Selebrita
Sikap Uya Kuya Soal Affan Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, sang Anggota DPR RI Unggah Ini
Uya Kuya ikut bersikap usai insiden Affan Kurniawan driver ojek online tewas dilintas rantis Brimob ketika ricuh demo di depan DPR RI.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Anggota DPR RI, Uya Kuya ikut bersikap usai insiden Affan Kurniawan driver ojek online tewas dilintas rantis Brimob ketika ricuh demo di depan DPR RI, Kamis (28/8/2025).
Sosok komedian dan youtuber Uya Kuya sempat jadi sorotan bersama Eko Patrio.
Mereka mendapatkan protes dari masyarakat setelah video joget-jogetnya di Gedung DPR/MPR RI, viral di media sosial.
Keduanya yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, kala itu tengah menghadiri Sidang Tahunan MPR 2025 pada Jumat (16/8/2025).
Keduanya tampak berjoget kecil di kursi masing-masing sambil tertawa lepas, mengikuti alunan musik pertunjukan seni yang ditampilkan di tengah sidang.
Baca juga: Dua Poin dalam Video Pandji Pragiwaksono yang Colek Presiden dan Kapolri: Indonesia Menuntut Lebih
Baca juga: Nasib Jerome Polin Usai Tolak Tawaran Rp150 Juta Jadi Buzzer, Picu Kekhawatiran Fans: Aku Kabarin
Namun, momen tersebut justru memantik reaksi negatif dari masyarakat.
Video joget ini pun viral lantaran isu kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI tengah ramai diperbincangkan.
Tingkah kedua wakil rakyat ini pun dinilai menciderai hati publik.
Lantas bagaimana sikap Uya Kuya saat ada rakyat yang tewas dalam ricuh demo di DPR RI?
Dalam postingannya, 29 Agustus 2025, Uya Kuya memposting foto bergambar buram jaket draiver ojol.
Lantas, dia menuliskan ucapan duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan pengemudi Ojol (2004-2025).
Turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT menerima amal ibadah dan kebaikannya di tempat yang mulia di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," tulisnya.
Sementara, dalam kolom caption, Uya Kuya hanya membubuhi emoji hati terbelah dan tangan berdoa.
Dia juga mengolabs postingannya dengan sang istri, Astrid Kuya yang juga anggota DPRD Jakarta.
Di sisi lain, musisi sekaligus anggota DPR RI Pasha Ungu, melayat ke rumah duka Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) malam.
Usai melayat, Pasha menegaskan pentingnya ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden tragis tersebut.
"Keluarga menyampaikan keikhlasannya dalam situasi ini, saya berharap, apa pun alasannya, apa pun penyebabnya, sengaja atau tidak, harus ada yang bertanggung jawab," kata Pasha di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Ia menekankan bahwa peristiwa ini menyangkut kehilangan nyawa seseorang yang sangat berarti bagi keluarganya.
"Ini menyangkut kehilangan nyawa seseorang. Ada keluarga kehilangan anak, ada keluarga yang kehilangan cucu, ada anak kehilangan kakaknya, ada kakak yang kehilangan adiknya," lanjutnya.
Ia pun menekankan keluarga yang ditinggalkan mendapat keadilan.
Pasha juga menyampaikan harapannya agar tragedi serupa tidak kembali terulang.
“Jadi kita semua turut berempati, turut bersimpati. Dan tentu saya harap tidak ada lagi korban jiwa, besok, lusa, maupun di masa mendatang,” ucap Pasha.
“Dan jangan lagi ada korban seperti Affan. Cukup Affan sudah berkorban untuk semuanya,” tambahnya.
Tak lupa, Pasha menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Affan dan mendoakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Kita doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah," ujar Pasha.
Pengakuan Anggota Brimob yang Lindas Affan
Sementara, oknum Anggota Brimob Polri terduga pelaku penabrak pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), tak sadar telah melindas korbannya.
Hal itu diungkap anggota Brimob itu dalam pemeriksaan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Pemeriksaan itu terekam dalam tayangan live streaming instagram @divisipropampolri sore ini, Jumat (29/8/2025).
Mulanya, penyidik Propam menanyakan terlebih dahulu apakah mereka tidak sadar telah melindas Affan saat berada dalam mobil kendaraan taktis Brimob.
Lalu salah satu anggota Brimob menjawab bahwa dirinya tidak sadar telah melindas Affan.
Sebab saat itu kondisi mobil mereka dilempar batu, bambu hingga petasan.

"Pas melindas nyangkanya itu batu apa gimana?" tanya penyidik.
"Iya karena kita dilemparin batu bambu sama massa bom molotov dan petasan," jawab salah satu anggota Brimob.
Penyidik Propam kembali bertanya apakah mereka tidak bisa melihat dari dalam kendaraan jika ada korban di posisi bawah mobil.
Oknum Brimob itu membenarkan kesulitan untuk melihat dari dalam kendaraan jika ada orang di bawah kendaraan taktis tersebut.
"Jadi tidak tahu tuh batu atau apa ya? Kalau orang itu terjatuh dalam kondisi normal nggak dilemparin bisa nggak sih lihat ke posisi bawah gitu?" tanya penyidik.
"Kalau kejadian normal tidak bisa lihat bawah karena sudut pandangnya tinggi. Kalau di depan keliatan dia," jawab salah satu oknum brimob.
Lebih lanjut, oknum Brimob itu mengklaim bahwa kondisi semakin diperparah karena dalam kendaraan mobil taktis itu penuh dengan gas air mata saat mengurai massa.
"Jadi kalau ada case gitu bapak tidak bisa melihat berarti agak samar gitu ya? Tidak terlihat apalagi kondisinya malam?" tanya penyidik.
"Malam, terus asap gas air matanya itu tebal di dalam. Pas sebelum atas ditutup itu kan asap masuk, nah disitulah mata kita itu pandangan kita udah itulah," jawab oknum Brimob tersebut.
Penjelasan Propam Polri
Tadi malam, Kamis (28/98/2025), peristiwa tragis menimpa seorang driver ojek online (ojol), bernama Affan Kurniawan (21).
Dia tewas setelah ditabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Peristiwa itu terjadi usai pembubaran aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI yang berujung ricuh.
Divisi Propam Polri memeriksa tujuh anggota Brimob yang berada dalam rantis penabrak pengemudi ojol Affan Kurniawan.
Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim, mengatakan, pihaknya telah melakukan gelar perkara awal yang melibatkan Itwasum Polri, Divkum Polri, SDM Polri, Kabid Propam Korbrimob Polri.
“Jadi setiap penanganan perkara ini kita selalu melakukan gelar awal untuk menentukan konstruksinya dan arah pemeriksaannya,” ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (29/8/2025).
“Jadi, tujuh orang terduga pelanggar ini sudah terbukti melanggar kode etik profesi kepolisian.”
Berdasarkan hasil identifikasi sementara, lanjut Karim, diketahui bahwa kendaraan taktis yang menabrak Affan tersebut berisi tujuh orang, termasuk pengemudi.
“Dua orang yang duduk di depan, termasuk pengemudi kendaraan tersebut, dan lima orang lainnya dalam posisi duduk di belakang.”
“Adapun pengemudi yang mengemudi kendaraan tersebut adalah Bripka R, sedangkan yang duduk di sebelah pengemudi yaitu Kompol C,” ucapnya.
Sedangkan yang duduk di belakang adalah Aipda R, Bruiptu D, Bripda M, Bharaka J, dan Bharaka Y.
“Ini hasil sementara yang kita sudah dapatkan, yang sudah terkonfirmasi dan kita sudah pastikan. Sedangkan untuk substansi atau masalah lainnya, ini masih dalam tahap pemeriksaan dan klarifikasi.”
Baca juga: Postingan Marshel Widianto yang Picu Tudingan Status Buzzer, Ngotot Bantah Terima Bayaran
Baca juga: Sosok Wanita Idaman Pratama Arhan Sebelum Nikahi Azizah Salsha, Nama Vanesha Prescilla Disorot Lagi
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)
Tinggal di Singapura, Syahrini Soroti Kisruh di Indonesia dan Tewasnya Ojol Dilindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Acara Ulang Tahun Sarwendah Vibes Lamaran Giorgio Antonio, Pakaian si Janda Ruben Onsu Jadi Pemicu |
![]() |
---|
Tindakan Eko Patrio Usai Insiden Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, si Anggota DPR RI Posting Begini |
![]() |
---|
Angelina Sondakh Bongkar Borok DPR RI di Eranya, Orang yang Idealis Membela Rakyat Dikalahkan Sistem |
![]() |
---|
Kondisi Keuangan Nikita Mirzani Selama 7 Bulan di Penjara Terkuak, Uang Puluhan Miliar Pun Lenyap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.