Kabar Kaltara

Puluhan Siswa di Pulau Sebatik Kaltara Keracunan, Dewan Minta Program BMG Distop Dulu

Puluhan siswa di Pulau Sebatik Kaltara keracunan makan bergisi gratis (MBG), dewan minta polisi amankan sample makanan.

|
Editor: Edi Nugroho
 (HO/Ande Pratama via kompas.com)
KERACUNAN MBG NUNUKAN - Pasien anak-anak yang diduga keracunan menu MBG dirawat Puskesmas Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (30/9/2025). Puluhan Siswa di Pulau Sebatik Kaltara Keracunan, Dewan Minta Program BMG Distop Dulu 

Para pasien dikirim ke Puskesmas Sebatik Tengah, Puskesmas Sebatik Timur, dan ke RSUD Pratama Sebatik.

‘’Mobil ambulans lima unit tidak cukup, saya manfaatkan mobil dinas. Ini saya di jalan mengantar anak-anak,’’ kata Aris lagi.

Juga Terjadi di Sebatik

Puluhan siswa di Pulau Sebatik Kaltara keracunan makan bergisi gratis (MBG), dewan minta polisi amankan sample makanan.

Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama, meminta pihak kepolisian segera mengamankan sampel menu MBG yang dikonsumsi anak-anak tersebut.

Dari penelusurannya, ada sejumlah sekolah di Kecamatan Sebatik Tengah yang menerima menu MBG, masing-masing SDN 04 Sei Limau, SDN 05 Sei Limau, MI As Adiyah Tapal Batas, dan PAUD Ar Rahman, Sei Limau.

‘’Sebaiknya SPPG di Sebatik Tengah distop dulu. Kita minta penyelidikan dan investigasi menyeluruh untuk kelayakan dapur SPPG di Sebatik Tengah, yang baru beroperasi dua hari itu,’’ tegas Andre.

Puskesmas Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltara kebanjiran pasien anak yang diduga keracunan menu MB
 Suara sirene ambulans terus berbunyi memecah sunyinya malam di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.

Bersamaan dengan kejadian tersebut, sejumlah Puskesmas di Kecamatan Sebatik Tengah dan Kecamatan Sebatik Timur tiba-tiba kebanjiran pasien anak-anak Sekolah Dasar (SD).

‘’Kami menangani 13 pasien anak sekolah SD yang muntaber. Kita konfirmasi penyebabnya keracunan menu MBG,’’ ujar penanggung jawab Puskesmas Sebatik Timur, Muhammad Akbar, yang dihubungi pada Rabu (30/9/2025).

Akbar menuturkan, semua anak usia SD yang masuk ke Puskesmas Sebatik Timur mengalami gejala yang sama, yaitu muntaber dan sakit perut.

Puskesmas Sebatik Timur sudah mulai menangani pasien yang diduga keracunan MBG sejak sekitar pukul 16.30 WITA.

‘’Kasus dugaan keracunan MBG kejadiannya di Kecamatan Sebatik Tengah, tapi karena Puskesmas di Sebatik Tengah kewalahan, sebagian dikirim ke Puskesmas Sebatik Timur,’’ katanya lagi.

Membeludaknya pasien membuat petugas Puskesmas cukup sibuk, sehingga belum ada keterangan lebih jauh mengenai seberapa parah pasien yang dirawat dan bagaimana para petugas Nakes menangani pengobatan para pasien.

Camat Sebatik Timur, Aris Nur, juga mengaku sedang sibuk mengantar puluhan anak-anak SD yang diduga keracunan MBG ke sejumlah Faskes.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved