Religi
Mengenal Sosok Habib Basirih Banjarmasin, Haulnya Selalu Dipenuhi Jemaah Berbagai Daerah
Makam Habib Basirih terletak di Jalan Keramat Basirih RT 09 RW 01, Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Tempat kejadian pembunuhan itu di banyak masjid di Banjarmasin.
Setelah diusut, ternyata Haji Umar Faisal adalah seorang Jepang yang sedang menyamar.
Misinya adalah membunuh para ulama dan tokoh masyarakat Kalimantan Selatan yang menentang perintah Pemerintah Jepang untuk murtad dan menyembah matahari.
"Jadi, kakek saya itu memiliki indera keenam yang tajam. Dia sudah tahu duluan tentang kedatangan Haji Umar Faisal itu tetapi dia menyampaikannya ke masyarakat dengan kata-kata kiasan. Banyak warga yang tak paham maksudnya dan mereka baru mengerti setelah kejadian pembantaian itu," ujarnya.
Habib Basirih merupakan anak seorang pria Arab dari Hadramaut, Yaman Selatan yang menikah dengan perempuan Banjar.
Habib Basirih menikah dengan perempuan Banjar bernama Syarifah Sya'anah dan memiliki empat anak.
Dia wafat di usia 90 tahun sekitar puluhan tahun silam.
Baca juga: Yayasan Jantung Indonesia Kalsel Gelar Syukuran HUT ke-44, Ada Senam Sehat dan Cek Kesehatan Gratis
Sejak dia meninggal dunia hingga sekarang, makamnya selalu diziarahi orang dan dianggap keramat.
Seorang peziarahnya adalah Ipah dari Kintap, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan.
Dia datang membawa ibunya yang sedang sakit.
"Usaha aja, siapa tahu dengan berdoa dan berziarah ke makam Habib Basirih penyakit ibu saya sembuh. Tadi, kami minta airnya juga, semoga bisa bermanfaat buat ibu saya," ujarnya.
Lokasi makam ini cukup jauh dari pusat Kota Banjarmasin.
Karena lokasinya di pelosok pinggiran Banjarmasin, tak ada kendaraan umum lewat sini.
Mau kemari, bisa dengan kendaraan pribadi atau umum seperti becak, bajaj atau ojek.
Biasanya, para pengemudi becak, bajaj dan ojek sudah sangat hafal dengan tempat ini.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, bisa berkendara sekitar 30-40 menit dari pusat Kota Banjarmasin.
Rutenya, jika dari arah luar kota melalui Jalan A Yani, di sekitar kilometer dua belok kanan ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah ada perempatan lampu merah dekat Masjid Agung Miftahul Ihsan dan Pasar Sentra Antasari ambil jalan ke kiri ke Jalan KS Tubun.
Terus saja sekitar dua kilometer, belok kiri ke Jalan 9 Oktober.
Ada pertigaan, ambil ke kiri, terus saja, lalu ada pertigaan Jalan Gubernur Soebarjo, ada Jembatan Basirih, naik saja ke jembatan itu.
Setelah turunan, belok kanan masuk ke Jalan Keramat Basirih.
Lurus saja, sekitar 600 meter, ada lokasi makam ini di sebelah kanan jalan.
Lokasi makam ini di bantaran Sungai Martapura. (banjarmasinpost.co.id)
| Subuh Berjemaah di Masjid Hasanuddin Madjedie, Dirut BSI Serahkan Bantuan untuk Yatim dan Dhuafa |
|
|---|
| Hukum Niat Puasa Senin Kamis Digabung Qadha Ramadhan, Buya Yahya Berikan Pemahaman |
|
|---|
| Kumpulan Doa saat Hujan yang Dianjurkan untuk Umat Muslim, Ustadz Adi Hidayat Beri Pemaparan |
|
|---|
| Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jelaskan Sunnah Berbuka Sebaiknya Dilakukan Umat Muslim |
|
|---|
| Niat Puasa Senin Kamis, Ustadz Khalid Basalamah Terangkan Tata Caranya bagi yang Mengerjakan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Peziarah-dalam-dan-luar-kalsel-saat-di-Makam-Habib-Basirih-Banjarmasin-Rabu-08062022.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.