Tabalong Smart

H Fani Ingin Kemitraan Usaha Besar dengan UMKM di Tabalong Semakin Meningkat

Hari ini DPMPTSP Tabalong menggelar sosialisasi untuk memperkuat sinergi antara usaha besar dan UMKM,

Penulis: Dony Usman | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/donny usman
BERI SAMBUTAN - Bupati Tabalong HM Noor Rifani sampai sambutan saat buka Sosialisasi yang berisi tentang kewajiban kemitraan antara usaha besar dengan UMKM di Kabupaten Tabalong, Senin (29/9/22025) di Hotel Aston Tanjung 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Memperkuat sinergi antara usaha besar dan UMKM, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tabalong menggelar sosialisasi, Senin (29/9/2025) di Hotel Aston Tanjung. 

Sosialisasi yang berisi tentang kewajiban kemitraan antara usaha besar dengan UMKM di Kabupaten Tabalong ini dibuka langsung Bupati HM Noor Rifani.

Peserta yang dilibatkan adalah 50 pelaku usaha besar dari berbagai sektor di Tabalong, seperti pertambangan dan energi, perkebunan dan pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan jasa, serta sektor pariwisata dan properti. 

Dalam sosialisasi dihadirkan narasumber dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat, DKUPP Tabalong, serta dari DPMPTSP Tabalong.

Plt Kepala DPMPTSP Tabalong, Rowi Rawatianice, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini untuk mensosialisasikan kewajiban kemitraan usaha besar dengan UMKM sesuai regulasi terbaru. 

Selain itu, untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha mengenai mekanisme, manfaat, dan pengawasan kemitraan. 

"Juga mendorong lahirnya pola kerja sama yang nyata untuk meningkatkan daya saing UMKM sekaligus memperkuat iklim investasi daerah," kata Rowi.

Harapannya, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi antara usaha besar dan UMKM

Sehingga, manfaat investasi benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas dan Tabalong semakin maju sebagai daerah investasi yang kompetitif.

Sementara itu, Bupati Tabalong, HM Noor Rifani, mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian rakyat, penyerap tenaga kerja terbesar, sekaligus motor penggerak aktivitas ekonomi di tingkat lokal. 

Namun, tanpa adanya dukungan dari usaha besar, UMKM sering menghadapi keterbatasan modal, teknologi, akses pasar, dan manajemen.

Dengan adanya kewajiban kemitraan ini, UMKM Tabalong akan memiliki peluang lebih luas untuk masuk dalam rantai pasok industri, mengakses teknologi, memperluas pasar, serta memperoleh pembinaan yang terstruktur dari usaha besar.

Ditegaskannya, implementasi regulasi ini bukan sekadar formalitas administratif, tetapi harus diwujudkan dalam pola kemitraan nyata. 

"Mulai dari subkontrak, penyediaan jasa pendukung, distribusi, waralaba, hingga alih teknologi," kata H Fani.

Bagi usaha besar, lanjut H Fani, kemitraan ini akan memastikan keberlanjutan bisnis mereka dengan dukungan rantai pasok yang kuat dan terpercaya.

 Sedangkan bagi UMKM, kemitraan akan menjadi jalan percepatan naik kelas dan meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.

"Fasilitasi kemitraan investasi sudah menjadi komitmen Pemkab Tabalong dalam mewujudkan Asta Cita dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan melalui pertumbuhan yang merata dan menyeluruh," tandasnya. 

Komitmen tersebut juga bagian dari Program Prioritas Tabalong Smart untuk mewujudkan kolaborasi antara pelaku usaha besar dengan pelaku UMKM dalam bentuk kemitraan usaha. 

Tentu saja berlandaskan pada prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan dalam upaya mewujudkan pemerataan kesempatan dan kontribusi UMKM untuk peningkatan perekonomian di Tabalong.

H Fani juga menjelaskan, di Tabalong potensi kemitraan terbuka luas, baik di sektor pertambangan, energi, pertanian, perkebunan, peternakan, hingga pariwisata. 

"Misalnya, industri besar di bidang energi dan tambang dapat bermitra dengan UMKM lokal dalam penyediaan logistik, transportasi, maupun katering," ujarnya. 

Begitu pula sektor pariwisata dapat memberdayakan UMKM kerajinan, kuliner, dan homestay sebagai mitra strategis. Sehingga dengan pola ini, manfaat investasi akan benar-benar dirasakan masyarakat, bukan hanya segelintir pihak.

"Pada tanggal 21 Juli yang lalu, sudah ada 13 usaha besar yang telah bermitra dengan UMKM. Ke depannya, saya berharap akan lebih banyak lagi usaha besar yang menjalin kemitraan dengan UMKM Tabalong," katanya.
(AOL)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved