Tabalong Smart
Evaluasi Penanganan Stunting di Tabalong, H Fani Ajak Semua Pihak Kolaborasi Lakukan Upaya Nyata
Pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) digelar DP3AP2KB Kabupaten Tabalong
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong, Senin (1/9/2025), di Aston Tanjung City Hotel.
Pertemuan koordinasi ini digelar dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergi antar anggota TPPS dalam percepatan penurunan stunting dan untuk mengevaluasi capaian program penurunan stunting Tabalong.
Selain itu, mengidentifikasi kendala dan hambatan pelaksanaan program di lapangan serta merumuskan rencana tindak lanjut hingga mengoptimalkan peran masing-masing sektor dalam intervensi spesifik dan sensitif.
Kepala DP3AP2KB Tabalong, Ach Rahadian Noor, mengatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Tabalong turun 18,1 persen, mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dari tahun sebelumnya.
"Namun pada tahun 2024, berdasarkan hasil SSGI, mengalami kenaikan prevalensi stunting menjadi 23,1 persen, terjadi kenaikan sebesar 5 persen," katanya.
Kondisi ini pun menjadi peringatan penting bagi semua pihak, khususnya TPPS Tabalong dalam berbagai tingkatan, dan diperlukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif, identifikasi kendala di lapangan.
"Juga adanya langkah-langkah strategis untuk membalikkan tren kenaikan tersebut agar target nasional tetap dapat dicapai," jelas Rahadian.
Sementara, dalam pertemuan koordinasi yang diikuti para camat, ketua, seluruh anggota TPPS hingga dunia usaha ini, Bupati Tabalong, HM Noor Rifani, memberikan arahan apa yang harus dilakukan sebagai upaya penanggulangan stunting.
Menurut Bupati H Fani, dalam melakukan upaya percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Tabalong, diperlukan adanya kerja nyata dari semua pihak terkait.
Agar kerja nyata ini bisa terarah dan mendapatkan hasil maksimal, maka diperlukan adanya rencana kerja terkait apa saja yang harus dilaksanakan dan siapa saja yang turut dilibatkan.
Rencana kerja yang akan dilaksanakan, lanjutnya, perlu kolaborasi dan sinergi seluruh tim yang terlibat langsung ataupun tidak langsung yang akan disatukan.
Baik itu dari kalangan dunia usaha, SKPD, camat, maupun kepala desa dan pihak terkait lainnya, untuk progres percepatan penurunan stunting.
Pada kesempatan itu, H Fani juga mengatakan bahwa berbagai program intervensi yang saat ini telah dilaksanakan harus terus dilakukan dan ditingkatkan agar percepatan penurunan stunting bisa dilakukan.
Termasuk pemanfaatan maksimal program prioritas layanan Home Care dengan memberikan pelayanan kepada ibu hamil dan balita.
"Jadi diperluas layanan Home Care, bidan desa bisa ikut dalam kunjungan Home Care apabila ada warga yang hamil," ujar H Fani.
H Fani juga meminta agar program orangtua asuh stunting dengan melibatkan kalangan dunia usaha, kepala SKPD, camat, maupun kepala desa, harus terus dilanjutkan dan lebih ditingkatkan.
"Jadi semua harus saling membantu, dengan kolaborasi dan sinergi yang dilakukan, saya yakin Tabalong nanti akan nol stuntingnya," ucap H Fani. (AOL)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.