Selebrita

Soroti Plus Minus MBG, Chef Arnold Sentil Satu Kekurangan di Program Andalan Presiden Prabowo

Soroti plus minus program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Chef Arnold sentil satu aspek di program andalan Presiden Prabowo Subianto.

Youtube Kasisolusi
SOROTI MBG - Potret Chef Arnold di podcast Youtube Kasisolusi dicapture Selasa (23/9/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sedang bergulir bahkan mulai memasuki wilayah pelosok.

Namun, belakangan program MBG jadi perhatian masyarakat seiring munculnya kabar soal insiden keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa.

Meski diklaim hanya terjadi dengan prosentase sangat kecil, namun ada sebagian orang tua siswa yang khawatir akan situasi demikian.

Program MBG ini juga menuai sorotan Chef Arnold yang membuat cuitan melalui aplikasi X baru-baru ini.

Dilansir Banjarmasinpost.co.id dari postingan X, Selasa (23/9/2025) juri langganan MasterChef Indonesia tersebut terekam merepost cuitan dari akun X @fajarsumantri.

Dalam cuitan tersebut, ia menyarankan agar Chef Arnold dilibatkan dalam program MBG ini.

“Gua saran sih Arnold ya @ArnoldPoernomo. Beliau dulu udah pernah breakdown menu + RAB tuh. Gua yakin dengan kompetensinya, bisa membawa MBG lebih baik cc Pak @prabowo x.com/MiskinTV_/stat, “ terang dalam caption.

Baca juga: Padahal Punya Rumah Megah Bak Istana, Menu di Meja Makan Inul Daratista di Luar Perkiraan

Sementara itu, Chef Arnold memalui postingannya sendiri menyentil MBG sesungguhnya program yang bagus.

Namun ia menyayangkan banyak anak-anak yang keracunan akibat eksekusi yang kurang baik. 

“Programnya bagus cuma eksekusinya kurang.

Kasihan anak-anak yg keracunan, orang tua, team dapur MBG, team medis, “ ujarnya.

Dari kejadian ini, sahabat Chef Juna dan Chef Renatta tersebut merasa kasihan kepada orangtua, tim dapur MBG dan para tenaga medis.

Dilansir dari Tribunnews.com, MBG adalah program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang berjalan sejak 6 Januari 2025, dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Tujuan awalnya menyediakan makanan bergizi gratis untuk anak sekolah, balita, ibu hamil, dan kelompok rentan, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.

Target sasarannya 82,9 juta anak.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025, sejauh ini sebanyak 5.626 kasus keracunan akibat MBG ditemukan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi. 

Muncul dua opsi untuk tetap menghentikan sementara dengan evaluasi menyeluruh atau menghentikan dengan mengalihkan anggarannya untuk pendidikan.

Opsi ini mengemuka dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan para warga yang mulai was-was karena anak-anaknya selama ini menerima MBG di sekolahnya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya mengevaluasi ketat setiap insiden keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk melakukan pemulihan atau recovery pada anak-anak yang menjadi korban.

Ia menyebut bahkan sebagian besar anak tetap antusias mengonsumsi MBG usai insiden keracunan.

(Banjarmasinspost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved