjen Bina Marga Kementerian PU

Seorang warga Desa Tanjung Buka SP2, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan dihebohkan dengan penemuan seekor hewan liar Trenggiling.

 Trenggiling sendiri merupakan salah satu jenis hewan golongan Manidae dan terdiri dari delapan spesies yang tersebar di Asia dan Afrika.

 Keberadaanya yang hampir punah membuat beberapa negara menerbitkan larangan atas perburuan satwa langka ini, termasuk di Indonesia.

 Sugondo (65) seorang warga Desa Tanjung Buka SP2 menyampaikan bahwa pertemuannya dengan hewan liar tersebut terjadi sekitar empat hari yang lalu tepatnya pada Rabu (19/1/2025).

Saat itu ia hendak mencari rumput untuk ternak sapi nya, namun ia dikejutkan karena melihat seekor hewan aneh dengan bentuk fisik yang unik.

 “Saya kan dari jawa, tinggal di Kalimantan kurang lebih sudah 20 tahun. Saya kaget pas lihat hewan ini karena belum pernah lihat sebelumnya, akhirnya saya bawa pulang takutnya hewan jadi-jadian kan,” kata Sugondo, Minggu (19/1/2024).

 Sugondo mengatakan bahwa sempat ada beberapa orang yang ingin membeli hewan langka tersebut dengan nominal yang cukup mahal sekitar Rp 1 juta – Rp 2 Juta.

 “Sempat ada yang mau beli tapi saya tidak mau, karena kasihan takut nanti malah dimasak dijadikan sate,” ucapnya.

 “Tapi tidak lama ada beberapa sanak saudara dan teman-teman yang memberitahu kalau ini hewan langka dilindungi oleh negara. Nah saya berkeinginan untuk menyerahkan kepada pihak yang berwenang, tapi tidak tahu bagaimana,” lanjutnya.

 Ia sempat meminta anaknya untuk mencari tahu tempat penangkaran hewan langka di Bulungan, sayangnya untuk Karantina Hewan hanya ada di Kota Tarakan.

Sehingga ia memilih untuk melepaskan kembali hewan langka ini di kebunnya.

Halaman
12

Berita Terkini