Berita HSS

Lubang di Jalur Alternatif Kalumpang Dikeluhkan Warga saat Malam Hari, Banyak Pengendara Jadi Korban

Penulis: Adiyat Ikhsan
Editor: Mariana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JALAN RUSAK - Pengendara yang melintas di titik jalan rusak di sekitar Desa Karang Paci, Kalumpang hampir kehilangan keseimbangan saat mau menghindari jalan berlubang tergenang air, dengan sigap relawan membantu, Minggu (20/42025).
JALAN RUSAK - Pengendara yang melintas di titik jalan rusak di sekitar Desa Karang Paci, Kalumpang hampir kehilangan keseimbangan saat mau menghindari jalan berlubang tergenang air, dengan sigap relawan membantu, Minggu (20/42025).

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Kondisi jalan di jalur Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) - Banjarmasin kondisinya kini masih rusak pasca terendam.

Benar saja, dari pantauan Banjarmasinpost.co.id, kondisi jalur Kalumpang menuju Desa Masta yang masuk daerah Kabupaten Tapin, masih banyak jalan berlubang dan ada beberapa titik yang digenangi air banjir, Minggu (20/4/2025).

Rusaknya jalan alternatif menuju Kalimantan Tengah dan Banjarmasin dari Hulu Sungai atau sebaliknya ini, memang diakibatkan kondisi jalan yang berada disekitar daerah rawa terendam banjir berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Salah satunya di sekitar Desa Karang Paci, Kecamatan Kalumpang yang terdapat titik kerusakan, kemudian masih digenangi air banjir.

Kondisi jalan ini cukup membahayakan, terutama menurut warga sekitar saat malam hari. Minimnya penerangan dan jalan masih digenangi air, mengakibatkan pengendara, terutama sepeda motor menjadi korban.

Baca juga: Solusi Darurat Sampah di Banjarmasin, Gubernur Kalsel Siapkan TPA Baru di Batola

Baca juga: Diminta Awasi Ketertiban Masyarakat Buang Sampah di TPS, Begini Kata Kasatpol PP Banjarmasin

“Memang sudah ada beberapa pengendara sepeda motor yang kecelakaan, soalnya jalan rusak atau lubangnya ini, tidak kelihatan, karena digenangi air. Lubang yang kedalamannya sekitar 20 cm ini, berada di hampir di tengah-tengah, jadi memang sudah ada yang terjatuh,” kata salah satu warga setempat, Udin.

Jalan alternatif ini, cukup ramai digunakan pengendara roda dua dan empat, bahkan angkutan besar melintas, apalagi saat akhir pekan atau libur panjang, aktivitas di Jalur Kalumpang lebih ramai.

Saat ini, relawan setempat dari warga, sekitar memang turut berjaga di beberapa titik jalan rusak, sambil mengarahkan pengendara agar dapat berhati-hati dan melewati jalan yang aman.

“Dari pagi, hingga sore ada yang berjaga, tetapi menjelang magrib dan malam sudah tidak ada lagi. Maka dari itu, yang kejadian pengendara terjatuh, kebanyakan saat malam hari, karena mereka melaju dan tidak mengetahui bahwa ada kondisi jalan berlubang, ditambah konsol cukup gelap. Apabila kehilangan keseimbangan, ya, terjatuh lah. Memang ada tanda, tapi tidak semua sepertinya yang memperhatikan,” terangnya.

Ditambah lagi, tertabrak area jalan berlubang, memungkinkan kondisi sepeda motor dapat rusak, bahkan kondisi itu juga terjadi kepada mobil yang rendah. 

Hal ini, terlihat dari beberapa sisa karet sebuah mobil yang tertinggal di sekitar lokasi dan telah diamankan oleh warga.

Sebelumnya terang, Udin, jalan yang rusak sempat diperbaiki pasca banjir awal 2025. Namun, debit air kembali naik dan merendam jalan. 

Kondisinya diduga diperparah adanya mobil besar dan angkutan bermuatan berat yang melintas, mengakibatkan batu-batuan yang menutupi lubang tidak bertahan, sehingga kembali berlubang.

Teranyar, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) HSS kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) masih normal, sedangkan di Kalumpang mengalami penurunan, berstatus siaga.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

Berita Terkini