Warga Rantau Bakula Kalsel Resah Rumah Retak Diduga Dampak Getaran Tambang, Ajukan 5 Tuntutan

“Getaran yang siang malam enggak ada henti-hentinya, alat berat yang kurang lebih 30 meter dari rumah, siang malam juga. Belum lagi dampaknya masalah debu, masalah debu batu bara, masalah debu tanah, limbah, terus kayu getah saya juga pada mati banyak, kayu jati,” ujarnya.

Pariun menyebut, jika suara mereka tidak di dengan oleh pemerintah daerah setempat. Maka mereka tidak menutup kemungkinan membawa aspirasi ini ke pusat baik ke pemerintah pusat dan DPR RI.

“Makanya saya ini mau melangkah ke Pemerintahan Pusat, sama teman-teman, mencari keadilan. Warga Rantau Bakula ini mau ke Jakarta, apabila nanti kita ngumpulkan duit. Walaupun apapun risikonya, jalan kaki pun tetap saya jalani. Iya, karena saya punya tempat cuma itu-itunya. Saya sebagai buruh tani, sehari dimakan sehari aja masih kurang,” sebutnya.

Sementara itu, Banjarmasin Post telah berusaha meminta tanggapan atau jawaban terkait keluhan dan tuntutan warga Rantau Bakula kepada manajemen PT MMI.  Yuda Ramon, di nomor 0813-4850-xxxx belum ada tanggapan. Hingga Kamis (13/11/2025) malam, pesan yang dikirim hanya tampak dibaca, tanpa memberikan jawaban.

(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)