Berita HSU

Tak Dianggarkan Pemerintah, Warga Swadaya Perbaiki Jembatan Gantung Ujung Murung-Jarang Kuantan HSU

Penulis: Reni Kurnia Wati
Editor: Hari Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melakukan perbaikan secara swadaya Jembatan penghubung Desa Ujung Murung dan Jarang Kuantan, Kabupaten HSU, Selasa (26/2/2025).

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Jembatan penghubung Desa Ujung Murung dan Jarang Kuantan di Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sudah mendesak untuk dilakukan perbaikan.

Namun,  hingga saat ini masih belum ada alokasi anggaran dari Pemerintah Daerah untuk merehab jembatan tersebut. Sehingga warga berinisiatif mengumpulkan dana secara swadaya. 

Dari pantauan terdapat adanya beberapa material kayu yang berada di pinggir jembatan, tampak beberapa warga juga tengah memasang material  kayu jembatan gantung

Ahmad salah satu warga sekitar mengatakan jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga meskipun masih ada jembatan lain yang masih bisa digunakan. 

“Untuk warga Ujung Murung yang ingin menuju ke masjid Jami Sungai Banar menjadi agak lebih jauh, sebelumnya banyak juga warga yang menggunakan jembatan ini termasuk siswa menuju ke sekolah, kami berharap jembatan ini diperbaiki,” ujarnya, Rabu (26/2/2025).

Baca juga: Warga Cemaskan Lalulalang Kapal Besar Senggol Jembatan Gantung Sungai Margasari Tapin

Baca juga: Sebulan Jembatan Gantung di Kalibesar Tala Terendam Banjir Rob, Warga Tetap Nekat Melintas

Baca juga: 10 Hari Dirawat, Korban Jembatan Gantung Putus Saat Tahun Baru di Lubuklinggau Meninggal Dunia

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Ibnu Maulana mengakui, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Ujung Murung dan Jarang Kuantan untuk tahun 2025 masih belum mendapat alokasi anggaran rehab.

Ia beralasan, proyek fisik perbaikan jembatan itu tidak bisa dialokasikan angarannya karena terdampak efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat. 

“Namun masih bisa dianggarkan kembali di anggaran perubahan, menyesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran,” ujarnya.

Sebelumnya terjadi kerusakan jembatan yang masih terbuat dari kayu, karena memang usianya sudah puluhan tahun sehingga akhirnya dilakukan pembongkaran. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
 

Berita Terkini