Porprov XII Kalsel 2025

Tanahlaut Jadi Pelopor Lomba Paralayang di Porprov Kalsel, Meski Belum Juara Tetap Ukir Sejarah

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Porprov Kalsel, lomba paralayang resmi digelar dan Tanahlaut menjadi tuan rumah perdananya

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Khairur untuk BPost
ATLET Paralayang Tanahlaut peraih medali bersama peraih medali lainnya berpose dengan Plt Direktur PD Baratala Tuntung Pandang seusai mengalungkan medali, Kamis (13/11/2025).   

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI – Kabupaten Tanahlaut (Tala) mungkin belum keluar sebagai juara umum, namun sukses besar diraih daerah ini sebagai pelopor penyelenggaraan cabang olahraga paralayang pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII Kalimantan Selatan (Kalsel) 2025.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Porprov Kalsel, lomba paralayang resmi digelar dan Tanahlaut menjadi tuan rumah perdananya. 

Ajang bergengsi ini berlangsung di Gunung Batilai, Desa Batilai, Kecamatan Takisung, yang menjadi sorotan karena pesonanya yang menantang dengan ketinggian sekitar 200 meter dan lintasan 800 meter dari titik take off ke area landing.

Meski dua hari berturut-turut diguyur hujan deras yang nyaris menggagalkan lomba, pertandingan akhirnya sukses digelar hingga tuntas pada Kamis kemarin.

Baca juga: Perdana Berlaga di Ajang Porprov XII Kalsel 2025, Porserosi Tabalong Berhasil Borong 9 Medali

Kondisi cuaca ekstrem tak menyurutkan semangat para atlet untuk tetap terbang dan mengukir prestasi.

“Walaupun dua hari hujan, semua nomor lomba valid. Sepuluh nomor yang diperlombakan semuanya dapat dilaksanakan,” ujar Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Tanah Laut, Sisworo, kepada banjarmasinpost.co.id, Jumat (14/11/2025).

Sebanyak enam daerah dari 13 kabupaten/kota ikut ambil bagian, yakni Tanahlaut, Kotabaru, Banjarbaru, Banjarmasin, Banjar, dan Hulu Sungai Selatan (HSS).

Kotabaru menjadi juara umum dengan perolehan medali terbanyak, disusul Banjarbaru dan Banjarmasin.

Sementara Tanahlaut sebagai tuan rumah harus puas dengan raihan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Meski belum mencapai target dua emas, Sisworo menilai capaian tersebut tetap membanggakan.

“Kami tetap bersyukur. Semua atlet sudah berjuang maksimal. Cuaca memang menjadi tantangan utama dalam cabor paralayang, tapi kami bangga Tanahlaut bisa menjadi daerah pertama yang menyelenggarakannya,” ucapnya.

Menurut Sisworo, menjadi tuan rumah pertama cabang paralayang dalam sejarah Porprov Kalsel adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Tanahlaut. 

Selain sukses dalam penyelenggaraan, even ini juga menjadi momentum penting memperkenalkan potensi alam Tala sebagai lokasi ideal olahraga udara.

Gunung Batilai dinilai memiliki karakteristik angin yang stabil dan panorama yang indah, cocok untuk kegiatan aero sport.

Ia berharap keberhasilan ini bisa menginspirasi kabupaten/kota lain untuk mengembangkan paralayang di wilayahnya masing-masing.

“Kita ingin olahraga ini tidak hanya sekadar lomba, tapi juga bisa mendorong pariwisata daerah. Batilai punya potensi besar untuk itu,” ujarnya optimistis.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved