Barito Putera Permalukan Deltras: Rekor Pertemuan Widodo Vs Teco Kini Jadi 1-4

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bukan derbi dan tidak ada pula riwayat perseteruan kedua klub. Tapi lanjutan laga pekan kedua kompetisi sepak bola Indonesia Championship 2025-2026 yang pertemukan Deltras FC versus PS Barito Putera pada Minggu malam (21/9/2025) di Stadion Gelora Delta Kota Sidoarjo, Jawa Timur, berlangsung sengit, panas bahkan keras.

 
Hal itu ditandai hujan kartu kuning. Bahkan, tuan rumah dan tim tamu sama-sama bermain 10 orang, setelah wasit Agung Suhanda mencabut red card. Masing-masing untuk gelandang bertahan Barito Putera, Muhammad Hargianto menit ke-40 (kartu kuning kedua) dan midfielder Deltras, Wisal El Burji (45+17') yang lakukan pelanggaran brutal terhadap Jaime Moreno.

Ada pun pertandingan akhirnya dimenangi Barito Putera dengan skor 1-0 melalui gol kapten Bayu Pradana pada menit kesembilan. Bermula dari sepak pojok Rizky Pora. Bola dikirim mengarah ke posisi bek Fabiano Beltrame yang ikut bantu serangan. WNI naturalisasi Brasil itu secara cerdik menyundul bola ke arah Bayu Pradana yang dalam posisi bebas. Dia pun secara leluasa menanduk si kulit bundar masuk jala gawang Deltras. Goolll!

Setelah itu, tensi laga kian meninggi. Serangan silih berganti. Kedua tim yang sama-sama memburu kemenangan kedua setelah berjaya pada pekan pertama, mengerahkan segenap kemampuan. Striker Deltras asal Brasil, Rian Lopes sempat menjaringkan bola pada injury time babak pertama. Tapi gol dianulir wasit karena pemain The Lobster dalam posisi off-side.

Di babak kedua, Deltras makin mendominasi. Statistik penguasaan bola 69 persen berbanding 31 persen. Total tembakan 19 kali berbanding 6. Tapi tembakan akurat ke gawang sama-sama 3. Wajar, karena Barito Putera dalam mode pertahankan keunggulan dan lebih mengandalkan serang balik cepat. Tapi, setelah perpanjangan waktu 11 menit, skor tetap 0-1 untuk kemenangan Laskar Antasari.

Kemenangan kedua dan tiga poin pertama dari partai tandang ini membawa Barito Putera bertahan di peringkat kedua dari 10 tim di Grup 2 atau Grup Timur Indonesia Championship 2025-2026. Puncak klasemen dipegang PSS Sleman yang unggul produktivitas gol, meski sama-sama mengoleksi poin enam.
 

Sedangkan bagi pelatih kedua tim, Widodo Cahyono Putro (WCP) dan Stefano Cugurra alias Teco ini merupakan pertemuan ketujuh di semua kompetisi sepak bola Indonesia. Sejauh ini Teco menang empat kali dan hanya sekali kalah oleh WCP. Dua partai lainnya berakhir seri.

Berdasar penelusuran banjarmasinpost.co.id, keduanya bentrok pertama pada final turnamen Piala Presiden 2018. Kala itu, Teco  yang menangani Persija Jakarta menang telak 3-0 atas Bali United yang dikomandoi Widodo. 

Kemudian pada Liga 1 Indonesia musim 2020, Teco yang menukangi Bali United mampu ditahan tanpa gol, 0-0, oleh Widodo C Putro yang melatih Persita Tangerang.

Setahun kemudian, keduanya kembali bersua. Masih mengusung tim yang sama tapi ajang berbeda yakni turnamen Piala Menpora 2021. Hasilnya kembali seri 1-1. Gol Bali United dicetak Ilija Spasojevic (14') sedangkan gol balasan Persita melalui Irsyad Maulana (55').

Perseteruan berlanjut ke Liga 1 Indonesia musim kompetisi 2021-2022. Pada dua pertemuan, Bali United berhasil memetik kemenangan atas Persita Tangerang, masing-masing dengan skor 2-0 dan dan 2-1.

Setelah lima pertandingan, Widodo baru berhasil mengalahkan Teco. Momentumnya
penyisihan Grup C Piala Presiden 2022. WCP yang kali ini nakhodai Bhayangkara FC taklukkan Bali United dengan skor 2-1. 

Gol The Guardians dilesakkan  Anderson Salles  menit kedelapan dan Sani Rizki (88'). Sedangkan balasan Serdadu Tridatu melalui Novri Setiawan (36').

Kemenangan perdana Widodo atas Teco pada pertemuan terakhir tiga tahun lalu itu, sejatinya bisa jadi moment kebangkitan. Tapi apa mau dikata, WCP yang kini head coach Deltras kembali kalah oleh Teco yang sekarang bersama Barito Putera. (banjarmasinpost/mulyadi danu saputra)