Bantuan Loreng Akhiri Ketakutan Biawak Liar

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Gubuk tua yang dindingnya lapuk itu kini telah tiada. Di Desa Rejosari, Kecamatan Mantewe, Mbah Kamini (70) tak lagi was-was. Dinding beton yang dicat hijau militer khas TNI telah menjadi perisai bagi sisa usianya.

Selama puluhan tahun, rumah Mbah Kamini hanyalah "papan japuk"—kayu lapuk yang siap rubuh setiap kali hujan deras turun. Dindingnya penuh lubang, lantainya tak rata, dan udara dingin selalu menusuk di malam hari.

Rasa takut itu makin mencekam ketika rumahnya menjadi akses bebas bagi hewan liar. Sebelum dinding beton dibangun oleh prajurit TNI, hewan liar seperti biawak pernah masuk ke dalam rumahnya. Sebenarnya dia khawatir akan kehadiran hewan lain seperti ular, dan hewan lainnya yang sewaktu-waktu bisa masuk melalui lubang-lubang tersebut.

Mbah Kamini berbagi kenangannya. “Dulu pernah masuk biawak ke dalam rumah melalui lubang, kan rumahnya banyak lubangnya. Biawak yang panik melihat manusia berusaha melarikan diri hingga menabrak barang-barang di rumahnya,” katanya.

Kini, semua lubang yang mengundang bahaya telah tertutup rapi dengan cor beton. Hanya dalam hitungan satu bulan, prajurit TNI mengubah bangunan yang menanti roboh ini menjadi rumah kokoh yang aman.

Di balik dinding yang baru itu, Mbah Kamini sesekali menyeka sudut matanya. Bukan karena sedih, melainkan karena haru. Baginya, kehadiran rombongan seragam loreng di desanya dalam Program TMMD ke-126 Kodim 1022/Tanah Bumbu ini adalah mukjizat yang tak pernah terbesit di pikiran.

TMMD ke-126 ini melibatkan total 150 personel gabungan. Kegiatan akan berlangsung selama 30 hari, mulai 8 Oktober hingga 6 November 2025, dengan lokasi sasaran utama di Desa Rejosari, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Mengusung tema “DENGAN SEMANGAT TMMD MEWUJUDKAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN KETAHANAN NASIONAL DI WILAYAH”, kegiatan ini bertujuan menciptakan Ruang, Alat, dan Kondisi Juang yang tangguh.

Selain program di atas, kegiatan ini juga terdapat sasaran fisik tambahan berupa,  rehabilitasi 1 unit mushola, rehabilitasi 2 unit rumah tidak layak huni, rehabilitasi 2 unit pos kamling, rehabilitasi 1 unit Mandi, Cuci, Kakus (MCK), dan pembuatan 5 titik sumur bor.

Sementara itu, kegiatan Non-Fisik akan diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan penyuluhan. Ini meliputi bakti sosial seperti pelayanan KB Kes, Posyandu, Posbindu, serta pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak Stunting. Ada pula penyuluhan mengenai Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Cinta Tanah Air, Pertanian, Perkebunan, Kamtibmas, Hukum, Bahaya Narkoba, Stunting, dan Sosialisasi Rekrutmen TNI.

Menurut Dandim 1022/Tanah Bumbu sekaligus Komandan Satgas TMMD ke-126, Letkol Inf Zierda Aulia Salam, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga membangun kemanunggalan TNI-Rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di pedesaan.

"Program TMMD ini bukan hanya membangun fisik, tetapi membangun hati. Kami ingin memastikan Mbah Kamini dan seluruh warga bisa hidup layak," ujar Letkol Zierda.

Ia menambahkan, kehadiran Satgas TMMD di tengah warga menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam mendukung pembangunan desa secara menyeluruh, memperkuat kemanunggalan antara TNI dan rakyat.

Kamis (6/11/2025) menjadi momen puncaknya. Pemandangan lama telah berubah total. Aroma cat baru yang segar memenuhi udara, bercampur dengan tawa riang para prajurit yang telah selesai membangun rumah Mbah Kamini dan program lainnya.

Mbah Kamini merasa sangat senang dengan bangunan baru ini. Ia kini dapat tidur dengan tenang dan nyenyak, meski hujan lebat turun, sebuah kemewahan yang diberikan oleh sentuhan tulus TNI dan rakyat. (banjarmasinpost.co.id /Muhammad Fikry Syahrin)