Pelajar di Martapura Keracunan MBG

Dinkes Banjar Buka Suara, Soal Menu MBG Nasi Kuning dan Sayur yang Disantap Siswa Mengandung Nitrat

Ini kata Dinas kesehatan Banjar soal puluhan siswa di Martapura keracunan menu MBG dan soal menu nasi kuning dan ayam suwir ada nitrat

|
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
H NORIPANSYAH - Plt Kadinkes Banjar,  Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr. H. Noripansyah, 

BANJARMASINPOST.CO.ID,MARTAPURA- Adanya dugaan keracunan puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan karena menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) yakni nasi kuning dan ayam suwir karena mengandung nitrat membuat Dinas Kesehatan Banjar buka suara.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr. H. Noripansyah, menegaskan hasil pemeriksaan ini masih bersifat sementara, namun menjadi indikasi awal adanya unsur berbahaya dalam makanan yang dikonsumsi siswa.

“Dari hasil uji laboratorium sementara, nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif nitrat. Artinya, kandungan ini bisa menjadi penyebab munculnya gejala keracunan pada para siswa,” ujarnya saat dikonfirmasi di RSUD Ratu Zalecha (RAZA) Martapura, Jumat (10/10/2025).

Noripansyah menjelaskan, sampel ayam yang juga diambil dari paket makanan belum menunjukkan hasil positif, dan pihaknya masih melanjutkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.

Baca juga: Korban Keracunan MBG di Martapura Banjar Bertambah, 20 Pelajar Datangi IGD, Ngaku Santap Menu Ini

Baca juga: Puluhan Pelajar di Martapura Kalsel Keracunan Menu MBG, Siswa Sebut Ayamnya Terasa Pahit

“Untuk ayam, hasilnya belum terbaca. Jadi sementara yang menunjukkan hasil positif hanya nasi kuning dan sayur. Tapi pemeriksaan akan kami lanjutkan, termasuk sampel bahan makanan lain,” urainya.

Menurutnya, keberadaan nitrat dapat berasal dari bahan makanan yang sudah tercemar maupun dari proses pengolahan yang tidak sesuai standar. 

“Zat ini bisa muncul dari bahan yang tercemar atau dari proses pengolahan makanan. Nanti ahli keamanan pangan akan mendalami lebih detail,” kata Ifansyah.

Ifansyah menambahkan, malam ini tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, dan tim krisis gizi akan turun langsung ke dapur penyedia makanan (SPPG) untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan dan proses pengolahan makanan.

“Kami bersama tim dari provinsi akan langsung ke dapur SPPG malam ini untuk memeriksa ulang bahan makanan dan proses pengolahannya. Karena besok program MBG ini akan kembali berjalan, jadi harus dipastikan keamanannya,” tegas Noripansyah.

Dia menekankan bahwa temuan positif nitrat ini belum menjadi kesimpulan akhir. Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan sebelum menentukan penyebab pasti keracunan massal tersebut.

“Hasil ini masih kami dalami. Jadi belum bisa disimpulkan apakah karena kelalaian, kontaminasi bahan, atau faktor lain. Yang jelas, sementara ini nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif,” katanya.

(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved