Disebut Manusia Terbodoh di Dunia Imbas Ceraikan Sarwendah, Ruben Onsu Bertindak: Sudah Terlalu Jauh

BANJARMASINPOST.CO.ID - Presenter Ruben Onsu tak kuasa membiarkan komentar warganet yang menyebutnya manusia terbodoh di dunia usai cerai dari Sarwendah.

Bahkan, Ruben Onsu tak segan menebarkan ancamannya pada netizen yang komentar aneh.

Keadaan itu tak lepas dari kondisi rumah tangga Ruben Onsu dengan Sarwendah.

Ruben Onsu dan Sarwendah diketahui sudah resmi bercerai pada 24 September 2024.

Perceraian itu setelah pengajuan gugatan cerai pada 11 Juni 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Namun komentar tersebut, Ruben Onsu disebut sudah meninggalkan istri dan anaknya.

Baca juga: Umumkan Pernikahan Amanda Manopo dan Kenny Austin, RCTI Rilis Jadwal Siaran Prosesi Nikah Besok

Baca juga: Tangis Safeea Pecah Usai El Rumi Lamar Syifa Hadju, Ini Pemicu Kesedihan Anak Mulan dan Ahmad Dhani

Komentar itu ditulis di salah satu unggahan Ruben di Instagram.

“Manusia terbodoh di dunia demi cinta yang enggak jelas lo rela menghancurkan rumah tangga lo sendiri dan telah meninggalkan anak-anak lo yang sudah tumbuh dewasa.”

Tak tinggal diam, Ruben menanggapi langsung komentar tersebut lewat kolom yang sama.

Ruben menegaskan, publik sebaiknya tidak ikut campur dalam urusan pribadinya.

“Ibu, kakak, atau siapapun ini @indahyanisianipar, ayolah stop menggiring opini yang sudah terlalu jauh menyimpulkan,” tulis Ruben dikutip Rabu (8/10/2025).

“Kalau sekarang saya enggak akan diam, karena berani ucap di komentar kan? Ayolah, kalian sudah dewasa, hargai setiap keputusan orang. Itu enggak bikin kamu repot kok.”

Ruben menambahkan, dirinya dan Sarwendah tetap menjalankan tanggung jawab sebagai orangtua, meski kini menjalani kehidupan masing-masing.

“Kami tetap membesarkan anak kami dengan cara kami, tanpa berisik. Jadi, haruskah kami lapor ke semua? Saya jawab karena tulisan seolah-olah benar dan yakin itu paling benar. Sehat ya, semoga ini jadi pembelajaran untuk stop ikut campur urusan orang lain,” lanjut Ruben.

Ruben menegaskan komentar tersebut merupakan bentuk hak jawab untuk meluruskan persepsi yang dianggap menyesatkan.