Berita Nasional

Anak Ditampar Kepsek SMAN 1 Cimarga Lebak Banten, Orangtua: Kami Tempuh Jalur Hukum

Orang tua korban, Tri Indah Alesti, mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan Kepala SMA Negeri 1 Cimarga  Dini Fitria  terhadap anaknya.

Editor: Edi Nugroho
Kolase: Kanal YouTube KABAR WILAYAH dan Facebook Papah Zerouns
IBU KEPSEK DIDEMO - Tangkap layar video viral siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, lakukan demo dan (Kanan) Ibu kepsek bernama Dini Fitria saat menjelaskan kronologi siswa ketahuan merokok.Anak Ditampar Kepsek  SMAN 1 Cimarga Lebak Banten, Orangtua: Kami Tempuh Jalur Hukum 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sang anak ditampar Kepsek SMAN 1 Cimarga, Lebak Banten, orangtua tempuh jalur hukum.

Orang tua korban, Tri Indah Alesti, mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan Kepala SMA Negeri 1 Cimarga  Dini Fitria  terhadap anaknya.

Bahkan, sebagai seorang ibu dirinya tidak dapat menerima perlakuan kepsek tersebut dan dirinya telah membawa kasus itu ke ranah hukum.

“Saya sebagai orang tua jelas sakit hati dan tidak terima anak saya ditempeleng dan ditendang di sekolah,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Baca juga: Masih Ada 12 Jabatan Kosong di Pemprov Kalsel, Gubernur Segera Lelang

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Banjarmasin Barat, Sempat Terjadi Duel Berdarah

“Kami sekeluarga sudah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini,” lanjutnya.

Ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar segera mengambil tindakan tegas terhadap kepsek tersebut.

“Harapan saya, kepala sekolah itu diberhentikan. Kalau masih menjabat, anak saya bisa trauma dan takut masuk sekolah,” ucapnya.

Seorang siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi korban kekerasan fisik oleh kepala sekolah (kepsek).

Korban merupakan siswa yang duduk di bangku kelas XII berinisial ILP (17), sedangkan sang kepsek bernama Dini Fitria. Berikut sejumlah fakta dalam kasus ini.
1. Pengakuan Kepsek

Dini dituding telah melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu anak muridnya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Peistiwa itu terjadi pada Jumat (10/10/2025) pagi, lantaran ILP kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Dini mengatakan, insiden itu bertepatan dengan pelaksana program Jumat bersih. 

Namun, pada saat dirinya berkeliling melihat seorang siswa tengah merokok di dekat warung kecil yang berada di luar pagar sekolah.

"Jumat Bersih itu bagian dari rangkaian kegiatan pembentukan karakter para siswa. Saya lihat dari jarak sekitar 20-30 meter, ada asap rokok di tangan anak itu," ucapnya dalam sebuah video yang diterima TribunBanten.com, Senin (13/10/2025). 

"Saya panggil dengan suara agak keras, karena jaraknya cukup jauh. Anak itu langsung lari," sambungnya. 

Dini menyebut, ketika dimintai keterangan ILP tak mengakui perbuatannya. Hal itu membuat dirinya sempat emosi karena merasa dibohongi.

Ia mengaku telah menampar siswanya tersebut, tetapi tidak begitu keras. 

"Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," ujarnya.

Bukan hanya itu, Dini membantah bahwa dirinya menendang siswanya.

"Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung, itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun," ucapnya. 

Dini menyatakan bahwa warung di lokasi itu memang sudah menjadi perhatian pihak sekolah karena diduga kerap menjual rokok kepada siswa.

"Kami sudah pernah mengingatkan pemilik warung, agar tidak menjual rokok. Bahkan kami buat kesepakatan, kalau masih ketahuan, kantinnya akan kami tutup sementara," ungkapnya.

Ia berharap indisen itu bisa menjadi pembelajaran agar lebih berhati-hati dan menjaga komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua.

"Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi," pungkasnya. 

2. Siswa Mogok Sekolah

Pada Senin hari ini, siswa SMAN 1 Cimarga kompak melakukan aksi mogok sekolah buntut isu penganiayaan yang dilakukan Dini kepada salah satu siswanya.

Berdasarkan informasi yang diterima TribunBanten.com, ada 19 kelas kosong tanpa kehadiran para siswa.

Akan tetapi, dewan guru di sekolah masih beraktivitas seperti biasanya.

"Iya benar siswa mogok sekolah. Tapi kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja," ujar Dini Fitria, Senin.

Sebelum terjadi aksi mogok sekolah, Dini mengaku dirinya sudah berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah (wakasek) untuk menginformasikan melalui grup WhatsApp. 

"Kemarin juga saya koordinasi dengan Wakasek tolong share di grup. Ada grup di HP share. tolong KBM jaga kondusif," tuturnya.

Ia menyebut, bukan enggan berusaha untuk menjegal aksi mogok itu. 

Menurutnya, aksi mogok sekolah yang dilakukan para siswanya, buntut dirinya melakukan tindakan penganiyaan.

"Tetap seperti itu info-nya. Ternyata ya di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri."

"Kami juga sudah mencoba berkomunikasi dengan orang tua muridnya," sambungnya. 

Dini mengatakan, ia hanya bisa berpasrah dengan apa yang dilakukan para siswanya tersebut. Apalagi, aksi mogok sekolah diduga ada yang membekingi.  

"Siswa memilih untuk tidak masuk sekolah. Saya sih enggak mau apriori. Tetapi saya dapat bocoran-bocoran. Ada yang beking di belakang ini," ungkapnya.

3. Pengakuan Korban

Korban mengaku, kejadian berawal saat dirinya merokok di belakang warung yang berada di sekitar sekolah. Di situ ia bertemu dengan kepsek yang langsung menegurnya.

“Saya kaget waktu ketemu kepsek. Rokok langsung saya buang, tapi disuruh nyari lagi sama kepala sekolah,” jelasnya melalui sambungan telepon, Sabtu (11/10/2025).

"Enggak ketemu-ketemu, lalu kepsek bilang saya bohong. Terus beliau marah, nendang saya di bagian punggung, terus nampol saya di pipi kanan,” sambungnya.

ILP mengaku tak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga dimaki dengan kata-kata kasar ketika peristiwa itu terjadi.

“Kepsek bilang g****k, a****g, terus nyuruh saya nyari rokok lagi, padahal udah enggak ada,” ujarnya.

Setelah itu, ILP kemudian dibawa ke ruang sekolah dan kembali dimarahi di hadapan beberapa guru.

“Beliau masih marah-marah, bilang kami enggak menghargai, dan katanya baru pertama kali marah sampai seperti itu,” paparnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Fakta Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa yang Merokok di Sekolah,

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved