Selebrita

Berawal dapat DM dari Mantan Rekan Klub Messi, Atta Halilintar Hadirkan Gerard Pique di Jakarta

Berawal dapat DM dari Eks rekan klub Messi, Atta Halilintar hadirkan Gerard Pique di Jakarta.

Editor: Achmad Maudhody
Grid.id/Ragillita Desyaningrum
TIBA DI JAKARTA - Atta Halilintar menyambut Gerard Pique di Jakarta dicapture Minggu (16/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berawal dapat DM dari eks rekan klub Messi, Atta Halilintar sukses hadirkan Gerard Pique di Jakarta.

Sosok mantan pesepakbola dunia, Gerard Pique hadir di Jakarta.

Kehadiran mantan bek tengah Barcelona itu sontak menyita perhatian publik khususnya para pecinta sepak bola.

Tak heran, Pique bukan orang sembarangan. Ia merupakan salah satu pemain bintang yang turut membawa Barcelona dua kali meraih Treble Winner termasuk saat bermain bersama Lionel Messi.

Kehadiran Gerard Pique di Jakarta rupanya tak lepas dari peran Youtuber Atta Halilintar.

Bisa berbincang langsung dengan Pique, Atta mengungkap awal mula dirinya bisa mendatangkan mantan pemain Timnas Spanyol itu.

Ia menyebut, awalnya mendapat pesan (direct message) dari mantan rekan satu tim Pique di Barcelona, Carles Puyol.

"Jadi aku tuh kaget. Aku itu tiba-tiba di-DM sama Puyol, Carles Puyol nge-DM aku terus bilang salah satu temannya pengen namanya berjumpa, tiba-tiba aku lihat DM-nya Piqué. Wow!" ungkap Atta Halilintar di konferensi pers di Rawamangun, Jakarta Timur dikutip dari Grid.id, Minggu (16/11/2025).

Baca juga: Awalnya Datang Sendirian, Pertemuan Ayu Ting Ting dan Desta di Acara Resepsi Boiyen Terekam

Atta menjelaskan bahwa prosesnya berlangsung cepat dan tanpa persiapan apa pun. Piqué tiba-tiba memberi kabar dan langsung datang ke Jakarta.

"Waktu dia DM, aku langsung kaget dan tiba-tiba dia udah di Jakarta gitu. Jadi, aku enggak, enggak ada prepare harus begini begitu," kenang Atta.

Tujuan kedatangan Piqué adalah untuk mendukung Pendekar League sebagai wadah mencari pemain terbaik Indonesia yang bisa tampil di Kings World Cup. Ia percaya turnamen ini punya potensi besar.

"Kami berdiskusi dengan Atta saat pertama kali bertemu bahwa Pendekar League akan menjadi platform yang sempurna untuk memilih pemain-pemain terbaik dari kompetisi ini untuk mewakili Indonesia di Piala Dunia," jelas Piqué.

Atta juga menceritakan bahwa Piqué adalah sosok yang rendah hati. Ia tidak pernah meminta fasilitas khusus selama berada di Jakarta.

"Jadi kalau ditanya request atau apa, he's very humble (dia sangat rendah hati). Dia enggak pernah minta, 'I need this, this, fly this, this, this', no," tutur Atta.

"Tadi kalau kita lihat dia ambil headphone, he go down and take by himself (dia turun dan mengambilnya sendiri)," tandasnya.

Pendekar League yang diinisiasi oleh Atta adalah sebuah liga mini soccer 7 lawan 7 yang mempertemukan selebriti, pemain komunitas, hingga legenda sepak bola Indonesia dalam satu lapangan.

Pendekar League digelar di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu dan Minggu, 15-16 November 2025.

Profesi Baru Atta Halilintar di Balik Layar

YouTuber dan pengusaha ternama, Atta Halilintar, kini semakin serius melebarkan sayapnya di industri perfilman Tanah Air. Dikenal sebagai 'Raja Konten' dengan jutaan pengikut, suami Aurel Hermansyah ini mantap menjajal peran baru di balik layar sebagai produser eksekutif.

Langkah ini menandai transisi penting dalam kariernya, dari seorang kreator yang tampil di depan kamera menjadi seorang penggerak di balik produksi sebuah karya sinema.

Keterlibatan Atta sebagai produser terlihat dalam proyek film horor terbaru berjudul "Kuncen" yang diproduksi oleh Hers Production. Tak hanya itu, ia juga tengah menyiapkan film animasi "Garuda di Dadaku" yang dijadwalkan tayang pada 2026.

Keputusannya ini bukan tanpa alasan. Atta memandang film sebagai puncak dari segala bentuk karya kreatif.

"Dari karya musik, karya sosmed, karya apapun itu, puncaknya itu menurutku film itu salah satu puncaknya karena semuanya ada di dalamnya," ujar Atta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dikutip dari Grid.id, Kamis (30/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa film menggabungkan berbagai elemen seni seperti musik, gambar, video, akting, dan banyak lagi.

Baca juga: Sampai Rela Geser Tanggal dan Pindah Gedung, Boiyen Ungkit Ucapan Vincent Jelang Hari Pernikahan

Atta menyadari betul perbedaan besar antara menjadi kreator konten di depan layar dengan menjadi produser. Menurutnya, jika di depan layar fokus utamanya adalah menampilkan yang terbaik dari diri sendiri, maka peran di belakang layar memiliki tanggung jawab yang jauh lebih kompleks.

"Kalau aku sudah jadi produser, kita ikut gimana cara memilih sutradara yang bagus nanti ke depannya, gimana cara memilih penulis skrip yang bagus, gimana juga caranya nyari investor, ataupun bagaimana dealing sama brand," jelas Atta.

Meski demikian, tantangan tersebut justru menjadi pendorong semangatnya untuk belajar. Ia mengaku selalu memposisikan diri sebagai orang yang "haus ilmu" dan ingin terus belajar dari para sineas yang lebih berpengalaman.

"Di sini sebagai aku yang ilmunya, ya aku selalu ngerasa setiap ketemu orang ilmunya masih kosong. Jadi ketika ketemu orang aku pengen belajar, ketika ngelihat industri ini, aku ingin belajar," papar ayah 2 anak tersebut.

(Banjarmasinpost.co.id/Grid.id)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved