Berita Nasional  

Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama, Anggrek Hibrida untuk Menghormati Perintis Kompas Gramedia

Sebuah anggrek hibrida baru resmi didaftarkan dengan nama Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama

Editor: Hari Widodo
H Cahyono
JACOB OETAMA-Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama,anggrek silangan baru yang diberi nama berdasarkan pendiri Kompas Gramdedia(H Cahyono) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BOGOR-Sebuah anggrek hibrida baru resmi didaftarkan dengan nama Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama, sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Jakob
Oetama (1931–2020), perintis Kompas Gramedia.

Hibrida ini mulai dikembangkan pada tahun 2019 oleh Hadhiyyah Nur Cahyono, breeder anggrek asal Indonesia.

Hadhiyyah sekaligus mendaftarkannya pada 18 Februari 2025 melalui Royal Horticultural Society (RHS), organisasi hortikultura tertua dan terbesar di dunia yang berbasis di Inggris.

Melalui Royal Horticultural Society Orchid Committee dan International Orchid Register, RHS menjadi
otoritas resmi global dalam pencatatan hibrida anggrek.

Dengan demikian, nama Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama kini telah tercatat secara resmi dalam database internasional RHS.

Dalam tradisi dunia anggrek, penyematan nama “Memoria…” lazim diberikan untuk mengenang tokoh
tertentu. Kehadiran anggrek ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi Jakob Oetama
semasa hidupnya. 

Bersama almarhum P.K. Ojong, dia menerbitkan majalah Intisari pada 1963 yang
menjadi cikal bakal Kompas Gramedia, hingga turut membangun fondasi jurnalisme nasional melalui
Kompas serta berbagai media yang mencerahkan serta mencerdaskan bangsa.

”Saya ingin hibrida ini tidak hanya indah secara bentuk, tetapi juga punya makna. Indukan betina dari
Papua dan jantan dari Sumatra seakan menyatukan ujung timur dan barat Indonesia dalam satu bunga,
sama seperti semangat Pak Jakob yang mempersatukan bangsa lewat karya jurnalistiknya,” ujar
Hadhiyyah Nur Cahyono di Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025).

Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama merupakan hasil dari persilangan dua spesies endemik
Indonesia yang berasal dari ujung timur dan barat Nusantara.

Paphiopedilum praestans dari Papua menjadi indukan betina, sementara Paphiopedilum victoria-regina dari Sumatra menjadi indukan jantan. Pertemuan dua spesies dari pulau terjauh di Indonesia ini merepresentasikan keluasan negeri yang dipersatukan, melahirkan satu hibrida baru yang sarat makna.

Silangan primer ini menghasilkan bunga tipe “slipper” dengan kantong penuh; sepal dorsal lebar
bergaris dari praestans; serta sifat multifloral—mampu menumbuhkan lebih dari satu kuntum bunga
per tangkai—dari victoria-regina.

Secara genetik, hibrida ini mewarisi komposisi ±50 persen dari kelompok glanduliferum/praestans dan 50 persen dari chamberlainianum/victoria-regina.

Kehadiran Paphiopedilum Memoria Jakob Oetama menambah deretan anggrek bernilai tinggi asal
Indonesia yang diakui di kancah internasional. Masyarakat dapat menikmati keindahan bunga ini secara
langsung dengan berkunjung ke Kebun Raya Bogor.

“Kami merasa bangga bisa menjadi rumah bagi anggrek yang penuh makna ini. Paphiopedilum
Memoria Jakob Oetama bukan hanya cantik secara morfologi, tetapi juga menyimpan filosofi persatuan
Nusantara. Kami berharap masyarakat dapat melihatnya langsung dan semakin mencintai kekayaan
flora Indonesia,” ujar General Manager Corporate Communication PT Mitra Natura Raya, Zaenal
Arifin. PT Mitra saat ini menjadi mitra pengelola Kebun Raya Bogor.

Jacob Oetama
Jacob Oetama (kompas/jitet koestana)

Tentang Jakob Oetama
Jakob Oetama dikenal sebagai jurnalis yang menanamkan nilai kemanusiaan dan kebangsaan dalam
dunia pers di Indonesia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved