Cuma Tahan 10 Menit Momong Anak Mpok Alpa, Aji Darmaji Beber Kondisi Asli Usai Kepergian Sang Istri

BANJARMASINPOST.CO.ID - Cuma tahan 10 menit momong anak kembarnya, Aji Darmaji beber kondisi asli usai kepergian Mpok Alpa.

Nyaris genap dua bulan sejak komedian Mpok Alpa menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (15/8/2025).

Meski begitu, suami dan anak-anaknya hingga kini seolah masih belum bisa sepenuhnya menerima kenyataan tersebut.

Kepergian Mpok Alpa setelah berjuang melawan kanker begitu membuat Aji kehilangan.

Tak sekedar rasa sakit dalam hati, hal tersebut juga berdampak pada keseharian Aji menjalani kehidupan.

Aji bahkan mengaku masih tak kuat berlama-lama menatap anak-anaknya.

“Enggak bisa gendong anak lama-lama kayak gitu, kan pegal juga. Tapi rasa sedih saya itu kalau ngelihat anak-anak tuh ingat almarhumah,” ujar Aji di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan seperti dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (11/10/2025).

Aji menegaskan bukan berarti ia tidak menyayangi anak-anaknya, namun dirinya masih dalam proses menata perasaan.

“Paling lama banget lima menit atau sepuluh menit saya tinggal. Karena ya yang tahu saya doang gimana rasanya. Tapi di depan anak-anak, saya tetap berusaha bahagia walau hati ini masih sedih,” tuturnya.

Baca juga: Baim Wong Belum Puas, Proyek Besar Setelah Lembayung dan Sukma Dibocorkan: Remake Film Tunnel

Meski masih diselimuti duka, Aji berusaha tetap memberikan kebahagiaan untuk anak-anaknya, terutama dalam menyambut ulang tahun kembarannya, Raffa dan Raffi.

“Kemeriahannya insyaallah pengin kita rayain. Kalau ada rezeki, rencananya mau rayain di dekat laut,” ucapnya.

Aji menjelaskan rencananya perayaan ulang tahun anak kembarnya sudah direncanakan bersama Mpok Alpa sebelum meninggal dunia. Namun amanah tersebut masih terus diingat oleh Aji.

“Almarhum pernah bilang, ‘Pah, kalau Raffa-Raffi ulang tahun, kita ke laut, yuk. Udah lama enggak ke laut,’ gitu. Padahal dia biasanya lebih suka gunung. Jadi pengin banget ke laut biar lihat luasnya laut, katanya. Saya bilang waktu itu, ‘Yang penting kamu sehat dulu.’ Tapi ya sekarang pengin ngejalanin amanahnya,” kenang Aji.

Selain itu, Aji juga memikirkan cara terbaik untuk mengenalkan sosok ibu kepada anak-anaknya yang masih kecil.

“Si kembar kan belum kenal sosok seorang ibu. Nanti pelan-pelan kita kasih tahu, lewat cerita waktu hamil, waktu lahiran. Sekarang mereka belum paham. Si Fatih aja yang kelas tiga SD masih suka nanya, ‘Pah, kenapa Mama enggak balik ke rumah?’” ujarnya.