Berita Viral

Ratusan Siswa SMAN Mogok Sekolah, Tak Terima Temannya Ditampar Kepsek Imbas Kedapatan Merokok

Ratusan siswa SMAN mogok sekolah. Mereka tak terima satu temannya ditampar kepala sekolah setelah kedapatan merokok.

|
Editor: Murhan
Tribun Banten/Misbahudin
MOGOK SEKOLAH - Ratusan siswa SMAN 1 Cimarga kompak mogok sekolah pada Senin (13/10/2025) kemarin. Aksi mogok ratusan siswa tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindakan kepsek yang menampar siswa yang merokok. 

Dini menjelaskan, peristiwa terjadi pada hari Jumat bertepatan dengan pelaksanaan program Jumat bersih. 

Namun, pada saat dirinya berkeliling, melihat seorang siswa tengah merokok di dekat warung kecil yang berada di luar pagar sekolah.

"Jumat Bersih itu bagian dari rangkaian kegiatan pembentukan karakter para siswa. Saya lihat dari jarak sekitar 20-30 meter, ada asap rokok di tangan anak itu," jelasnya dalam video yang diterima Tribun Banten, Senin (13/10/2025). 

"Saya panggil dengan suara agak keras, karena jaraknya cukup jauh. Anak itu langsung lari," sambungnya. 

Saat dimintai keterangan, kata Dini, siswa tersebut tidak mengakui perbuatannya, yang membuat dirinya sempat emosi karena merasa dibohongi.

Dini juga mengakui, telah menampar siswanya tersebut, akan tetapi tidak begitu keras. 

"Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," katanya.

Tak hanya itu, ia membantah bahwa dirinya menendang siswanya tersebut.

"Saya tidak menendang. Hanya menepuk bagian punggung, itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun," ucapnya.

Menurut Dini, warung tempat kejadian tersebut memang sudah menjadi perhatian pihak sekolah, lantaran diduga kerap menjual rokok kepada siswa.

"Kami sudah pernah mengingatkan pemilik warung, agar tidak menjual rokok."

"Bahkan kami buat kesepakatan, kalau masih ketahuan, kantinnya akan kami tutup sementara," ujarnya.

Dini berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran, agar lebih berhati-hati dan menjaga komunikasi antara guru, siswa dan orang tua.

"Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi," ucapnya.

Jabatannya kini terancam, Dini mengaku khilaf saat mendapati siswanya merokok di dekat sekolah.

Ia dibuat kesal karena ILP tidak berkata jujur padahal sudah ketahuan merokok.

"Saya emosi, saya khilaf," katanya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube KABAR WILAYAH.

Dini menyesalkan kejadian ini berlarut-larut.

Menurutnya, permasalahan tidak akan terjadi jika ILP jujur sedari awal.

"Cuma ngaku, ngaku mah beres (masalahnya)," pungkas Dini.

(Banjarmasinpost.co.id/TribunJatim.com)

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved