Babak Akhir Sengketa Lahan Taqy Malik, 7 Tanah Kavling di Bogor Berpindah Tangan

BANJARMASINPOST.CO.ID - Babak akhir sengketa lahan Taqy Malik, nasib 7 tanah kavling di bogor terkuak.

Kasus sengketa tanah antara Taqy Malik dan pemilik lahan di Bogor, Jawa Barat bernama Sirhan sempat membuat heboh publik.

Namun kini perselisihan tersebut memasuki babak akhir.

Setelah proses hukum bersifat inkrah, Taqy akhirnya menyerahkan 7 kavling tanah kepada Sirhan.

Ini sesuai dengan putusan dan perintah pengadilan.

Tak lagi berhadapan sebagai pihak berselisih, Taqy dan Sirhan akhirnya kembali bertemu.

Taqy Malik mengaku salah dan meminta maaf atas perselisihan ini.

Pria 28 tahun itu mengaku egois dan sempat menolak mengakui kesalahannya meski sudah dinyatakan wanprestasi oleh Pengadilan Negeri Bogor pada Mei 2025.

“Alhamdulillah niat baik saya ingin menyerahkan secara baik-baik sesuai putusan. Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak penjual tanah dan keluarganya,” ujar Taqy, dikutip dari YouTube SelebTubeTV, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Kolom Komentar Heboh, Amanda Manopo dan Kenny Austin Buat Pengumuman Pemenang Giveaway

Ia menambahkan, kesalahan komunikasi antara dirinya dan pihak Sirhan membuat konflik tidak terhindarkan.

“Banyak miskomunikasi antara saya dan penjual tanah. Ego saya tinggi, sehingga sengketa pun terjadi,” aku Suami Sherel Thalib

"Dan apa pun yang sudah dilewati ini insyaAllah jadi pelajaran, hikmah buat saya pribadi dan juga buat teman-teman yang sudah berjuang di Malikal Mulky," tambah pengusaha saffron ini.

Pihaknya menekankan telah bermaaf-maafan dengan pemilik tanah.

"Dan Alhamdulillah juga ya tadi kita sudah saling bermaaf-maafan ya, saling berangkul-rangkulan. Alhamdulillah sudah bersalaman, sudah berdamai ya kita. InsyaAllah saya serahkan kepada pihak yang punya tanah dengan baik-baik, karena itu haknya mereka yang sudah diputuskan oleh pengadilan," tandas Taqy.

Kronologi Sengketa Taqy Malik dan Sirhan

Kasus yang menyeret nama Taqy Malik ini bermula saat dia membeli delapan kavling dari Sirhan, pada 2022, dengan kesepakatan Rp9 miliar.

Nilai itu merupakan harga beli kavling, termasuk rumah contoh yang sudah dibangun.

Dua dari delapan kavling yang dibeli Taqy itu kemudian dibangun Masjid Malikal Mulky.

Sayang, Taqy yang baru membayar Rp2,2 miliar, tak kunjung melunasi hingga pihak Sirhan menempuh jalur hukum dengan menggugat wanprestasi suami Sherel Thalib.

Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, telah menyatakan Taqy harus mengembalikan sisa tanah yang belum dibayar kepada Sirhan pada Mei 2025.

Alih-alih mengembalikan tanah, Taqy justru menggalang dana dengan dalih pembebasan lahan Masjid Malikal Mulky pada Juli 2025, setelah Mahkamah Agung (MA) memutus inkrah kasusnya.

Pihak Sirhan sempat memberikan pilihan kepada Taqy untuk mempertahankan Masjid Malikal Mulky.

Namun, menurut pihak Sirhan, Taqy justru lebih memilih rumahnya.

"Ambil (masjidnya) agar uang umat amanlah, kasihan kan yang sudah sumbang kan nyari pahala. Kasihan dong kalau hilang amal mereka kan kasihan," terang kuasa hukum Sirhan, Novel, dikutip dari YouTube Richard Lee, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Rencana dr Kamelia Berantakan, Reaksi Kekasih Ammar Zoni Kala Diungkit Angan Menikah Terekam

Tetapi, lewat unggahannya di Instagram, Rabu, Taqy menegaskan akan merobohkan Masjid Malikal Mulky dan menjual rumahnya.

Ia mengatakan akan mengikuti putusan pengadilan secara baik dan berencana melakukan pengosongan pada Sabtu (11/10/2025) besok.

"Dan sebagai warga negara yang baik, insyaAllah ya kita sudah siap, saya ikhlas kalau memang ternyata perjuangan Malikal Mulky berhenti sampai di sini tidak masalah."

"Tapi insyaAllah akan tumbuh Malikal Mulky yang lain di pelosok negeri ini," ujar Taqy.

"Saya insyaAllah akan mengikuti putusan itu secara baik dan akan melakukan pengosongan pada Sabtu, 11 Oktober 2025 sore."

"Nah, termasuk juga dengan rumah ini. Rumah ini juga nanti akan kita jual dan uangnya akan kita serahkan kepada pondok-pondok atau masjid-masjid yang membutuhkan, di pedalaman, apa pun itu. Jadi uang amal teman-teman insyaAllah tidak akan hilang," urai dia.

Kena Sentil Mantan Mertua

Kasus sengketa tanah yang melibatkan pendakwah sekaligus influencer agama, Taqy Malik, telah sampai ke telinga mantan mertuanya, Sunan Kalijaga.

Taqy Malik diketahui terlibat polemik sengketa tanah, di mana dirinya membangun Masjid Malikal Mulky di atas tanah yang masih belum lunas.

Taqy telah dinyatakan wanprestasi oleh Pengadilan Negeri Bogor, Jawa Barat, pada Mei 2025 lalu, dan diimbau untuk segera mengosongkan lahan tersebut kecuali rumah mewahnya.

Belakangan terungkap, rumah mewah dan delapan kavling itu dibeli Taqy menggunakan uang donasi dari umat yang digalangnya.

Padahal, kedua bangunan itu diatasnamakan dirinya.

Aksi ini memicu kekecewaan pada donatur yang mengingat Masjid Malikal Mulky juga akhirnya akan dirobohkan.

Mantan mertua Taqy yang juga pengacara kondang, Sunan Kalijaga, turut buka suara.

Dia tak habis pikir dengan apa yang dilakukan mantan menantunya itu.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu seolah merasa lega publik akhirnya mengetahui siapa sosok Taqy Malik sebenarnya.

Sambil meluapkan kekecewaan, Sunan Kalijaga meminta Taqy untuk berubah.

"Harapan saya sih untuk dia, karena dia kan juga masih muda. Semoga masih bisa berubah dari segala perbuatan  yang tidak mencontohkan ilmu agama," ujar Sunan, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (11/1/2025).

Ia lantas menyindir orang-orang yang memanggil Taqy dengan julukan "ustaz".

Sunan heran lantaran menilai Taqy tak layak dengan panggilan itu.

"Ya itu makanya saya enggak pernah panggil dia ustaz," tegasnya.

"Saya enggak tahu, basicnya apa orang dipanggil ustaz gitu," bebernya.

Ayah dua anak itu hanya mengenal Taqy sebagai orang yang sering membawa-bawa agama dalam kontennya.

"Yang saya lihat, dia adalah influencer yang katanya nih, saya enggak tahu benar apa enggak, mengajak anak-anak muda kembali ke jalan yang benar.

"Artinya dia punya pengikutlah. Dia harus menjadikan contoh. Yang dilarang agama ya harus bisa sesuai gitu loh," sindir suami Heidy Sunan itu.

Malahan, Sunan menyoroti sikap Taqy yang seolah playing victim dan merasa menjadi korban dalam kasus sengketa tanah saat ini.

"Apa yang ditetapkan gini dia harus mengosongkan (lahan) ya sudah ikut, taat. Jangan pakai manuver gini, pakai manuver gitu," seloroh Sunan.

"Masa iya harus nunggu viral sih? Masa iya enggak tahu sih? Kan belajar ilmu agama tuh sampai mana? Sampai di Mesir. Selesai enggak sekolahnya di Mesir tuh," tandasnya.

Sunan menuding sikap yang dilakukan Taqy sebagai bentuk perbuatan zalim.

"Enggak boleh berutana apalagi sekian lama. Itu sama juga zalim sama hak orang," cecarnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)