Lelaki Berlumur Darah di Bajuin

Penuturan Pelaku Pembunuhan Bajuin Tanahlaut, Janjian Bertemu Korban Dekat Simpang Kunyit 

Dua lelaki dewasa yang diduga menjadi pelaku pembunuhan di tempat sepi Desa Bajuin, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala),

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Edi Nugroho
BPOST GROUP/BANYU LANGIT ROYNALENDRA NARESWARA
BARBUK-Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan didampingi Kasat Reskrim dan Kasi Humas, Rabu (17/9) siang, memperlihatkan sajam dan barang bukti lainnya pada kasus pembunuhan Bajuin. Penuturan Pelaku Pembunuhan Bajuin Tanahlaut, Janjian Bertemu Korbab Dekat Simpang Kunyit  

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Dua lelaki dewasa yang diduga menjadi pelaku pembunuhan di tempat sepi Desa Bajuin, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah ditangkap polisi.

Keduanya yaitu MM (24) warga Pelaihari dan HDY (26) warga Banjarbaru telah dijebloskan ke sel rumah tahanan (rutan) Pelaihari. Mereka ditangkap Selasa siang kemarin di tempat kontrakan di Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari.

Keduanya dihadirkan saat press conference yang dipimpin Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan, Rabu (17/9/2025) siang, di Joglo Wicaksana Leghawa mapolres setempat.

Keduanya berjalan tertatih dibantu dibimbing petugas saat menuju Joglo tersebut. Mengenakan kaus oblong biru bertulis tahanan Reskrim Polres Tala, tangan keduanya tersatukan oleh rantai borgol.

Baca juga: 6 Fakta Penting Pembunuhan Pengantin Baru di Bajuin Tanahlaut: Ada Dua Tersangka, Korban Baru Kenal

Baca juga: Beraksi di 16 TKP, Pelaku Pencurian Motor di Kota Kendari Sultra Diringkus Polisi di Hotel

Kepada wartawan yang mewawancarai seusai sesi press conference, MM menuturkan dirinya bersama rekannya (HDY) telah janjian dengan korban--lelaki 29 tahun warga Desa Tambak Karya, Kecamatan Kurau--untuk bertemu di Pelaihari.

Selasa dinihari mereka berkomunikasi melalui aplikasi jejaring sosial (platform digital). "Korban menghubungi terus, minta bertemu. Kami ada juga merasa takut," aku MM.

Namun ketika mengetahui korban telah berada di Gunung Kayangan (10 kilometer dari Pelaihari), lanjutnya, lalu disepakati pertemuan yakni di dekat simpang Desa Kunyit Kecamatan Bajuin

Korban diarahkan melewati simpang Atilam agar lebih dekat. Pelaku semula berencana ikut (dibonceng).

"Tapi sepertinya korban sudah merasa sehingga tidak mau. Milih naik kendaraan sendiri. Lalu kami ajak terus menuju Bajuin karena kalau langsung kami eksekusi di situ tidak memungkinkan karena banyak orang lalu lalang," papar MM.

Dalam perjalanan, MM berdiskusi dengan HDY untuk memudahkan aksi. Kemudian keduanya mengatakan kepada korban singgah di pondok teman di Bajuin (TKP).

Di jalan sepi berjarak sekitar puluhan meter dari jalan poros kecamatan itulah, MM dan HDY menghabisi korban, sekitar pukul 03.00 Wita. "Saya menarik motornya dari belakang saat korban hendak pergi," paparnya.

Lantaran terjadi perlawanan, akhirnya pelaku lainnya mengambil senjata tajam (sajam) jenis belati yang disimpan di jok. Sajam ini ditikam ke leher belakang dan kepala belakang korban.

Seketika korban ambruk dan kemudian pelaku membawa kabur sepeda motor milik korban.

Di sisi lain, pelaku mengatakan saat itu juga merasa takut ketika korban terus meminta bertemu. 

(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved