Nasional
Ragam Masalah Program MBG: di Mamuju Dua Siswa SMP Kritis, di Bangkalan Ditemukan Ulat
Sejumlah permasalahan terus terjadi dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto, makanan bergizi gratis (MBG).
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah permasalahan terus terjadi dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto, makanan bergizi gratis (MBG).
Di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), dua siswa SMP Negeri 1 Tapalang, Kabupaten Mamuju, dilaporkan dalam kondisi kritis usai diduga keracunan MBG.
Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir menyebutkan, hingga Rabu (24/9/2025) malam, total ada 13 siswa yang masih dirawat di puskesmas maupun rumah sakit.
Mereka terdiri dari tujuh siswa SDN Taan dan enam siswa SMPN 1 Tapalang.
“Kini masih terus dilakukan perawatan medis dan dua orang pelajar SMP Negeri 1 Tapalang masih dalam keadaan kritis,” kata Herman saat dikonfirmasi Kompas.com.
Herman menjelaskan, polisi masih memeriksa sejumlah saksi terkait distribusi makanan MBG di sekolah-sekolah Tapalang.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mana yang menjadi sumber makanan tersebut.
“Itu yang belum saya ketahui persis karena masih dalam pemeriksaan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Tala Siapkan Dana BTT Rp 30 Miliar, Sebagian Bisa untuk MBG Jika Juknis Turun
Baca juga: Pemkab Tala Siapkan Dana BTT Rp 30 Miliar, Sebagian Bisa untuk MBG Jika Juknis Turun
Guru SMPN 1 Tapalang, Sabri Wahab, mengatakan makanan MBG dibagikan pada jam istirahat kedua sekitar pukul 11.30 Wita.
Menu yang dibagikan terdiri dari nasi, sayur labu siam, tempe, ayam geprek, dan seiris semangka.
Tidak lama setelah mengonsumsi makanan ini, beberapa siswa mengalami mual serta kepala pusing.
"Dari SMP 1, sudah dua orang yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Mamuju,” jelas Sabri.
Sebelumnya, dilaporkan 10 siswa dari SDN Taan Galung dan SMPN 1 Tapalang dilarikan ke Puskesmas Tapalang siang hari. Namun jumlah korban terus bertambah hingga malam.
Kapolsek Tapalang Iptu H. Mino menegaskan para siswa yang dirawat masih dalam pemantauan ketat tenaga medis.
Ulat dalam MBG di Bangkalan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur tengah menyoroti program Makanan Bergizi (MBG) untuk siswa Sekolah Dasar (SD).
Hal itu setelah Pemkab Bangkalan menemukan ulat pada menu MBG di sekolah yang berada di Desa Paseseh dan SDN Bumi Anyar 1, Kecamatan Tanjung Bumi.
Diketahui, menu MBG di SDN Bumi Anyar 1 ditemukan adanya ulat sayur pada Selasa (23/9/2025). Sedangkan di sekolah yang berada di Desa Paseseh terdapat ulat belatung pada Jumat (19/9/2025).
Satgas gelar pertemuan
Menanggapi hal tersebut, Satuan Tugas (Satgas) MBG Pemkab Bangkalan telah menggelar pertemuan dengan penyedia dan pengelola makanan pada Selasa kemarin.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, H Moh Yakub, dan Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Chotibah, serta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Restu JK Bumi Anyar, As’ariyadi, dan Kepala Koordinator SPPG Kabupaten Bangkalan, Ivan Mahardika Yusuf di Ruang Rapat Wakil Bupati Bangkalan.
“Ini kejadiannya bukan sekali, tapi sudah dua kali. Pertama Jumat (19/9/2025), ditemukan ulat di dua SD; Bumi Anyar dan Paseseh, menurut dinas kesehatan ini terindikasi karena adanya lalat yang hinggap dan bertelur, ulatnya berwarna putih, belatung. Tetapi tidak sempat dikonsumsi,” ungkap Satgas MBG Pemkab Bangkalan, Dr Bambang Budi Mustika, MPd, Selasa (23/9/2025), dikutip dari TribunMadura.com.
Oleh sebab itu, Bambang menekankan bahwa Satgas MBG Pemkab Bangkalan perlu lebih waspada dan teliti ke depannya.
Menindak lanjuti temuan tersebut, Satgas MBG akan menggelar pembinaan bagi seluruh kepala SPPG, para ahli gizi, serta 16 pengawas dapur di Kabupaten Bangkalan pada hari ini, Rabu (24/9/2025).
“Kejadian tadi pagi ulatnya beda dengan yang Jumat kemarin, pagi tadi ulat sayur yang berasal dari sayur yang pencuciannya kurang bersih. Walaupun tadi kepala SPPG bilang sudah dicuci pakai air garam, namun masih terjadi karena SPPG Bumianyar menaungi 4000 siswa,” jelas Bambang yang juga menjabat Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangkalan.
Pemkab berikan pembinaan
Bambang menambahkan, langkah pertama yang dilakukan Satgas MBG Pemkab Bangkalan adalah memberikan pembinaan yang disusul dengan memberikan pelatihan kepada para petugas gizi MBG oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan.
“Ternyata belum pernah mendapatkan pelatihan gizi. Nanti biar dikoordinir semua petugas gizi yang ada untuk mendapatkan pelatihan dari dinas kesehatan,” pungkas mantan Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan itu.
Sementara itu, Kepala SPPG JK Restu Bumi Anyar, As’ariadi menegaskan, para pekerja telah mengikuti semua petunjuk teknis (juknis) yang ada di dapur.
Mulai dari proses menerima kedatangan barang, persiapan, pembersihan, memasak, hingga pengemasan.
“Semua sudah kami cek, bahkan sayur sesuai juknis sudah kami cuci dengan air garam. Namun mungkin karena keteledoran kami, ternyata masih ada ulat. Ke depan kami perbaiki, kalau tadi yang ada ulat itu satu porsi. Kami sudah konfirmasi ke sekolah dan meminta maaf atas kejadian ini,” singkat Ae’ariadi.
SPPG JK Restu Bumi Anyar membawahi 28 lembaga, mulai dari pondok pesantren hingga sekolah berbagai jenjang, dari TK, SMP, hingga SMA, dengan kapasitas penyajian mencapai 4.000 porsi.
Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten, Ivan Mahardika Yusuf menuturkan, hingga saat ini terdapat sejumlah 16 SPPG di seluruh Kabupaten Bangkalan dengan tambahan dua calon SPPG yang akan beroperasi dalam waktu dekat.
“Setiap kecamatan sudah ada badan pengawas sebanyak satu orang, dan satu kapok (kepala kelompok) yang menerima laporan dari pihak sekolah. Jika terjadi ada ulat atau apa bisa dilaporkan kepada kapok,” singkatnya.
Ditemukan ulat pada menu MBG di Pamekasan
Hal serupa juga terjadi di SDN Barurambat Kota (Barkot) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Pada salah satu menu MBG diduga mengeluarkan ulat. Insiden ini terungkap setelah salah satu wali murid siswa melaporkan temuan ini ke sekolah.
Kepala SDN Barurambat Kota 1, M. Taufiq Hidayah mengatakan, pihaknya sudah mengklarifikasi langsung kepada guru kelas dari siswa yang menemukan adanya ulat yang keluar dari menu MBG tersebut
Saat itu, menu yang diterima siswa SDN Barkot Pamekasan ini terdiri roti tawar, keju slice, sayur (selada dan timun), susu UHT, buah anggur, serta ayam katsu dengan saus tomat dan sambal.
Taufiq menilai ulat tersebut keluar dari daun selada, bukan dari roti dan makanan yang lain.
“Mungkin ulat itu dari daun seladanya, itupun hanya satu. Dari sekian banyak menu makan itu hanya satu yang ditemukan tidak ada yang lain. Barusan sudah diklarifikasi,” kata M. Taufiq Hidayah, Selasa (23/9/2025), melansir TribunMadura.com.
Ia memastikan kejadian itu hanya terjadi pada seorang siswa.
“Saya tanya semua kelas, mereka menyatakan tidak ada dan yang lain aman."
"Hanya satu anak saja itu. Dan itu pun sudah dibuang dan tidak dimakan, namanya anak-anak,” tegasnya.
Taufiq mengungkapkan rasa syukurnya karena selama ini menu MBG yang diterima 573 siswanya berjalan dengan baik dan tidak pernah menimbulkan kejadian yang meresahkan.
Sebab, kata dia, pihak sekolah memastikan higienitas sebelum menu MBG itu dibagikan kepada siswanya.
“Namanya juga manusia mungkin terselip satu,” jelasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)
Resmi! Rincian Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026, Bulan Mei Ada 6 |
![]() |
---|
Maksud Prabowo Tetapkan IKN di Kaltim Jadi Ibu Kota Politik 2028, di Mana Ibu Kota Negara Indonesia? |
![]() |
---|
Alasan Presiden Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN, Gantikan Posisi Erick Thohir |
![]() |
---|
Gaji ASN Naik Sesuai Perpres Nomor 79 Tahun 2025? Kemenpan-RB: Belum Ada Pembahasan |
![]() |
---|
Kejutan Jadi Menko Polkam, Djamari Chaniago Dikabari Sehari Sebelum Dilantik Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.