Berita Nasional
Bali Diterjang Banjir Bandang, Sembilan Warga Tewas dan Enam Orang Masih Belum Ditemukan
Bali diterjang banjir bandang, 9 warga dinyatakan hilang dan enam orang masih belum ditemukan
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Bali diterjang banjir bandang, 9 warga dinyatakan hilang dan enam orang masih belum ditemukan.
Demikian data Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pasca terjadinya banjir bandang di Bali.
Berdasar hasil pencarian warga yang menjadi korban banjir bandang ini, didapati temuan di Kota Denpasar ada 5 korban tewas dan dua orang hilang dan di Kabupaten Jembrana dua orang tewas dengan total 103 kepala keluarga atau 200 jiwa terdampak.
Di Kabupaten Gianyar ditemukan satu orang tewas dan di Kabupaten Badung satu orang tewas, di Kabupaten Klungkung 99 kepala keluarga atau 420 jiwa terdampak, serta di Kabupaten Tabanan masih dalam proses pendataan.
Baca juga: Rumahnya di Pekapuran Banjarmasin Ikut Terbakar, Pedangdut Putri Aura Selamat Berkat Bangun Tahajud
Baca juga: Semburan Ular tak Tembus Kulit, Petugas Damkar Tana Tidung Kaltara Ini Selamat Berkat Alat Pelindung
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir di Bali telah menewaskan 9 orang, dan enam orang lainnya masih hilang.
Banjir di Kota Denpasar berdampak langsung pada 202 kepala keluarga dan 620 jiwa yang tinggal di enam kabupaten dan kota di Bali, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan.
Banjir bandang ini menyebabkan sebagian warga mengungsi karena tempat tinggal mereka masih terendam banjir.
Rincian data warga yang mengungsi menurut data BNPB meliputi; Kabupaten Jembrana 85 jiwa mengungsi dengan penyebaran di sejumlah posko, di antaranya Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa.
Di Kota Denpasar ada 108 warga mengungsi yang tersebar di SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, serta Banjar Dakdakan Peguyangan.
Kepala BNPB Suharyanto menyatakan dirinya kini berada di Bali untuk koordinir penanganan darurat bencana banjir tersebut dan memberikan arahan kepada pemerintah daerah agar memprioritaskan upaya pencarian dan pertolongan serta penyelamatan masyarakat terdampak.
Pemda juga diminta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan diminta agar dimaksimalkan.
Kementerian PU Turunkan Alat Berat
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengambil langkah tanggap darurat untuk menangani bencana banjir yang melanda Kota Denpasar, Bali, yang terjadi pada Rabu dinihari pukul 03.00 WITA, 10 September 2025.
Sejumlah alat berat seperti excavator dan mobile pump dimobilisasi untuk pembersihan sampah dan mendukung fase tanggap darurat.
"Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bali,” kata Menteri PU Dody Hanggodo, Kamis (11/9/2025).
Pihaknya melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida terus berkoordinasi dengan TNI-Polri, Pemerintah Daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar untuk melakukan monitoring kondisi terkini.
Kementerian PU menempatkan mobile pump di titik-titik banjir untuk memastikan genangan air dapat ditangani secara cepat dan efektif dan memobilisasi excavator untuk pembersihan sampah di pintu rotari dan trashrack di Waduk Muara.
Selain itu juga menyiagakan personil dalam tim reaksi cepat di lokasi bencana serta alat berat dan bahan banjiran apabila diperlukan.
Identifikasi lanjutan telah dilakukan dengan melakukan pengecekan infrastruktur serta memantau kondisi di lapangan untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.
Waduk Muara sudah berangsur surut dari ketinggian air 190 cm sudah turun di ketinggan 130 cm.
Genangan air di sejumlah titik utama di Kabupaten Badung disebut mulai surut seperti jalan Sunset Road, Legian, Raya Canggu Kerobokan, Bypass Ngurah Rai, Setia Budi, hingga Underpass Dewa Ruci (Simpang Siur) sudah dapat dilalui.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), banjir dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi dengan curah hujan mencapai 245,5 milimeter (mm) per hari.
Baca juga: Cerita Warga saat Banjir Terjang Denpasar, Air Cepat Naik kala Pedagang Pasar Kumbasari Berjualan
Tingginya intensitas hujan menyebabkan volume air Sungai Tukad Badung meningkat hingga 85,85 m3/detik. Air meluap dan menggenangi permukiman warga dan jalan di Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar Bali.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Banjir Bandang di Bali Tewaskan 9 Warga Enam Hilang, Kementerian PU Turunkan Alat Berat,
Jumlah Korban Jiwa Banjir di Bali 9 Orang, Ketinggian Air Capai Atap Rumah |
![]() |
---|
Eks Menkop Budi Arie Unfol Instagram Prabowo Selepas Kena Rombak, Sebut Hormati Keputusan |
![]() |
---|
Sebagian Ditemukan, Ini Daftar Korban Toko Ambruk di Denpasar Bali Pasca Diterjang Banjir |
![]() |
---|
Balita dan Lansia Korban Banjir di Depansar Bali Mulai Dievakuasi Tim SAR Gabungan |
![]() |
---|
Polisi Suruh Lepaskan Maling Motor yang Ditangkap Warga, Ini Penjelasan Kapolsek Cikarang Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.