Liga Inggris
Lupakan Cunha dan Bryan Mbeumo, Bintang Manchester United 'Meledak' Dikodekan Seperti Era Ferguson
Lupakan Cunha dan Bryan Mbeumo, Bintang Manchester United yang "Meledak" Dikodekan Seperti di Era Ferguson yakni Amad Diallo di Liga Inggris
BANJARMASINPOST.CO.ID - Bursa transfer musim panas Manchester United sejauh ini, dalam banyak hal, terbilang sukses.
Benjamin Sesko telah mencetak beberapa gol di Liga Primer.
Kiper Senne Lammens tampil begitu gemilang sehingga para penggemar mulai membandingkannya dengan Peter Schmeichel.
Sedangkan untuk dua pemain penyerang lainnya, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, keduanya telah menunjukkan performa gemilang.
Mbeumo sudah mencetak enam gol dan assist selama berseragam The Reds yang ikonik, termasuk satu gol tandang ke gawang Liverpool.
Adapun Cunha, ia mencetak gol pertama melawan Brighton dan Hove Albion beberapa minggu lalu.
Duo penyerang baru ini dapat membentuk lini depan terbaik sejak berakhirnya era Sir Alex Ferguson.
Baca juga: Penyihir Sayap Carrington Adalah Calon Bryan Mbeumo Lain yang Akan Bergabung dengan Man Utd
Baca juga: Monster Man Utd dengan Cepat Menjadi Gabriel Arsenal Versi Mereka Sendiri dan Itu Bukan De Ligt
Mengapa Cunha & Mbeumo bisa menjadi pasangan terbaik pasca-Fergie
Cunha dan Mbeumo memang memulai kiprah mereka di Old Trafford dengan cepat.
Keduanya telah memberikan kesan yang baik, dengan pemain Brasil itu tampil gemilang tanpa mencetak terlalu banyak gol, dan pemain nomor 19 mereka memberikan keunggulan tersebut.
Sebagai dua pemain individu, kedua penyerang ini sangat berbeda.
Cunha adalah pemain yang mencintai bola di kakinya, bergerak maju dengan penuh gaya.
Mbeumo lebih merupakan penyerang dalam, menusuk ke dalam dengan kaki kirinya dan selalu berusaha mencetak gol.
Namun keunikan inilah yang membuat mereka begitu mematikan sebagai duo.
Tentu saja ada alasan untuk mengatakan bahwa mereka bisa menjadi bagian dari lini depan terbaik sejak Ferguson meninggalkan klub pada tahun 2013.
United memiliki sejumlah penyerang hebat saat itu.
Anthony Martial dan Marcus Rashford tampil sebagai duet yang tak terhentikan dan mencetak total 22 gol.
Cunha dan Mbeumo baru saja memulai karier mereka di Old Trafford.
Tetapi mudah untuk melihat bagaimana mereka bisa menjadi duet penyerang terbaik sejak Ferguson pensiun.
Mereka memiliki perpaduan keterampilan yang baik dan saling melengkapi dengan baik.
Akan tetapi, mereka mungkin bukan pemain yang paling berkode Ferguson di skuad United.
* Pemain United yang paling berkode Ferguson
Meneruskan warisan yang ditinggalkan tim-tim legendaris di bawah Ferguson bukanlah hal yang mudah bagi Setan Merah.
Bahkan, hanya segelintir pemain, termasuk pemain seperti Rashford dan Bruno Fernandes, yang benar-benar mampu melakukannya.
Namun, seseorang yang belakangan ini bersinar bersama United adalah pemain sayap asal Pantai Gading, Amad Diallo.
Meskipun bermain sebagai bek sayap di bawah asuhan Ruben Amorim dan diberi tanggung jawab lebih besar di lini pertahanan, performanya justru meningkat pesat dalam beberapa musim terakhir.
Pemain sayap yang "eksplosif", demikian Statman Dave menyebutnya , telah bersinar di United setelah diberi kesempatan nyata musim lalu.
Dalam 74 pertandingan untuk klub, ia mencetak 15 gol dan memberikan 14 assist.
Gol-golnya juga tercipta dengan kecepatan yang bagus, dengan pemain nomor 16 Setan Merah itu rata-rata terlibat dalam satu gol setiap 148 menit.
Gol terakhir Amad terjadi di akhir pekan melawan Nottingham Forest.
Ia tampil sensasional untuk menyamakan kedudukan bagi United di penghujung laga, dengan tendangan voli first-time yang manis menggunakan kaki kirinya.
Mantan pemain Atalanta ini telah terbiasa mencetak gol-gol di menit-menit akhir untuk timnya.
Ia telah mencetak sepuluh gol di Liga Primer, yang menurut Opta , "dicetak di babak kedua pertandingan, yang merupakan rekor kompetisi untuk gol terbanyak oleh seorang pemain ketika semuanya dicetak di babak kedua".
Dia jelas pemain yang berkode Ferguson.
Amad sudah terbiasa mencetak gol-gol di menit-menit akhir untuk Setan Merah, baik gol kemenangan maupun gol penyeimbang, seperti di akhir pekan.
Tentu saja, itu adalah tema kunci di era Ferguson.
United dulu mencetak begitu banyak gol di menit-menit akhir di bawah mantan manajer legendaris mereka.
Fase itu menjadi begitu penting bagi timnya sehingga masa tambahan waktu dijuluki "Waktu Fergie", sebagaimana masih dikenal hingga kini.
Bayangkan Amad ada di tim itu di bawah Ferguson, muncul dengan gol di menit-menit terakhir.
Pemain Pantai Gading itu jelas sudah terbiasa melakukannya, dan ia bisa saja menjadi pemain kunci di akhir pertandingan selama 26 tahun masa kepemimpinan pria Skotlandia itu di Old Trafford.
(Banjarmasinpost.co.id)
| Lupakan Merino, Bintang Arsenal yang Seperti Wilshere Bisa Perbaiki Masalah Baru Viktor Gyokeres |
|
|---|
| 'Penyihir Sayap' Carrington Adalah Calon Bryan Mbeumo Lain yang Akan Bergabung dengan Man Utd |
|
|---|
| Lupakan Declan Rice dan Gabriel, 'Monster' Arsenal Pantas Memenangkan Pemain Terbaik Liga Premier |
|
|---|
| Jurgen Klopp Menyukainya: Liverpool Kini Mengantre Talenta Red Bull Yan Diomande dari Real Madrid |
|
|---|
| 'Monster' Man Utd dengan Cepat Menjadi Gabriel Arsenal Versi Mereka Sendiri dan Itu Bukan De Ligt |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.