Tabalong Smart

Lakukan Penilaian, Kepala BSKDN Kemendagri dan Tim Validator Lapangan IGA 2025 Sambangi Tabalong

Kedatangan tim ini disambut langsung Bupati Tabalong, HM Noor Rifani beserta jajaran di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi, Kompleks Pendopo Bersinar

Penulis: Dony Usman | Editor: Ratino Taufik
Prokopim Setda Tabalong
Bupati Tabalong HM Noor Rifani sampaikan sambutan pada kegiatan penyambutan tim validator lapangan IGA yang dipimpin Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, Rabu (12/11/2025) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Tahapan penilaian Innovative Government Award (IGA) tahun 2025 memasuki validator lapangan yang dilakukan tim dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Kabupaten Tabalong yang di tahun ini kembali berhasil masuk nominasi, juga menjadi daerah yang termasuk didatangi langsung tim validator lapangan IGA 2025.

Validasi lapangan ini sebagai tahapan lanjutan setelah pada Kamis (6/11/2025) tadi, Bupati Tabalong HM Noor Rifani secara langsung paparan di Command Center BSKDN Kemendagri. 

Untuk itu, secara khusus tim validator lapangan IGA yang dipimpin Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, menyambangi Kabupaten Tabalong, Rabu (12/11/2025).

Kedatangan tim ini disambut langsung Bupati Tabalong, HM Noor Rifani beserta jajaran di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi, Kompleks Pendopo Bersinar, Pembataan, Kecamatan Murung Pudak. 

Tujuan kedatangan tim validator lapangan ini untuk melakukan validasi terhadap dua inovasi Pemkab Tabalong yang jadi unggulan dalam IGA 2025.

Bupati Tabalong HM Noor Rifani berbincang dengan Kepala BSKDN Kemendagri
Bupati Tabalong HM Noor Rifani berbincang dengan Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, yang datang ke Tabalong bersama tim validator lapangan IGA, Rabu (12/11/2025)

Dua inovasi unggulan tersebut, Api Pandawa (Aplikasi Pengelolaan Digital Pajak Sarabakawa) untuk kategori digital dan Pustaka Bisa ke Desa (Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) untuk kategori non digital. 

Dalam validasi ini selain turun ke lapangan, tim validator juga mendengarkan langsung bagaimana paparan dari masing-masing inovator Api Pandawa dan Pustaka Bisa ke Desa.

Bupati HM Noor Rifani, dalam sambutannya menyampaikan inovasi yang dilakukan bukan hanya sekadar mengejar target tapi justru bisa menjadi budaya untuk terus dilakukan. 

"Jadi ini menjadi kesadaran bagi semua bahwa inovasi ini sangat dibutuhkan," ucap H Fani.

Menurutnya, untuk mendukung budaya inovasi ini Pemkab Tabalong telah memasukkannya dalam RPJMD pada arah kebijakan. 

Selain itu juga diperkuat dengan adanya surat perjanjian kinerja yang berisi kesanggupan masing-masing SKPD untuk membuat minimal 4 inovasi.

Meski sudah tertuang dalam RPJMD dan perjanjian kinerja, H Fani menekankan karena lebih berlandaskan pada sisi kesadaran pentingnya sebuah inovasi, maka tidak ada sanksi yang diberikan apabila tidak bisa memenuhinya. 

"Tidak ada hukuman, yang kami berikan malah penghargaan, untuk para inovator sudah kami siapkan reward dan juga terhadap jenjang karier," ujar H Fani.

Sementara itu dari data Bapperida Tabalong, sejak tahun 2021 hingga tahun 2025 terus terjadi peningkatan jumlah inovasi yang ada di Pemkab Tabalong. 

Pada tahun 2021 ada 34 inovasi, tahun 2022 ada 98 inovasi, tahun 2023 naik menjadi 175 inovasi, tahun 2024 ada 222 inovasi dan di tahun 2025 meningkat lagi menjadi 291 inovasi.

Dari 291 inovasi di tahun 2025 inilah, ada Api Pandawa dan Pustaka Bisa ke Desa yang menjadi unggulan pada IGA 2025. 

Di tempat yang sama, Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, menyampaikan, dalam IGA ini pihaknya memiliki beberapa langkah kegiatan yang dilakukan.

Dimulai dari penjaringan data terhadap inovasi yang disampaikan, lalu dilakukan penilaian secara mandiri mengikuti delapan dimensi dan 36 indikator yang diadopsi dari Global Innovation Index.

"Validitas dari instrumen ini sudah sangat teruji, dipakai bukan hanya di Indonesia tetapi juga oleh lembaga internasional untuk lakukan pemeringkatan inovasi pada negara-negara yang ada di dunia sebagai anggota PBB," jelasnya.

Tahapan ini, sambungnya, sudah dilakukan dan di Tabalong dari laporan yang mereka terima capaiannya sudah luar biasa karena di tahun 2025 memiliki sebanyak 291 inovasi. 

Kemudian dari data-data itulah dilakukan kurasi oleh Kemendagri untuk menentukan peringkat daerah-daerah dengan indeks inovasi sementara terbaik.

Tak hanya itu, inovasi-inovasi ini juga dilakukan validasi oleh dua perguruan tinggi dan juga melalui quality control bersilang dari dua kampus tersebut. 

Dari situ kepala daerah diundang, termasuk Bupati Tabalong, untuk paparan langsung yang memiliki inovasi terbaik berdasarkan hasil validasi dan quality control yang dilaksanakan perguruan tinggi.

Dalam paparan ini kehadiran langsung kepala daerah juga menjadi bukti bagaimana komitmen yang dimiliki dan Bupati Tabalong termasuk yang melakukan hal itu. 

Masih menurut Yusharto, saat ini kedatangan mereka ke Tabalong untuk lakukan tahapan ke empat berupa validasi lapangan untuk melihat apakah ekosistem inovasi benar-benar sudah terbentuk.

Dalam kegiatan ini akan dilihat bagaimana penerapan kebijakan dan penilaian langsung bagaimana kebermanfaatan dari inovasi yang dipaparkan Bupati Tabalong, yaitu Api Pandawa dan Pustaka Bisa ke Desa. (AOL)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved