Liga Italia
Tak Hanya Kalah dari AC Milan, AS Roma Kehilangan Dybala, Beda Nasib Inter Milan dalam Hasil Serie A
AS Roma mengalami nasib berat setelah dikalahkan AC Milan dalam giornata 10 Serie A Liga Italia yang berlangsung di San Siro pada Senin (3/11/2025).
BANJARMASINPOST.CO.ID - AS Roma mengalami nasib berat setelah dikalahkan AC Milan dalam giornata 10 Serie A Liga Italia yang berlangsung di San Siro pada Senin (3/11/2025) dini hari WIB.
Dalam laga itu, tim asuhan Gian Piero Gasperini itu kalah tipis 1-0 dari skuat Max Allegri.
Adanya pergerakan Rafael Leao dan tusukannya ke dalam kotak penalt Roma diselesaikan dengan dingin oleh Strahinja Pavlovic pada menit ke-39.
Setelah gol tersebut, Milan menciptakan berbagai upaya untuk menggandakan keunggulan, baik dari Nkunku, Fofana, hingga Leao.
Penyelamatan Mile Svilar di bawah mistar gawang ditambah dengan faktor keberuntungan, Milan gagal mencetak gol tambahan.
Roma bukan tanpa peluang dan perlawanan. Giallorossi mendominasi penguasaan bola daripada Rossoneri. Meskipun jumlah peluang kedua tim tidak jauh berbeda.
Baca juga: Mengapa Peluang Scudetto AC Milan dan Max Allegri Makin Diragukan Setelah Hasil Imbang vs Atalanta?
Satu kesempatan emas Roma terjadi pada menit ke-79 lewat tendangan penalti Paulo Dybala. Tapi saying, tembakannya dapat dibaca dan ditepis oleh Mike Maignan.
Hingga peluit panjang berbunyi, Roma harus mengakui keunggulan 1-0 AC Milan.
Kemenangan ini membuat persaingan Liga Italia kian menarik.
Napoli berada di puncak klasemen dengan koleksi 22 poin, selisih satu angka dengan Inter, Milan, dan Roma yang berada di bawahnya.
Tapi, kekalahan ini terasa lebih berat bagi Roma.
Lima menit setelah Dybala gagal mengeksekusi penalti ia harus ditarik keluar dan digantikan dengan Tommaso Baldanzi.
La Joya -julukan Dybala- ditarik keluar karena diperkirakan mengalami cedera paha.
"Hal terburuk dari semua penalti adalah Dybala cedera. Sekarang kita perlu melihat berapa lama dia akan absen, setidaknya sampai setelah jeda internasional," beber Gasperini dikutip dari Football Italia.
"Ini adalah kehilangan terbesar malam ini," sambungnya.
Apesnya Dybala, ia tidak pernah gagal mengkonversikan peluang dari titik penalti di semua pertandingan sejak 30 November 2021 saat berseragam Juventus yang ketika itu melawan Salernitana.
Terlepas dari hal tersebut, Gasperini mengapresiasi penampilan anak asuhnya yang tampil baik tadi malam, meski gagal mencetak gol.
"Saya rasa kualitas kami meningkat hari ini dalam segala hal, kecuali penyelesaian akhir," ungkapnya.
"Babak pertama kami sangat baik, dengan karakter yang kuat untuk mendominasi tim kuat di kandang mereka sendiri."
"Kami sempat kesulitan setelah gol mereka dan awal babak kedua, tetapi kemudian Kembali menekan," tambahnya.
Ada beberapa hal yang akan menjadi evaluasi bagi Gasperini, namun secara keseluruhan ia merasa puas dengan performa tim.
"Hal lain yang perlu kita tingkatkan adalah: saya melihat banyak klub besar terus menyerang dan mereka bisa mencetak gol, bahkan dengan cara yang kacau. Saya piker itulah kekurangan kita," tutupnya.
Inter Beruntung
Sementara, nasib beruntung menaungi Inter Milan saat tampil di kandang Hellas Verona di Stadion Marcantonio Bentegodi, pada giornata ke-10 Liga Italia, Minggu (2/11/2025).
Inter Milan pulang membawa tiga poin setelah menang 1-2 berkat gol bunuh diri yang dilakukan bek Hellas Verona, Martin Frese di penghujung laga, (90+3)'.
Sepanjang pertandingan, Inter Milan memang cukup dominan dengan mencatatkan ball possesion hingga 70 persen.
Namun Inter Milan sebenarnya tidak bermain efektif di laga ini, mereka kesulitan membongkar pertahanan tuan rumah.
Sebanyak 20 tembakan dilepaskan Inter Milan, namun dari sekian banyak itu hanya enam diantaranya yang tepat sasaran.
Sebaliknya Hellas Verona sendiri bermain cukup solid dan mereka hanya mengandalkan serangan balik yang justru cukup efektif.
Mereka kebobolan gol di menit 16' melalui sepakan indah Piotr Zielinski. Namun tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan sebelum babak pertama selesai.
Dari proses serangan balik, tembakan keras Giovane Santana tak bisa diselamatkan Yan Sommer.
Inter yang terus mencoba membuat keunggulan justru kesulitan, dan kerap diancam lewat serangan cepat Hellas Verona.
Saat pertandingan nyaris berakhir, Inter Milan mendapat keberuntungan setelah bek lawan tak sengaja membelokkan bola ke gawang sendiri, memberi Nerazzuri kemenangan.
Berkat hasil ini, Inter Milan sukses mendekati Napoli di posisi klasemen dengan kini hanya terpaut satu poin.
Inter mengumpulkan 21 poin dari 10 laga. Sementara Napoli yang sebelumnya meraih hasil imbang di pekan ke-10, mengumpulkan 22 poin.
Posisi puncak kini bisa beralih ke AS Roma atau AC Milan. Keduanya bertemu dinihari nanti dan pemenangnya dipastikan menguasai puncak klasemen karena saat ini sama-sama memiliki 21 poin.
Inter Milan langsung menekan sejak peluit pertama. Ancaman pertama Inter Milan datang di menit ketiga.
Umpan manis di dalam kotak penalti memberi ruang bagi Piotr Zielinski untuk melepaskan tembakan. Sayang tembakan mendatar itu masih melebar sedikit dari tiang kanan gawang Hellas Verona.
Tak lama berselang, giliran Lautaro Martinez yang memberi ancaman setelah menerima umpan di depan kotak penalti.
Namun tembakan mendatar yang dilepaskan masih terlalu lemah dan diamankan dengan baik oleh kiper Hellas Verona, Lorenzo Montipo.
Tekanan Inter Milan akhirnya berbuah gol pemecah kebuntuan di menit 16', melalui sebuah proses yang cukup apik.
Dari situasi sepak pojok, Hakan Calhanoglu yang menjadi eksekutor mengarahkan bola ke depan kotak penalti.
Bola langsung disambut Piotr Zielinski dengan tembakan lurus dan tak bisa dicegah kiper Hellas Verona.
Gol indah itu membawa Inter unggul 1-0 dan menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 72 persen.
Namun Verona perlahan mulai keluar dari tekanan. Melalui kerja sama Gift Orban dan Giovane, mereka beberapa kali menguji pertahanan Inter.
Giovane sempat melepaskan tendangan berbahaya di menit ke-29 yang masih bisa diamankan Yann Sommer.
Setengah jam berjalan, Inter masih tampil dominan dalam penguasaan bola, sementara Verona memanfaatkan kecepatan serangan balik mereka.
Tuan rumah akhirnya menyamakan kedudukan menjadi sama kuat 1-1, memanfaatkan serangan balik cepat yang mereka bangun di menit 40'.
Orban melepaskan umpan panjang ke Giovane yang kemudian menusuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tendangan keras ke sisi kiri gawang dan tak bisa diselamatkan Sommer.
Menjelang turun minum, Verona nyaris membalikkan keadaan di masa tambahan waktu.
Gift Orban mendapat peluang emas setelah menerima umpan di dalam kotak penalti, tetapi tendangannya hanya mengenai tiang kiri gawang.
Babak pertama pun ditutup dengan skor sama kuat 1-1. Inter tampil lebih dominan dalam penguasaan dan jumlah peluang.
Namun demikian Verona menunjukkan efektivitas tinggi serta kemampuan menekan balik yang membuat laga berjalan sangat terbuka.
Babak kedua dimulai dengan tempo yang tak kalah tinggi dari paruh pertama.
Verona mencoba tampil lebih sabar dengan membangun serangan melalui umpan-umpan pendek, sementara Inter Milan tetap menekan lewat sayap dan bola-bola direct ke jantung pertahanan lawan.
Di awal babak kedua, Verona mendapatkan keuntungan dari pelanggaran Lautaro Martinez, namun situasi bola mati itu tidak menghasilkan ancaman berarti.
Verona kemudian berupaya menguasai bola lebih lama, sementara Inter menunggu momen untuk melancarkan serangan balik cepat.
Pada menit ke-52, Giovane sempat membuang peluang bagus setelah umpannya ke dalam kotak penalti berhasil diblok barisan belakang Inter.
Tak lama kemudian, Inter berbalik menyerang, memanfaatkan keunggulan penguasaan bola yang mencapai 68 persen.
Alessandro Bastoni nyaris membuka peluang emas, tapi umpannya masih bisa dipotong bek Verona.
Cristian Chivu melakukan tiga pergantian sekaligus di menit ke-55 untuk menyegarkan lini serang.
Denzel Dumfries, Nicolo Barella, dan Francesco Pio Esposito masuk menggantikan Luis Henrique, Piotr Zielinski, dan Ange-Yoan Bonny.
Inter sempat memperoleh peluang emas pada menit ke-61 lewat skema sepak pojok Hakan Calhanoglu, namun sundulan Bastoni diblok tepat waktu oleh bek Verona.
Dua menit berselang, Gift Orban harus menerima perawatan setelah mengalami benturan dan akhirnya digantikan oleh Daniel Mosquera di menit ke-74.
Bersamaan dengan itu, Antoine Bernede juga ditarik keluar untuk memberi tempat pada Cheikh Niasse.
Inter terus menekan di sisa waktu, dengan Francesco Pio Esposito nyaris membawa Nerazzurri unggul pada menit ke-73.
Ia menyundul bola hasil umpan lambung ke tengah kotak penalti, tetapi bola hanya melayang tipis di atas mistar gawang.
Meski Inter menguasai jalannya pertandingan hampir sepenuhnya dan menciptakan peluang lebih banyak, Verona tetap disiplin bertahan.
Hingga menit ke-75, skor tetap 1-1. Inter tampil dominan, tetapi Verona menunjukkan ketenangan luar biasa dalam bertahan dan menunggu celah untuk melakukan serangan balik.
Saat hampir selesai, bek Hellas Verona justru membuat gol bunuh diri setelah tak sengaja membelokkan bola umpan dari pemain Inter Milan.
Walhasil Inter Milan bak mendapat keberuntungan dengan gol bunuh diri yang membuat mereka menang ini.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)
| Fabrizio Ravanelli Dukung Spalletti Dapatkan Performa Terbaik dari Penyerang Juventus |
|
|---|
| Pendatang Baru Juventus Akan Dievaluasi Ulang oleh Luciano Spalletti Dalam Beberapa Minggu Mendatang |
|
|---|
| Kunci Juventus Mengalahkan Cremonese 2-1 di Laga Pertama Luciano Spalletti |
|
|---|
| Juventus dan Luciano Spalletti Mendapat Peringatkan Jelang Lawan Cremonese di Liga Italia |
|
|---|
| Juventus Mengincar Gelandang Dortmund dan Bek Chelsea Sebagai Hadiah Pelatih Kepala Baru |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.