Berita HSS

Sekilas Air Terjun Riam Hanai Loksado HSS, Kedalaman Ada Capai 3 Meter, Ada Pusaran Air?

Inilah sedikit tentang Air Terjun Riam Hanai di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang kembali jadi perbincangan

Penulis: Adiyat Ikhsan | Editor: Irfani Rahman
Polsek Loksado untuk BPost
GARIS POLISI-Area wisata Air terjun Riam Hanai di Desa Loklahung Kecamatan Loksado, HSS dipasang garis polisi pasca Insiden seorang anak tewas tenggelam, Sabtu (6/9/2025). Ternyata ada kedalamannya hingga 3 meter 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Air Terjun Riam Hanai yang berada di Desa Loklahung, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan kembali jadi perbincangan.

Ini setelah satu korban warga Banjarmasin tenggelam di lokasi. Air Terjun Riam Hanai dikatakan memang memiliki kedalaman berbeda, terutama di bagian tengahnya.

Bagian tengah Riam Hanai, terutama di dekat air terjunnya, diperkirakan memiliki kedalam sekitar 2 – 3 meter ditambah, kemungkinan terjadi pusaran air dan tekanan cukup kuat, sehingga seseorang bisa terdorong semakin ke bawah.

Kejadian seorang anak laki-laki yang tenggelam di lokasi wisata Air Terjun Riam Hanai tersebut diperkirakan, karena tersedot pusaran air di bawah riam. 

Riam Hanai dengan pemukiman utama (banyak rumah), sekitar 500 meter, sedangkan dari rumah warga terakhir (sedikit), sekitar 150 meter, karena masuk ke dalam hutan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Terseret Arus Sungai, Seorang Anak Tewas Tenggelam Saat Berwisata di Loksado HSS

Baca juga: BREAKING NEWS - Viral Misteri Percobaan Pembakaran di Baruh Jaya HSS, Masyarakat Geram dan Berjaga

Hal ini, diungkapkan Kepala Desa Loklahung kepada Banjarmasinpost.co.id, Ibas saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Lokasi berada di kawasan hutan, jadi tidak dikelola secara khusus, seperti diletakkan gazebo dan sebagainya. Kebanyakan, pengunjung langsung datang ke lokasi atau mereka bertanya letak Riam Hanai saja.

Menurutnya, berbahaya  semua usia, tidak hanya anak-anak, apabila tidak berhati-hati atau tidak bisa berenang, tanpa lokasi, Senin (8/9/2025).

Diceritakannya, beberapa tahun lalu, juga pernah terjadi korban tenggelam di lokasi tersebut, saat itu kondisi airnya juga deras, kalau saat ini, sudah menurun.

“Namun, kondisi ini pun masih tetap membahayakan, terutama anak-anak dan yang tidak bisa berenang, karena air jatuh itu, kena dinding batu, sehingga membuat pusaran air yang menghisap, ini yang harus diperhatikan,” terangnya.

Di lokasi tersebut, memang sudah dipasang imbauan atau peringatan di pinggir jalan, kemudian dipasang tali yang membentang agar pengunjung tidak mendekat ke area air lebih dalam. Tetapi, karena kondisi alam tali kadang bisa putus.

Menurut Kades, Riam Hanai ini tidak terlalu ramai dikunjungi, sebab bukan wisata yang dibuka dan dikelola khusus, lebih kepada wisata alam yang kebanyakan pengunjung langsung datang ke lokasi. 

Warga setempat lebih sering beraktivitas pergi ke hutan.

(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved